Perkembangan kognitif (intelektual) sebenarnya merupakan perkembangan pikiran. Dalam pandangan Piaget, perkembangan mental pada hakekatnya adalah perkembangan kemampuan penalaran logis (development of ability to reasonlogically). Baginya, makna berpikir dalam proses mental tersebut jauh lebih penting dari sekadar mengerti. Proses perkembangan mental bersifat universal dalam tahapan yang umumnya sama, tetapi dengan berbagai cara ditemukan adanya perbedaan penampilan kognitif pada tiap kelompok manusia.
Menurut Mahfudin Shalahudin (1989) dinyatakan bahwa “intelek” adalah:
akal budi atau inteligensi yang berarti kemampuan untuk meletakkan hubungan dari proses berfikir. Selanjutnya, dikatakan bahwa orang yang intelligent adalah orang yang dapat menyelesaikan persoalan dalam waktu yang lebih singkat, memahami masalahnya lebih cepat dan cermat, serta mampu bertindak cepat.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian intelektual tidak berbeda dengan pengertian inteligensi yang memiliki arti kemampuan untuk melakukan abstraksi, serta berpikir logis dan cepat sehingga dapat bergerak dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Intelektual seseorang yaitu meliputi sebagai berikut:
a. Gen
b. Gizi
c. Kematangan
d. Lingkungan
e. Minat
f. Usaha
Emosi dalam psikologi adalah pola reaksi kompleks yang melibatkan pengalaman, perilaku, dan fisiologis, yang digunakan untuk menangani masalah atau peristiwa penting yang dialami individu.
Di dalam emosi kita terdapat sistem limbik yaitu pusat pengaturan emosi, memori, dan perilaku seseorang. Sistem limbik terdiri dari sejumlah bagian yang memiliki fungsi berbeda. Ada hipotalumus, hipokampus, dan amigdala.
Saat mengalami peristiwa tertentu, sistem limbik akan mengirim sinyal menuju 3 bagian tadi. Sinyal tersebut diproses dan membuat kita bereaksi secara spontan. Misalnya, kamu sontak berlari saat mendengar suara yang menyeramkan di malam hari. Sistem limbik juga mempengaruhi respon fisiologis (ciri-ciri tubuh), seperti kulit pucat, keringat dingin, atau jantung berdebar. Ada beberapa macam emosi dasar pada manusia yaitu:
a. emosi marah
b. emosi jijik
c. emosi takut
d. emosi bahagia
e. emosi sedih
f. emosi terkejut
Begitulah penjelasan tentang perkembangan intelektual dan perkembangan emosi pada anak usia dini, wajar anak mengalami perubahan perilakunya, emosi, dan maupun perubahan cara beripikir karena hal tersebut merupakan bagian dari pekembangannya menuju keremajaannya. Yang perlu dilakukan orang tua adalah mendukung dan mengawasinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H