Manajemen waktu ialah perencanaan dan pelaksanaan sesuatu, baik dalam bentuk waktu, agar penggunaan menjadi  lebih  baik  atas waktu  yang  dimilikinya.Â
Tujuan  manajemen  waktu  adalah mengatur  dan  juga  solusi  bagi  setiap  individu  atau  kelompok untuk menentukan tujuan, menghindari bentrokan, mengevaluasi apa yang sudah dikerjakan serta membuang rasa suka menunda-nunda dari  kegiatan  yang  ingin  dikerjakan.Â
Perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengaturan  produktivitas  waktu  adalah  bagian  dari manajemen waktu.Â
 Pengorganisasian termasuk dalam salah fungsi dari management yang mempunyai tujuan pembagian tugas sesuai kemampuan yang ada, fungsi ini diperlukan untuk mengatur sebuah kelompok atau organisasi yang mana di dalam sebuah perusahaan atau organisasi ada tugas yang harus dibagikan sesuai jabatan dan kapasitas masing-masing. Â
Menurut Professor Erich. C Dierdoff dalam artikel yang ditulis untuk Harvard Business Review, time management yang baik harus dimulai dengan langkah-langkah 3A, yakni:Â
- Awareness (Kesadaran) yaitu Kesadaran untuk bisa mengenali diri sendiri secara realistis.Â
- Â Arrangement (Penataan) yaitu dapat mengidentifikasi tujuan time management yang ingin dicapai.
- Adaptation (Adaptasi) yaitu dapat menyesuaikan diri dengan ritme hidup yang berubah setelah menerapkan manajemen waktu dengan lebih baik.
Jika gagal dalam memanajemen waktu, maka akan berdampak buruk bagi kehidupanmu, baik secara pribadi maupun secara sosial. Beberapa efek negatif jika manajemen waktumu tidak tepat:Â
- Tidak tepat waktu Seseorang yang memiliki manajemen waktu yang buruk akan selalu terlambat atau selalu lembur.
- Â Mudah stress mengingat banyaknya pekerjaan yang tertunda, membuat diri tertekan karena merasa kekurangan waktu setiap harinya. Â
- Kurang tidur Saat seseorang tidak memanajemen waktunya dengan baik, maka bisa dipastikan akan memiliki jadwal tidur yang berantakan.
- Mudah sakit Tidak mempunyai waktu yang cukup untuk tidur dan tidak berolahraga mengakibatkan mudah stres dan akan mudah terserang penyakit.
tantangan mendasar time management yang efektif adalah memahami perbedaan antara "urgent" dan "important", "mendesak" dan "penting". Â Aktivitas dapat dikelompokkan atas empat yaitu:Â
a. Aktivitas yang mendesak dan penting Untuk menentukan skala prioritas, coba belajar untuk fokus pada hal yang paling mendesak dan paling penting. Biasakan untuk meninjau kembali list yang sudah dibuat.
b. Aktivitas yang penting tapi tidak mendesak Masukkan tugas dan pekerjaan yang penting dan dapat dicicil secara bertahap. Walaupun tidak mendesak, namun harus ditentukan target penyelesaian agar sesuai dengan rencana.Â
c. Aktivitas yang mendesak tapi tidak penting Tahap ini berisi hal-hal yang tidak penting namun tetap harus dikerjakan.Â
d. Aktivitas yang tidak mendesak dan tidak penting Pada tahap ini aktivitas nya tentu sangat minim, sebab skala prioritas dari kegiatan ini hampir tidak ada. Â
Terdapat keragaman suku dengan beragam adat istiadat yang melekat pada setiap daerahnya, UU Nomor 1 tahun 1974 sebagai payung hukum yang mengatur perkawinan secara yuridis, menegaskan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir dan batin antara laki-laki dan perempuan.Â
Sebelum pelaksanaan pernikahan, serangkaian perhitungan yang bersumber dari primbon akan dilakukan, sesuai dengan praktik yang telah diwariskan oleh masyarakat Jawa sejak zaman dahulu, Mayoritas masyarakat suku Jawa masih tetap meyakini dan menghormati perhitungan weton, sehingga tradisi ini tetap kuat terjaga di kalangan warga Jawa, terutama dalam konteks pernikahan.
weton memiliki arti hari kelahiran. Dalam bahasa Jawa, kata "weton" berasal dari kata "wetu" yang berarti keluar atau lahir. selanjutnya, kata "wetu" diberi imbuhanan sehingga berubah bentuk dari kata sifat menjadi kata benda. Weton bisa diartikan sebagai penggabungan, penyatuan, atau penjumlahan hari kelahiran seseorang, seperti hari ahad, senin, selasa, dan seterusnya, dengan hari pasaran seperti legi, pahing, pon, dan seterusnya.Â
Weton di percaya seperti tanggal peramal yaitu kita bisa melihat bagaimana sifat dan watak seseorang dari weton seseorang itu lahir, bahkan orang percaya dalam pernikahan harus melihat weton agar kehidupan harmonis dalam ilmu filsafat, weton disebut juga dengan epistimologi Jawa. Sebab, dengan mengacu kepada penjelasan di atas, weton sendiri didasarkan oleh pengalaman-pengalaman empiris masyarakat.Â
Weton sendiri memiliki tujuan weton ini digunakan masyarakat Jawa untuk meramalkan sesuatu, mulai dari perhitungan hari baik pernikahan, menentukan arah rumah, menentukan hari panen, mencari hari baik pada awal kerja, dan lain sebagainya.Â
Weton jawa sangat penting untuk kehidupan weton Jawa juga memiliki nilai sakral dalam tradisi dan ritual masyarakat Jawa. Konsep ini terkait erat dengan keyakinan bahwa keselarasan dengan takdir Tuhan dapat membawa keberuntungan, kebaikan, dan keberkahan dalam kehidupan sehari-hari.Â
Beberapa ritual keagamaan dan tradisi masyarakat Jawa juga melibatkan perhitungan Weton untuk memastikan bahwa langkah-langkah yang diambil sesuai dengan nilai-nilai spiritual dan budaya.Â
Konsep ini mencerminkan hubungan erat antara manusia dan alam, serta kepercayaan pada kekuatan spiritual yang mengatur nasib dan kehidupan sehari-hari. Penggunaan Weton sebagai panduan dalam pengambilan keputusan dan merencanakan kehidupan sehari-hari juga mencerminkan penghormatan terhadap leluhur dan tradisi yang telah mengakar dalam masyarakat Jawa.Â
Weton juga sering digunakan dalam primbon Jawa untuk meramalkan nasib seseorang. Ramalan ini bisa mencakup berbagai aspek, seperti:Â
1. Â Kesehatan: Weton seseorang dapat memberikan petunjuk tentang potensi masalah kesehatan yang mungkin mereka hadapi. Misalnya, orang dengan kelahiran neptu tertentu mungkin lebih rentan terhadap penyakit tertentu.Â
2. Pernikahan: Jika weton kedua pasangan dianggap cocok, maka pernikahan tersebut diyakini akan langgeng dan harmonis.
3. Karir: Weton juga dapat memberikan petunjuk tentang karir yang paling cocok bagi seseorang. Misalnya, seseorang dengan weton tertentu mungkin lebih cocok bekerja dalam seni yang membutuhkan ketekunan dalam menggambarÂ
Weton juga masih terlihat relevan di kehidupan modern ini hal ini karena weton bukan hanya tentang angka atau ramalan semata, tetapi juga tentang bagaimana memahami diri sendiri dan menjalani kehidupan sesuai dengan nilai-nilai tradisi.Â
- Â Weton sebagai Panduan Spiritual : weton dapat membantu seseorang untuk memilih hari yang tepat untuk melaksanakan acara penting, seperti pernikahan atau upacara adat. dengan melihat dan yakin weton di yakini akan mendapatkan berkah
- Weton dan Identitas Budaya : weton berperan pentin terhadap entitas budaya kita
Weton juga menglami modernisasi dalam kehidupan Meskipun Weton Jawa memiliki akar yang kuat dalam budaya kuno, tradisi ini juga telah mengalami perubahan dan adaptasi dalam konteks modern. Banyak orang mengintegrasikan perhitungan Weton dalam perencanaan kehidupan mereka, seperti menentukan tanggal pernikahan atau acara penting lainnya. Ini menunjukkan fleksibilitas tradisi yang memungkinkan adaptasi untuk memenuhi kebutuhan zaman.Â
Weton juga dapat menyeimbangi kehidupan masyarakat Dalam era modern yang serba cepat dan penuh tekanan, konsep keseimbangan antara alam dan kehidupan manusia yang terkandung dalam Weton Jawa tetap relevan. Tradisi ini mengajarkan pentingnya menemukan harmoni dalam segala aspek kehidupan, baik fisik maupun spiritual.
Weton bisa menjadi jembatan yang menghubungkan manusia dengan alam gaib, memfasilitasi praktik-praktik seperti meditasi, doa, atau ritual spiritual Pentingnya dimensi spiritual dalam kehidupan tetap menjadi fokus bagi banyak orang, termasuk dalam masyarakat modern. Weton Jawa membuka jendela ke dunia roh leluhur, dewa-dewa, dan energi spiritual lainnya.Â
Bagaimana cara menghitung Weton?
Untuk mendapatkan neptu weton, kita cukup menjumlahkan angka dari hari dan pasaran kelahiran.Â
Berikut adalah tabel neptu:
Senin= 4
Selasa= 3
Senin= 4
Selasa= 3
Rabu= 7
Kamis= 8
Jumat= 6
Sabtu= 9
Minggu= 5
Kemudian untuk jumlah neptu adalah sebagai berikut :
Legi = 5
Pon = 9
Pahing = 7
Wage = 4
Kliwon = 8
Misalnya, jika seseorang lahir pada Minggu Pon, maka neptunya adalah 5 + 9 = 14.
Neptu weton dapat digunakan untuk mengetahui watak dan rejeki seseorang.
Daftar Pustaka:
Eka Kurniawan Zebua1, M. S. (2023). Pentingnya Manajemen Waktu Dalam Meningkatkan Kualitas Belajar Mahasiswa. Jurnal Pendidikan dan Konseling.
satria.ardhi.n. (2022, JULI 14). Bagaimana Sains Memandang Weton? Retrieved from UNIVERISTAS GADJAH MADA : https://ugm.ac.id/id/berita/22702-bagaimana-sains-memandang-weton/
Sintesa, N. (2023). Analisis Pengaruh Time Management Terhadap Kedisiplinan dan Akademik Mahasiswa. Trending: Jurnal Manajemen dan Ekonomi.
ST Nor Hidayati, M. L. (2024). TRADISI PERHITUNGAN WETON DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHARMONISAN RUMAH TANGGA DI DESA SIDOMULYO . Jurnal el-Qanuniy: Jurnal Ilmu-Ilmu Kesyariahan dan Pranata Sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H