Seorang pemimpin transformasional akan mengembangkan hubungan yang kuat dengan karyawan. Mereka mengambil waktu untuk mengenal setiap orang secara pribadi supaya dapat mencapai tujuan bersama. Hal ini tentunya dapat meningkatkan loyalitas dan retensi karena karyawan merasa dihargai oleh pemimpin mereka.
3. Meningkatkan Inovasi dan Kreativitas
Transformational leader mendorong inovasi dan kreativitas dalam perusahaan. Mereka mendorong karyawan untuk berpikir kreatif dan mencoba hal-hal baru. Tentunya perusahaan jadi dapat terus berkembang dan mempertahankan daya saing di pasar yang makin kompetitif.
Bagaimana Cara diri Sendiri Mencegah Adanya Korupsi?
1. Merasa cukup dan Hidupp Tidak Berlebihan
Merasa cukup artinya merasa puas dengan apa yang dimiliki, tanpa tergantung pada orang lain atau keadaan eksternal. Dalam Islam, sikap merasa cukup disebut qanaah. dengan merasa cukup kita menghindari sifat Korupsi karena jika kita tidak merasa cukup maka akan terjdi sifat boros dan selalu merasa kurang
2. Memiliki sifat tulus dan jujur
Jujur merupakan salah satu nilai yang paling utama dalam anti korupsi, karena tanpa kejujuran seseorang tidak akan mendapat kepercayaan dalam berbagai hal, termasuk dalam kehidupan sosial. Jujur merupakan sikap yang penting untuk menghindari korupsi karena orang yang jujur tidak akan melakukan korupsi yang merupakan bentuk kebohongan dan kejahatan. Kejujuran merupakan kunci utama dalam pendidikan anti korupsi, baik dalam individu maupun dalam sistem sosial.
3. Selalu bersyukur dan mengingat tuhan
karena agama mengajarkan nilai-nilai moral yang penting, seperti kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab. Nilai-nilai ini dapat membantu orang untuk terhindar dari perilaku koruptif yang melanggar prinsip-prinsip etika Selain itu agama dapat memperkuat tanggung jawab moral dan spiritual untuk mencegah korupsi. Ketika seseorang memiliki keyakinan yang kuat tentang nilai-nilai agama, maka seseorang tersebut akan seringkali lebih memilih melakukan Tindakan yang benar. Meskipun itu sulit dan bertentangan dengan mayoritas.
4. Mengendalikan hawa nafsu dan keinginan duniawi