Mohon tunggu...
Salsabilla Cleopatra
Salsabilla Cleopatra Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ

Believe in yourself, they said...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan Pelaksanaan Pendidikan Karakter di Masa Pandemi

1 November 2022   22:46 Diperbarui: 1 November 2022   23:08 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Salsabilla Cleopatra

Pendidikan Sosiologi FIS UNJ

Salsacleopatra@gmail.com

PENDAHULUAN

Istilah pendidikan tidaklah terdengar asing, karena pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi setiap manusia. Melalui pendidikan, kualitas sumber daya manusia dapat meningkat sehingga menjadikannya sebagai salah satu tolak ukur kemajuan suatu bangsa. 

Tidak terbatas dalam pengajaran terkait pengetahuan, namun dengan pendidikan juga dapat menanamkan nilai-nilai moral dan karakter bagi peserta didik. Setiap pemerintah tentunya berupaya memberikan pendidikan yang terbaik bagi warganya, termasuk pemerintah Indonesia yang menerapkan kebijakan Wajib Belajar 12 Tahun dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya bersekolah pada tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Pertama (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) maupun bentuk lain yang sederajat.

Adanya peristiwa kemunculan Coronavirus Disease (Covid-19) pada tahun 2019 silam masih belum luput dari ingatan masyarakat. Bagaimana tidak, infeksi virus yang mulanya ditemukan di Wuhan tersebut sangat mudah menyebar ke seluruh dunia hingga ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO). Virus ini mulai menyerang warga Indonesia pada Maret 2020 dan setelah itu tercatat ribuan kasus positif lainnya. Sebagai upaya untuk memutus rantai penyebaran covid-19, pemerintah pun menerapkan berbagai kebijakan. Diantaranya adalah kebijakan social distancing yang membatasi aktivitas masyarakat dalam skala besar dan harus menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan sebagainya. Hal ini menyebabkan perubahan di seluruh bidang kehidupan, termasuk bidang pendidikan.

Sebagai solusi agar pendidikan tetap bisa berjalan walaupun di masa pandemi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menerbitkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Coronavirus Disease. Kebijakan ini memindahkan proses pembelajaran yang semula dilakukan secara tatap muka di sekolah menjadi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yakni pembelajaran dilakukan dalam jaringan (daring) dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Hingga tulisan ini dibuat, PJJ telah berlangsung selama lebih dari dua tahun. Di satu sisi, pelaksanaan pembelajaran secara daring telah memberikan kemudahan untuk belajar dimanapun dan menuntut untuk beradaptasi dengan berbagai media pembelajaran yang canggih. Namun, di sisi lain tercipta keterbatasan jarak antara peserta didik dan guru yang memunculkan permasalahan baru dalam pendidikan, diantaranya yaitu kurangnya penanaman pendidikan karakter.

Permasalahan tersebut tidak dapat dihadapi sendirian, sekolah sebagai lembaga pendidikan memerlukan partisipasi dari seluruh pihak yang terlibat agar pendidikan karakter dapat diwujudkan sesuai yang diharapkan. Maka tulisan ini bertujuan untuk membahas bagaimana masyarakat Indonesia sebagai satu sistem sosial dalam menghadapi tantangan pendidikan karakter pada masa pandemi.

TEMUAN DAN ANALISIS

Pendidikan tidak hanya bertujuan untuk menjadikan peserta didik cerdas secara intelektual, melainkan juga harus mampu mencetak generasi yang bermoral serta berkarakter sesuai dengan nilai, norma dan ajaran agama yang berlaku. Sebagaimana yang tertuang dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Pasal 3 bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Oleh karena itu peserta didik tidak hanya mempelajari materi yang dimuat dalam kurikulum, tetapi juga diimbangi dengan penanaman pendidikan karakter sejak duduk di bangku SD.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun