Disamping perilaku konsumtif, pembahasan mengenai pemerataan kesejahteraan masyarakat dapat dilihat dari segi keinginan masyarakat untuk belajar yang rendah sebab adanya keterbatasan ekonomi sehingga tidak dapat membeli ponsel dan jaringan data. Hal tersebut menunjukkan bahwa hadirnya shopee masih belum memeratakan kesejahteraan masyarakat. Ketidak merataan juga dapat dilihat dari segi kendala teknologi bagi lansia dan penyandang disabilitas.Â
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Palmira Permata Bachtiar, dkk (2020) dalam artikel miliknya ia sedikit mewawancarai warga yang sudah lanjut usia. Ia ingin mencoba menjadi ojek online namun, sebab keterbatasan usia, warga tersebut kemudian tetap memutuskan menjadi bagian dari ojek pengkolan. Hal yang menjadikan tembok besar seseorang bekerja dan menjadi bagian dari platform online yakni penyandang disabilitas. Sebab sering terjadi, ketika pengemudi ditelfon oleh konsumen, pengemudi langsung membatalkan pesanan tersebut sebab kondisi mereka yang idak memungkinkan untuk berkomunikasi dengan konsumen.
Dari pernyataan yang telah dipaparkan diatas, dapat disimpulkan bahwa meskipun perkembangan ekonomi digital terutama pada aplikasi shopee berkembang, untuk menjelaskan mengenai pertanyaan apakah perkembangan ekonomi digital ini akan berdampak pada pemerataan kesejahteraan masyarakat atau meningkatkan perilaku konsumsi masyarakat yang makin tidak bisa membedakan Antara kebutuhan dan keinginan?, maka lebih condong pada meningkatkan perilaku konsumsi masyarakat yang makin tidak bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Sebab apabila pernyataan pemerataan kesejahteraan masyarakat hanya dapat dirasakan oleh beberapa kalangan saja, terutama para penyandang disabilitas dan masyarakat dengan keterbatasan ekonomi bukan seluruh kalangan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H