Mohon tunggu...
ILMPI WILAYAH IV
ILMPI WILAYAH IV Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ikatan Lembaga Mahasiswa Psikologi Indonesia Wilayah Yogyakarta

Managed by Staff Badan Pengembangan dan Pengkajian Keilmuan Wilayah IV

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politica Era: "Menilik Kepribadian, Opini, dan Medsos. Bagaimana Perilaku Politik antara Gen Z & Milenial?"

21 Oktober 2023   11:18 Diperbarui: 21 Oktober 2023   20:05 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sisi lain, Generasi Milenial mengalami transisi awal ke era internet dan masih terpengaruh oleh media tradisional. Pengalaman ekonomi mereka dipengaruhi oleh resesi dan fluktuasi ekonomi, yang mempengaruhi pandangan politik mereka, terutama dalam isu ekonomi dan kesejahteraan sosial. Generasi Milenial memiliki cenderung peduli pada isu-isu identitas dan keadilan sosial, seperti hak perempuan dan isu-isu rasial. Mereka cenderung mencari pemimpin yang memperjuangkan isu-isu ini dalam platform politik mereka. Meskipun beberapa individu dari generasi ini telah aktif dalam politik, tingkat partisipasi pemilih di antara mereka bervariasi. Perbedaan antara Generasi Z dan Milenial mencerminkan pengaruh lingkungan sosial, ekonomi, dan perkembangan teknologi dalam membentuk pandangan politik pemilih muda saat ini.

Opini dan Media Sosial Menjadi Faktor dalam Memilih

Poster by Salsabilla N.W
Poster by Salsabilla N.W

Opini publik terkait politik adalah fenomena yang dapat dianalisis melalui lensa psikologi. Konsep-konsep psikologis seperti stereotip memainkan peran dalam cara orang menilai politisi atau partai politik. Teori kognisi sosial membantu menjelaskan bagaimana informasi politik diproses dan bagaimana persepsi politik terbentuk. Selain itu, efek pemrosesan informasi selektif menunjukkan kecenderungan individu untuk mencari informasi yang mendukung pandangan mereka sendiri, yang dapat menguatkan opini politik yang ada. Pengaruh grup sosial juga signifikan, karena norma-norma sosial dalam kelompok-kelompok tertentu dapat mempengaruhi sikap politik. 

Di Indonesia, banyak para tokoh politik yang menggunakan media sosial sebagai alat komunikasi dengan masyarakat atau pemilih. Dalam melakukan komunikasi ini pun terdapat respons positif dan respon negatif yang diterima oleh tokoh politik tersebut. Ada masyarakat yang menganggap bahwa cara berkomunikasi tokoh politik tersebut informatif, menyenangkan dan menghibur sehingga dapat menambah pengikut atau pemilih tersebut. Namun, di sisi lain ada pula masyarakat yang justru mengkritik tokoh politik tersebut karena dianggap sedang pencitraan dan apa yang dilakukan tokoh politik tersebut hanya mengotori halaman sosial media mereka. Pemilih adalah seluruh pihak yang dipengaruhi dan diyakinkan supaya mendukung dan memberikan pilihannya kepada calon-calon yang terkait.

Antara kedua generasi ini, terdapat perbedaan prioritas isu yang signifikan. Sebagai contoh, Generasi Z mungkin lebih mengutamakan isu-isu seperti perubahan iklim dan ketidaksetaraan sosial, sedangkan Milenial cenderung lebih memusatkan perhatian pada permasalahan seperti perekonomian, alih fungsi lahan, dan kesempatan kerja. Pengalaman ekonomi pribadi juga memiliki potensi untuk mempengaruhi pandangan pemilih. Milenial mungkin lebih terpukul oleh dampak krisis ekonomi global tahun 2008 dan beban utang mahasiswa yang tinggi, sedangkan Generasi Z mungkin mengalami kesulitan ekonomi akibat pandemi COVID-19, yang bisa mempengaruhi cara mereka melihat kebijakan ekonomi dan jaringan keselamatan sosial. 

Generasi Z sering dikenal karena keterlibatan sosial yang tinggi, terutama melalui media sosial, dengan kecenderungan untuk aktif berbagi pandangan politik mereka dan mendukung kampanye yang dianggap mereka penting. Sementara itu, Milenial juga aktif dalam ranah digital, meskipun mereka mungkin mengusung pendekatan yang sedikit berbeda. Peran media sosial dalam membentuk pandangan politik keduanya menjadi sangat signifikan, karena mereka sering kali terpapar pada berita dan pandangan yang sesuai dengan preferensi politik mereka melalui platform-platform ini, yang dapat mempengaruhi cara mereka membentuk opini politik mereka.

Jika menggali lebih dalam ke dalam "Politica Era: Menilik Kepribadian, Opini, dan Medsos, Bagaimana Perilaku Politik antara Gen Z & Milenial?", kita menemukan kompleksitas lanskap politik yang terus berubah. Perbedaan prioritas isu, pengalaman ekonomi, dan media sosial yang aktif semakin memperkaya diskusi ini. Dengan Generasi Z dan Milenial yang terus mewujudkan potensi kolaboratif mereka melalui platform media sosial dan berpartisipasi dalam isu-isu yang mereka anggap penting, kita harus mengakui bahwa masa depan politik akan lebih bervariasi dan terhubung daripada sebelumnya.

Mengejar solusi untuk tantangan-tantangan yang dihadapi oleh kedua generasi ini, sangat penting untuk tetap memahami bahwa perbedaan dalam opini politik adalah refleksi dari keragaman pemikiran yang kaya di dalam masyarakat kita. Menghormati perbedaan ini sambil terus berkomunikasi dan berkolaborasi akan membantu membangun fondasi yang lebih kuat untuk perubahan dan kemajuan bersama. Semoga pemahaman yang lebih baik tentang perilaku politik antara Generasi Z dan Milenial akan membantu kita semua lebih siap menghadapi masa depan politik yang dinamis ini. Dengan pengetahuan ini, kita dapat memajukan demokrasi dan menciptakan perubahan positif dalam masyarakat kita yang semakin terhubung secara digital.

Article by: Salsabilla Nuranisa Wahyudi, Staff BPPK ILMPI Wilayah IV.

Referensi:

Alfuruqy, M. Z. (2019). Perilaku politik generasi milenial: sebuah studi perilaku memilih (voting behavior) political behavior of the millennial generation a voting behavior study. Jurnal Psikologi Jambi, 04(01), 10--15. https://doi.org/10.22437/jpj.v4i1.8780

Baron, R. A., & Byrne, D. (2004). Psikologi sosial jilid 1 edisi kesepuluh. Erlangga

Basuki, U. (2020). Parpol, pemilu, dan demokrasi: Dinamika partai politik dalam system pemilihan umum di Indonesia perspektif demokrasi. Kosmik Hukum, 20(2), 84. https://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/KOSMIK/article/view/8321. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun