Mohon tunggu...
KKN UNDIP_DESA JAGAN
KKN UNDIP_DESA JAGAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Universitas Diponegoro

Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Temukan Kasus Gizi Kurang, Mahasiswa KKN TIM II Undip Lakukan Sosialisasi Manajemen Laktasi di Desa

12 Agustus 2023   19:27 Diperbarui: 12 Agustus 2023   19:31 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jagan (28/07/2023) -- ASI (Air Susu Ibu) adalah satu-satunya sumber nutrisi yang paling utama bagi bayi, karena kandungan zat gizi di dalam ASI menjadi penunjang  pertumbuhan dan perkembangan bayi. Selain itu, sistem pencernaan bayi yang masih belum berkembang secara optimal menyebabkan bayi tidak dapat mencerna makanan orang dewasa. Menyusui sendiri dimulai saat bayi atau segera setelah lahir secara eksklusif selama 6 bulan, hingga anak berusia 2 tahun atau lebih. Pemberian ASI secara esklusif adalah pemberian ASI kepada bayi tanpa pemberian bahan makanan lainnya kecuali obat-obatan selama 6 bulan.

Pemenuhan gizi pada 6 bulan kehidupan bayi adalah upaya utama dalam membantu menunjang proses tumbuh kembang bayi. Hal ini karena 6 bulan pertama kehidupan bayi adalah masa periode emas anak hingga anak tersebut berusia 2 tahun. Pemenuhan gizi pada periode ini dapat menyebabkan beberapa kelainan atau gangguan pada anak, di antaranya adalah stunting, gizi kurang, dan gizi buruk. Kondisi ini menjadi perhatian bagi orang tua anak, kader posyandu, dan tenaga kesehatan setempat, bahkan pemerintah. 

Oleh karena itu, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Program Studi Kedokteran Umum Universitas Diponegoro menyusun program kerja monodisiplin yang berjudul "Sosialisasi Manajemen Laktasi dalam Mencegah Gizi Kurang". Kegiatan ini disusun untuk memberikan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya pemenuhan gizi pada bayi berusia kurang dari 6 bulan guna mencegah timbulnya stunting, gizi kurang, dan gizi buruk.

Kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan di posyandu pos 4 di dukuh Rejosari ini dilakukan oleh mahasiswa pada Jumat, 28 Juli 2023, yang dihadiri oleh ibu-ibu setempat yang telah memeriksakan tumbuh kembang anak mereka di posyandu tersebut. Kegiatan ini melibatkan seluruh mahasiswa KKN tim 2 di Desa Jagan, ibu-ibu berserta anak-anak mereka, dan berkoordinasi dengan ibu-ibu kader posnyandu.

Dalam kegiatan sosialisasi ini, ibu-ibu mendapatakan pemahaman mendalam mengenai ASI eksklusif, jenis-jenis ASI dan perbedaan kandungannya, manfaat yang didapatkan bagi bayi dan ibu, serta hal-hal yang perlu diperhatikan selama proses menyusui, yakni hal pertama adalah terkait posisi ibu dan bayi dalam menyusui yang sesuai dengan kondisi ibu dan bayi; hal kedua adalah perlekatan bayi, di mana proses perlekatan yang baik dan benar membantu bayi dalam mendapatkan ASI secara optimal; dan hal ketiga adalah durasi dalam menyusui yang memperhatikan usia bayi.

Kegiatan sosialisasi manajemen laktasi ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ibu-ibu menyusui di Desa Jagan tentang pentingnya memberikan ASI secara eksklusif. Dengan pengetahuan dan wawasan yang lebih baik, diharapkan tingkat kejadian stunting, gizi kurang, dan gizi buruk pada anak dapat dicegah.

Foto bersama ibu-ibu posyandu dan kader posyandu
Foto bersama ibu-ibu posyandu dan kader posyandu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun