Mohon tunggu...
Salsa Dila Fitria O
Salsa Dila Fitria O Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurnalistik Universitas Padjadjaran

Content Writer

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Bolehkah Mendirikan Shelter Hewan di Wilayah Komplek Perumahan?

29 Desember 2023   22:01 Diperbarui: 31 Desember 2023   00:15 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kucing di dalam kandang, kandang kucing. (Sumber: SHUTTERSTOCK/SUSAN SCHMITZ via kompas.com)

Beberapa waktu lalu saya sempat berdiskusi dengan teman mengenai keberadaan banyak kucing yang tidak terurus di wilayah kampus Jatinangor. 

Saya waktu itu pulang kampus sore-sore, otomatis wilayah kampus saat itu sudah sepi. Saya lihat ada kucing kaki nya pincang satu, lagi ngorek-ngorek tong sampah. 

Seketika saat itu saya dan teman saya hanya mampu merasa iba, karena kami berdua juga tidak ada yang membawa makanan kucing.

Saya pun kemudian mulai mengobrol kecil bersama teman saya, kira kira isi percakapan kami ngebahas soal rumah shelter kucing. Ada ga sih tempat di daerah sekitaran Jatinangor atau Bandung yang mau nerima kucing ga keurus kaya gitu?

Nah, teman saya nemu, lokasinya itu di daerah Buah Batu, namanya Shelter Kucing Bandung. Di tengah perumahan yang asri itu ada sebuah rumah sekaligus shelter yang saat itu telah memberikan perlindungan bagi sekitar 50 anjing dan kucing jalanan maupun adopsian. Sangat menarik perhatian dan memunculkan beragam pertanyaan yang mendalam bagi saya saat itu. 

Sebetulnya shelter hewan di komplek perumahan itu boleh ga sih?

Berdasarkan "Five Freedom of Animal Welfare" yang dicetuskan oleh OIE (World Organisation for Animal Health) di Inggris sejak tahun 1992, terdapat 5 indikator kebebasan yang berhak diperoleh oleh hewan. 

Pertama bebas dari lapar dan haus, kedua bebas dari ketidaknyamanan, ketiga bebas dari rasa sakit, luka/cedera dan penyakit, keempat bebas mengekspresikan perilaku normal dan alami, dan yang terakhir bebas dari rasa takut dan tertekan.

Adanya rumah shelter kucing di Buah Batu sudah sangat membantu dalam memberikan kebebasan terhadap salah satu indikator, yaitu bebas dari lapar dan haus, seperti yang dituturkan oleh pemilik, dimana pemilik menyediakan makanan dengan layak dan bergizi pada kucing dan anjing yang ada disana. 

Bahkan tidak jarang juga beberapa kucing jalanan singgah untuk sekadar makan, beberapa kucing juga mendapatkan tempat tinggal yang layak tidak seperti ketika kucing dan anjing yang berada di jalanan dan tidak terurus. 

Akan tetapi beberapa kebebasan tidak sepenuhnya dapat dipastikan apakah sudah terpenuhi atau belum.

Pada bulan November 2023 lalu, saya diberi kesempatan untuk dapat secara langsung melihat Rumah Shelter Kucing tersebut di Bandung. 

Awal mula datang memang sudah tercium bau khas kucing dan anjing, beberapa tempat untuk makan kucing dan anjing juga cukup berserakan.

Ya, namanya juga shelter sekaligus menjadi tempat tinggal bagi pemilik, sehingga mungkin sedikit sulit untuk mengatur kerapian tampak luar dari shelter tersebut, ditambah juga hanya dikelola oleh 2 orang dan 1 orang yang hanya membantu di beberapa kesempatan saja.

Awal mula datang saya sudah disambut dengan gonggongan anjing yang sangat menyalak, bahkan bunyinya mungkin akan terdengar oleh tetangga kanan kiri, dan ya memang sangat keras untuk ukuran komplek perumahan yang rentang rumah nya bahkan tidak ada, langsung tembok berbalas tembok. 

Saya disambut hangat oleh pemilik, pemilik juga terlihat sangat sangat ramah dan sangat penyayang terhadap hewan. Begitu banyak perbincangan saya dengan pemilik, sungguh apresiasi yang sangat besar saya tujukan kepada pemilik shelter, karena dengan sangat ikhlas dan rela merawat kucing serta anjing yang pada awalnya tidak terjamin kehidupan dan kebebasannya. 

Dari luar agak membuat terdengar tidak nyaman karena gonggongan anjing yang memang saat itu sedang tantrum dan tidak terkendali. Saya dan teman-teman pun hanya berdiri di luar dan bertukar cerita suka duka dengan pemilik.

Tampak luar terlihat beberapa kandang tempat kucing dan anjing yang terlihat seperti pada umumnya tersusun rapi, katanya itu merupakan tempat bagi kucing dan anjing tinggal. 

Apabila membahas dari segi Five Freedom of Animal Welfare, pada poin nomor dua, yaitu kebebasan atas ketidaknyamanan, sejujurnya shelter tersebut dapat dibilang nyaman tetapi juga tidak selalu nyaman. 

Menyatukan anjing dengan kucing juga merupakan hal yang sedikit dipertanyakan untuk keamanan dan kenyamanan baik kucing maupun anjing yang ada di dalam shelter.

Sejatinya kelima freedom ini memang tidak selalu terpenuhi secara keseluruhan, apabila satu terpenuhi maka dapat menyebabkan dampak kebebasan lain yang tidak terpenuhi. 

Akan tetapi pemilik shelter dapat meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan dari adanya tantangan sekitar yang timbul dari pemenuhan kebebasan. 

Mengingat kondisi shelter yang sempit dan menyatu dengan komplek tempat tinggal masyarakat, khusus nya juga anjing dan kucing yang menjadi satu, langkah-langkah preventif juga tetap harus diterapkan untuk meminimalkan risiko penularan penyakit dari hewan ke hewan maupun hewan ke manusia.

Dampak sosial dalam hal ini juga menjadi fokus penting. Saat ditelusuri lebih lanjut, saya merasakan terdapat dua sisi yang bertentangan dalam kehadiran tempat perlindungan hewan tersebut. 

Di satu sisi, saya menghargai niat baik pemilik shelter dalam memberikan rumah bagi anjing dan kucing yang kurang beruntung. 

Namun, disisi lain, ada ketidaknyamanan yang muncul dari aspek suara dan aroma yang kadang-kadang tercium. Suara anjing yang berisik atau bau yang tidak sedap yang mempengaruhi kenyamanan hidup sehari-hari masyarakat sekitar.

Diperlukan informasi yang transparan dan komunikasi terbuka tentang operasional shelter yang mungkin dapat meredakan hal ini, mengenai adanya kekhawatiran dan keraguan yang ada di kalangan masyarakat sekitar. 

Kejelasan mengenai upaya pemeliharaan kesehatan hewan dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah seperti bau atau kebisingan dapat menjadi salah satu langkah positif. Ditambah dengan adanya saluran komunikasi yang lebih baik antara pemilik shelter dan masyarakat sekitar.

Sebenarnya, adanya Rumah Shelter Kucing ini tidak hanya memberikan dampak negatif, tetapi juga lebih dari itu memberikan dampak yang sangat positif. 

Keberadaan shelter ini telah didukung penuh oleh sebanyak lebih dari 30 ribu masyarakat yang dibuktikan pada followers Instagram. 

Banyak sekali masyarakat yang terbantu dengan keberadaan shelter kucing dan anjing, bahkan tidak jarang bahwa beberapa diantara masyarakat meminta Rumah Shelter Kucing untuk mengadopsi kucing dan anjing milik mereka, dan ya dengan penuh sukarela pengelola shelter akan menerimanya. 

Tidak mudah untuk dapat mendirikan shelter kucing dan anjing, bahkan jumlahnya puluhan tanpa adanya donatur atau sponsor khusus. 

Pengelolaan yang hanya mengandalkan uang pribadi sudah sangat hebat sejauh ini, bahkan dengan menalangi hewan jalanan yang terkadang datang dalam keadaan badan yang sakit bahkan seperti mata yang sudah mau keluar.

Namun demikian perlu adanya komunikasi lebih jauh mengenai pendirian shelter dalam komplek perumahan kepada aparat setempat, masyarakat, dan juga pengelola shelter lebih jauh. 

Menurut saya adanya shelter di dalam perumahan juga merupakan hal yang krusial, dalam hal ini tidak hanya melibatkan rasa kemanusiaan, tetapi juga ada hak orang lain didalamnya. 

Mungkin melibatkan warga setempat dalam kegiatan sukarela atau mengadakan forum diskusi terbuka dapat menjadi cara untuk meningkatkan pemahaman bersama dan menciptakan solusi yang dapat diterima oleh semua pihak. 

Dengan demikian, keberlanjutan operasional shelter ini dapat terwujud tanpa mengorbankan kenyamanan dan hubungan baik antar warga di lingkungan sekitar. 

Bagaimanapun, untuk mencapai keseimbangan ini, kerjasama dan partisipasi aktif dari semua pihak, termasuk pemilik shelter, masyarakat, dan pihak berwenang setempat, diperlukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun