Mohon tunggu...
Salsa Nabila
Salsa Nabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Jakarta

Mahasiswa Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta, Penerima Program Beasiswa 1000 Da’i Bamuis BNI 46

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Seni Bersyukur: Hidup Tenang dan Hati yang Damai

15 Desember 2024   15:20 Diperbarui: 15 Desember 2024   15:20 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Memelihara energi bersyukur (Media Alkhairaat)

Bersyukur adalah salah satu kunci untuk mencapai ketenangan dalam hidup. Ketika kita bersyukur, kita belajar menerima setiap keadaan dengan lapang dada, baik saat mendapatkan kebahagiaan maupun menghadapi kesulitan. Bersyukur mengajarkan kita untuk fokus pada hal-hal positif dan berhenti mengeluh tentang apa yang belum kita miliki. Dengan demikian, hati menjadi lebih ringan, pikiran lebih jernih, dan hidup terasa lebih damai. Allah SWT bahkan menjanjikan tambahan nikmat bagi hamba-Nya yang bersyukur, sebagaimana firman-Nya dalam QS. Ibrahim (14): 7, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu."

Rasa syukur juga mengarahkan kita untuk hidup lebih sederhana dan penuh kesadaran. Ketika kita menghargai hal-hal kecil dalam hidup, seperti rezeki yang kita hasilkan dengan hasil keringat sendiri secara halal atau bangun pagi dan bisa merasakan suasana pagi yang sejuk, kita menyadari bahwa kebahagiaan tidak harus datang dari hal-hal besar. Bersyukur membuat kita lebih mudah merasa puas dengan apa yang sudah ada, sehingga kita terhindar dari rasa iri dan keinginan berlebihan yang sering kali menjadi sumber keresahan. Dengan bersyukur, hati menjadi lebih damai karena kita percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah bagian dari rencana terbaik Allah SWT.

Selain itu, bersyukur adalah cara untuk mempererat hubungan kita dengan Allah. Dalam QS. Al-Baqarah (2): 152, Allah berfirman, "Dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku." Ketika kita mensyukuri nikmat-Nya, kita tidak hanya mengakui kebesaran-Nya, tetapi juga meningkatkan rasa cinta dan tawakal kepada-Nya. Hubungan yang kuat dengan Sang Pencipta memberi kita kekuatan untuk menjalani hidup dengan lebih tenang, karena kita percaya bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik untuk hamba-Nya.

Akhirnya, bersyukur juga membawa dampak positif bagi hubungan kita dengan sesama. Ketika hati dipenuhi rasa syukur, kita lebih mudah untuk berbagi kebahagiaan dan kebaikan kepada orang lain. Sikap ini menciptakan harmoni dalam hubungan sosial, karena kita terhindar dari sikap iri atau dengki. Dengan bersyukur, kita menjadi pribadi yang lebih tulus, penuh kasih, dan mudah memaafkan. Pada akhirnya, rasa syukur tidak hanya menciptakan kedamaian bagi diri sendiri, tetapi juga menyebarkan energi positif kepada orang-orang di sekitar kita. Bersyukur, dengan segala kebaikannya, adalah jalan menuju hidup yang lebih tenang, bermakna, dan penuh berkah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun