Mohon tunggu...
Salsa Indriatika
Salsa Indriatika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Risiko yang Dihadapi Pemimpin di Era Digital

6 Juni 2021   23:20 Diperbarui: 6 Juni 2021   23:28 1184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi pemimpin pada era digital saat ini tentunya berbeda dari era sebelumnya, pemimpin dapat memimpin seluruh kegiatan menggunakan aplikasi seperti Zoom, Gmeet, Skype yang bisa dilakukan tanpa harus bertemu tatap wajah secara langsung. Pada era digital ini manusia diberikan kemudahan dan efisiensi, akan tetapi juga dapat berpotensi menghambat kinerja pekerjaan seorang pemimpin dan juga menjadi tantangan dan juga risiko bagi perusahaan.

Peran dari manajemen risiko menjadi sangat menentukan untuk meningkatkan kepastian perusahaan mencapai sasaran bisnisnya tetapi bagaimana mengubah ancaman menjadi peluang untuk pengembangan bisnis. Risiko kepemimpinan dibutuhkan untuk mampu mengubah ancaman menjadi peluang atau kelemahan menjadi keunggulan serta dibutuhkannya komitmen yang kuat dari pimpinan untuk menerapkan manajemen risiko secara konsisten.  

Gaya kepemimpinan digital bisa membawa peluang yang luar biasa. Tetapi jika tidak dilakukan dengan serius, itu dapat mendorong seorang pemimpin terlalu jauh dari dirinya yang asli. Pemimpin harus memiliki kemampuan interpersonal dan komunikasi yang baik, tidak hanya dari segi verbal namun juga dibutuhkannya kemampuan komunikasi tekstual yang perlu diperhatikan agar komunikasi melalui teks juga akan tersampaikan dengan baik dan tepat.

Tidak mudah bagi seorang pemimpin yang dimana di era digital sekarang telah mengubah cara seorang pemimpin dalam mengelola companynya. Menurut Eric Mary, Country Manager dari Robert Walters Indonesia, perusahaan spesialis rekrutmen profesional berskala global, memapaparkan ada beberapa kriteria baru yang harus dimiliki oleh para pemimpin di era digital saat ini, untuk berhasil memimpin  di tempat kerja:

1. Kemampuan Komunikasi

Pemimpin dituntut untuk mampu berkomunikasi tidak hanya secara fisik dengan bertatap muka, namun juga pandai dalam berkomunikasi melalui berbagai saluran berbasis teknologi yang dapat menunjang efektivitas dan efisiensi. seperti melalui Zoom, Google Meet, E-mail, hingga Whatsapp. 

2. Berpikiran Terbuka

Pemimpin harus memiliki pemikiran yang terbuka untuk memberikan kesempatan bagi karyawannya dalam melakukan pekerjaannya dengan metode sesuai dengan budaya dan cara kerjanya masing masing, selama hasil yang disampaikan tetap sesuai dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan.

3. Tanggap Terhadap Perubahan

Dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin maju, perilaku pasar pun telah berubah dan akan terus terdapat perubahan. Dengan demikian, pemimpin harus memiliki kepekaan dan kecepatan dalam melihat dan menilai suatu perubahan dan mengintegrasikan informasi tersebut menjadi keputusan dalam menjalankan perusahaannya.

4. Memberikan Energi Pada Keseluruhan Organisasi

Seorang pemimpin harus secara proaktif dan berkelanjutan berupaya dalam membentuk strategi perusahaan, meliputi visi dan misi yang dapat dipahami dan diterima oleh seluruh personil dalam perusahaan juga arsitektur organisasi meliputi mulai dari pemilihan talenta yang tepat di setiap posisinya, hingga pengelolaan sistem dan prosedur di dalam perusahaan, dan culture (budaya) yang ada di dalam perushaan.

5. Mengelola Konflik Antargenerasi Di Tempat Kerja

Sebagaimana yang telah diketahui, teknologi merupakan faktor kunci dalam konflik antar generasi pada saat bekerja. pemimpin dapat memastikan adanya pelatihan yang memadai untuk diberikan kepada semua karywan agar mereka dapat memanfaatkan semua sistem secara optimal yang merupakan strategi utama yang dapat diterapkan untuk mencegah konflik yang dapat mempengaruhi produktivitas. Untuk membangun ikatan di dalam suatu kelompok kerja lintas generasi, perusahaan juga dapat memulai dengan melakukan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi dan komunikasi antar generasi. Perusahaan juga dapat mendorong lebih sering terjadinya interaksi antar anggota tim melalui proses brainstorming atau diskusi, seperti apa yang biasanya dilakukan pada program mentorship.

SI
 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun