Minimnya Eksposur Media: Profesi ini jarang mendapat sorotan di media. Keberhasilan mereka dalam mencegah wabah sering kali tidak menjadi berita besar dibandingkan kasus medis yang dramatis.
Kurangnya Pemahaman Masyarakat: Banyak orang tidak memahami perbedaan antara profesi medis yang fokus pada pengobatan individu dan kesehatan masyarakat yang bekerja untuk populasi secara luas.
Orang-Orang di Balik Kesuksesan Program Kesehatan
Saat pandemi COVID-19, kita melihat pentingnya tenaga kesehatan masyarakat. Mereka yang melakukan pelacakan kontak, mengatur logistik vaksinasi, dan memberikan edukasi tentang protokol kesehatan adalah pahlawan yang jarang disebutkan. Namun, tanpa mereka, upaya pengendalian pandemi tidak akan berjalan lancar.
Hal serupa juga terjadi pada program imunisasi nasional. Kesuksesan Indonesia dalam mengurangi angka penyakit menular seperti polio atau campak tidak lepas dari kerja keras tenaga kesehatan masyarakat yang menyusun dan melaksanakan strategi vaksinasi di seluruh penjuru negeri.
Mengapa Kita Harus Menghargai Mereka?
Pencegahan selalu lebih baik dan lebih murah daripada pengobatan. Tenaga kesehatan masyarakat adalah garda terdepan dalam mencegah berbagai masalah kesehatan sebelum menjadi krisis. Dengan mendukung mereka, baik melalui kebijakan maupun peningkatan kesadaran masyarakat, kita berinvestasi dalam masa depan yang lebih sehat.
Tenaga kesehatan masyarakat adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang bekerja tanpa henti untuk menjaga kesehatan komunitas. Mereka mungkin tidak mendapatkan sorotan seperti dokter atau perawat, tetapi kontribusi mereka sangat penting dalam menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan berdaya. Sudah saatnya kita memberikan penghargaan yang layak bagi mereka, baik melalui apresiasi maupun dukungan konkret untuk memperkuat profesi ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H