Mohon tunggu...
Salsabil Utomo
Salsabil Utomo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate student majoring in Nutrition Science

Take a read and hope you enjoy! :)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pentingnya Kesadaran Terkait Gangguan Makan (Eating Disorder) pada Remaja Perempuan

8 Desember 2021   10:42 Diperbarui: 9 Desember 2021   19:13 957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh:

Erlintang Az Zahra

Salsabil Ath-Thayyiba Utomo

Universitas Brawijaya

Abstrak 

Berbagai kasus gangguan makan (eating disorder) telah menjadi masalah kesehatan mental di beberapa negara sejak dahulu. Gangguan makan (eating disorder) tersebar di berbagai bidang, mulai dari industri mode hingga lingkungan sekolah dan universitas. Sayangnya, orang-orang masih sering menyepelekan atau bahkan belum menyadari akan keberadaan salah satu jenis gangguan mental ini. Gangguan makan (eating disorder) memiliki jenis serta faktor penyebab yang beraneka ragam, diantaranya faktor internal yang berasal dari dalam diri penderita itu sendiri, serta faktor eksternal yang berasal dari orang lain, seperti komentar negatif baik verbal maupun tulisan dari orang-orang di sekitar penderita. Selain itu, standar kecantikan yang berlaku di masyarakat saat ini juga memainkan peran penting dalam gangguan mental ini. Hal tersebut menjadi beberapa faktor pendukung gangguan makan (eating disorder) masih sulit untuk diidentifikasi dan kerap tidak disadari oleh penderita maupun orang di sekitarnya. Oleh karenanya, kesadaran terkait gangguan makan (eating disorder) perlu ditanamkan pada setiap individu, khususnya remaja perempuan yang masih mendominasi gangguan ini. Upaya peningkatan kesadaran terkait gangguan makan (eating disorder) juga sangat memerlukan keterlibatan berbagai pihak, diantaranya para peneliti, tenaga kesehatan, masyarakat, dan tak lupa penderita itu sendiri.

Kata Kunci: gangguan makan, kesehatan fisik dan mental, upaya peningkatan kesadaran

Negara-negara yang memiliki standar kecantikan berupa tubuh yang kurus, umumnya tidak memiliki kesadaran yang cukup mengenai gangguan makan (eating disorder), bahkan menganggapnya sebagai sesuatu yang baik. Hal ini sangat mengkhawatirkan karena gangguan makan (eating disorder) merupakan salah satu jenis gangguan mental yang melumpuhkan, mematikan, dan sangat mengganggu baik kesehatan fisik maupun fungsi psikososial. Menurut Treasure, Duarte, dan Schmidt pada tahun 2020, kasus terjadinya gangguan makan (eating disorder) telah meningkat selama 50 tahun terakhir meskipun perubahan dalam lingkungan makan telah diimplikasikan. Hal ini menegaskan bahwa gangguan makan (eating disorder) sangatlah berbahaya, namun orang-orang kerap menyepelekannya.

Gangguan makan (eating disorder) merupakan gangguan mental yang mencakup berat badan, bentuk tubuh, dan konsumsi makanan sebagai kunci utama masalahnya. Gangguan makan (eating disorder) memiliki 6 jenis yang sekarang dapat diidentifikasi di sistem diagnostik, antara lain anorexia nervosa, bulimia nervosa, binge eating disorder, avoidant-restrictive food intake disorder, pica, dan rumination disorder. Bentuk presentasi dari gangguan makan (eating disorder) bervariasi bagi pria ataupun wanita.

Penyebab gangguan makan (eating disorder) sangatlah bervariasi, salah satunya adalah faktor internal yang berasal dari diri sendiri, seperti perasaan kurang puas akan penampilan atau biasa dikenal dengan low body acceptance, pandangan yang buruk terhadap kondisi tubuh atau bad body image, dan lain sebagainya. Hal tersebut berbanding terbalik, dan tidak sepenuhnya benar karena realitanya, tidak menutup kemungkinan bahwa opini atau pandangan seseorang terhadap dirinya sendiri adalah hasil dari gangguan psikologis yang ia alami. Maka dari itu, penting bagi seseorang untuk memiliki kesadaran terhadap gangguan makan (eating disorder) agar bisa segera menghubungi profesional untuk mendapatkan diagnosis serta penanganan yang tepat ketika ia merasa terkena gangguan makan (eating disorder).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun