Mohon tunggu...
salsa fadira
salsa fadira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Diponegoro

Seorang mahasiswa departemen teknik geologi universitas diponegoro yang berasal dari Kota Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengolahan Limbah Sampah oleh Mahasiswa Kampus Mengajar di SDN Karangasem 02 Sampang

24 November 2022   11:05 Diperbarui: 24 November 2022   11:11 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kampus Mengajar merupakan salah satu program dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dalam pelaksanaannya mahasiswa dapat mengembangkan dan menerapkan kemampuannya dan belajar di luar kampus. Kampus Mengajar bertujuan untuk membantu mengembangkan metode pembelajaran, meningkatkan adaptasi teknologi, membantu meningkatkan kretivitas, dan mengembangkan pembelajaran literasi dan numerasi.

Pada pelaksanaan program Kampus Mengajar ini saya dan teman satu kelompokkan mendapatkan sekolah penempatan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah tepatnya di SD N Karangasem 02 Sampang. Selama periode program Kampus Mengajar, saya dan teman - teman melaksanakan program kerja yang kami usulkan kepada pihak sekolah dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas sekolah. Salah satu program kerja yang kami laksanakan yaitu pengolahan sampah plastik yang kemudian dijadikan ecobrick dan hiasan di ruang kelas. Tujuan dari program kerja ini adalah meningkatkan kepekaan para siswa terhadap lingkungan sekitar yang sering dijumpai sampah plastik serta meningkatkan kreativitas siswa dalam pengolahan sampah untuk dijadikan hiasan.

Program kerja ini diawali dengan siswa yang mengumpulkan sampah rumah tangga dari rumahnya masing-masing, kemudian untuk sampah kemasan dipotong kecil-kecil dan dimasukkan ke dalam sampah botol plastik. Potongan kemasan yang sudah dimasukkan dalam botol lalu di tekan- tekan hingga sampah botol plastik terisi penuh dan keras sehingga dapat menopang beban. Kegiatan ini dilakukan secara berulang hingga botol yang terisi sampah sebanyak 6 botol plastik yang sama ukurannya. Botol-botol ini nantinya akan dijadikan sebagai vas bunga yang akan diletakkan di ruang kelas.

Melihat sampah botol plastik yang masih banyak, saya dan teman-teman mencari ide untuk melakukan pengolahan pada sampah tersebut. Lalu kami sepakat untuk mengolah botol - botol tersebut menjadi tirai untuk dipasang di ruang perpustakaan sekolah. Untuk membuat tirai kita perlu memotong bagian bawah botol yang sama besar kemudian melakukan pengecatan agar semakin menarik. Setelah banyak yang dihasilkan lalu kami merakit satu per satu untuk dijadikan tirai, kemudian dipasang di ruang perpustakaan. Selain itu kami juga membentuk bunga dari sampah botol bekas, untuk kelopak bunga kami memberi warna merah dan kuning. Setelah semua kelopak selesai, kemudian dilakukan penempelan hingga membentuk seperti bunga. 

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Penulis : Salsa Fadira Yulianti (21100119130067) Departemen Teknik Geologi, Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing : Dr.rer.nat. Thomas Triadi Putranto, S.T., M.Eng., IPU

Lokasi : SD N Karangasem 02 Sampang, Cilacap, Jawa Tengah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun