Mohon tunggu...
Salsahilma
Salsahilma Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar Sekolah

infj

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Diam Ternyata Lebih Baik

10 Juli 2024   07:57 Diperbarui: 10 Juli 2024   07:58 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Agustus 2021

Bulan lalu tepatnya,bulan yang membuatku banyak belajar dan mengambil hikmah atas kejadian kejadian yang telah terjadi tanpa sepengetahuan orang orang.Hanya aku saja yang tahu dan mengalaminya.Banyak sekali harapan yang aku inginkan bulan itu;dekat dengannya.

Diam mungkin adalah cara ninja ku.

Orang orang mungkin menganggap aku adalah orang yang tidak terlalu memikirkan perasaan.Pernahkah diantara kalian memiliki perasaan yang ditunjukan untuk orang yang belum pernah bicara hanya sekedar berpapasan saja dan diam diam kalian suka atau mungkin dikagumi karena tahu sifat,prilaku dan cara berfikirnya yang baik. Itu adalah posisiku waktu itu.

Aku terjebak dalam posisi itu.Sungguh sangat sulit bagiku.Bukan maksudku untuk lebih dari mengagumi.Aku hanya ingin dekat dengannya.Tapi ternyata itu bukanlah hal yang mudah bagiku.Aku selalu merasa bahagia bila seseorang itu ternotice olehku.Tapi aku juga selalu merasa sedih bila seseorang itu tak kunjung memahamiku.Apa boleh buat menyukai dalam diam itu bukan hal yang mudah selalu saja merasa Sakit.

Aku tidak berani menceritakan hal ini kepada orang orang.Bahkan yang sudah lama dekat dengan ku.Karena tidak semua orang bisa memahamiku karena cinta yang terpendam ini.Aku selalu menyimpan perasaan ini.

Agustus sudah lewat,perasaan ku yang sebelumnya ada,kini hilang sendirinya.Ternyata aku salah menempatkan perasaan ini kepada orang itu.Sudah ku duga bahwa dia mungkin sudah memiliki porisnya masing masing,bagaimana dia mencari pasangannya sendiri.

Ku ketahui hal itu,ternyata teramat sakit sekali rasanya.Aku terluka,tapi air mataku tidak kunjung menangis.Aku berusaha sadar akan diri ini.Aku tidak perlu memaksakan perasaanku yang belum tentu untuk siapa.

Aku berusaha untuk tidak membenci diriku sendiri dan seseorang itu.Cukup diam saja tanpa memikirkan apa yang telah terjadi.

Ini adalah diamku untuk seseorang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun