Mohon tunggu...
Salsabilla Nathania DP
Salsabilla Nathania DP Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Be you, Do you, For you

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Self Branding Menggunakan Teori Dramaturgi Erving Goffman

22 September 2022   19:51 Diperbarui: 22 September 2022   19:58 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salsabilla Nathania DP (21107020050/Sosiologi B)

Erving Goffman merupakan sosiolog yang berasal dari Amerika. Goffman lahir di Alberta, Kanada pada 11 Juni 1922 dan wafat pada tahun 1982. Beliau menempuh Pendidikan S1 di Universitas Toronto dan menyelesaikan gelar doctor di Universitas Chicago. Studi utama Goffman sebanarnya bukan pada studi sosiologi melainkan studi kimia. 

Goffman mengenal sosiologi sejak bertemu dengan seorang sosiolog yang bernama Dennis Wrong di Ottawa. Semenjak saat itu beliau mulai menggali lebih dalam mengenai studi sosiologi khususnya pada antropologi budaya dan komunikasi tubuh. Dalam mendalami kedua studi sosiologi tersebut Goffman bertemu dengan sosiolog C. W. M. Hart dan Ray L. Birdwhistel. 

Tak hanya itu Goffman juga berkenalan dengan berbagai sosiolog lain terutama sosiolog yang bergerak dibidang interaksionis kualitatif seperti Herbert Blumer, Anselm L. Struss, Louis Wirth dan lain sebagainya. Lingkungan ini yang membawa Goffman melahirkan pemikiran-pemikirannya. 

Beliau menerbitkan buku pertamanya yang berjudul The Presentation of Self in Everyday Life pada tahun 1956. Erving Goffman memperkenalkan teori dramaturgi melalui buku ini. Goffman menjelaskan teori dramaturgi sebagai teori yang menggambarkan sandiwara yang diciptakan manusia dalam kehidupan sehari-hari. 

Sandiwara yang dimaksud adalah bagaimana manusia mempresentasikan dirinya di panggung depan atau masyarakat dan gambaran manusia pada belakang panggung atau sikap yang tidak ditunjukan pada masyarakat luar.

Dari buku yang berjudul The Presentation of Self in Everyday Life karya Erving Goffman dan beberapa jurnal yang saya baca teori dramaturgi adalah sebuah teori yang menjelaskan mengenai interaksi sosial yang mana seorang individu memilih peran yang akan dimainkan di panggung depan (front stage) dan di panggung belakang (backstage). 

Peran yang dimaksud adalah individu dapat memilih peran yang akan ditampilkan ketika sedang berinteraksi sosial saat berada di panggung depan dan ketika di panggung belakang individu dapat menyembunyikan peran yang dimainkan di panggung depan. 

Saya memahami teori dramaturgi menurut prespektif interaksionisme simbolik menjadikan "panggung" sebagai simbol yang menjadi wadah untuk menampilkan peran yang dipilih oleh manusia dalam mempresentasikan dirinya.  

Manusia merupakan aktor yang pada dasarnya memiliki karakteristik personal dan berusaha menggabungkan karakteristik tersebut dengan penilaian orang lain. Untuk mendapatkan penilaian yang diinginkan, teori dramaturgi menjelaskan bahwa manusia akan memilih perilaku seperti apa yang dapat mendukung peran yang dimainkan di panggung depan. 

Panggung depan merupakan masyarakat yang menjadi tujuan individu dalam mempresentasikan dirinya. Perilaku yang dipilih oleh seorang individu di panggung depan dapat dijadikan self branding ketika hidup bermasyarakat. Self branding adalah perilaku yang dibangun untuk mendapatkan kesan dri orang lain yang menjadikan ciri khas kita. 

Ketika di panggung depan individu berusaha menampilkan peran terbaiknya dengan tujuan masyarakatkan memahami tujuan dari peran yang kita mainkan. Berbeda dengan panggung belakang individu dapat melakukan perilaku yang bebas karena tidak ada penonton yang menjadi tujuan dalam peran yang kita miliki.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu memainkan perannya dalam drama yang mereka buat sendiri. Peran yang yang mereka tampilkan di depan publik ialah peran yang mempresentasikan diri mereka di depan orang lain sabagai bentuk self branding agar mendapatkan kesan yang diinginkan. Sebagai contoh seorang pramugari saat bertugas selalu berseragam rapi, berdandan dengan cantik dan berbicara dengan ramah. 

Hal tersebut dilakukan karena pramugari tersebut menjalakan tuntutan pekerjaan dan juga mempertahankan citranya sebagai seorang pramugari. Namun saat selesai bertugas pramugari tersebut bersikap lebih santai dan bahkan memakai pakaian bebas. Keadaan seperti ini adalah keadaan dimana individu sedang berada di belakang panggung. 

Menjadi pramugari yang berpakaian rapi dan bersikap ramah merupakan wujud self branding yang diciptakan oleh individu tersebut. Adapun contoh lainnya seorang mahasiswa saat berada dikampus ia bersikap ceria, aktif dan rajin tetapi saat berada dirumah ia cenderung menjadi individu yang mengurung diri dikamar dan tidak membantu orang tuanya. 

Sikap mahasiswa tersebut saat berada dilingkungan kampus adalah bentuk dari self branding dirinya agar mendapatkan kesan baik di depan orang banyak. Ketika berada dirumah atau sedang dibelakang panggung seorang individu cenderung menampilkan sifat aslinya tanpa harus bersandiwara. Begitulah teori dramaturgi memandang sikap manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Bibliography

Jacobsen, M. H. (2010). The Contemporary Goffman. New York: Routledge.

Retasari Dewi, P. A. (2018). DRAMATURGI DALAM MEDIA SOSIAL: SECOND ACCOUNT DI INSTAGRAM SEBAGAI ALTER EGO. Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 8, Nomor 3, Juni 2018, 340-347.

Suciptaningsih, O. A. (2017). HEDONISME DAN KONSUMERISME DALAM PERSPEKTIF DRAMATURGI ERVING GOFFMAN. Jurnal Ilmiah Pendidikan Ekonomi Vol. 2, No. 1, 2017, 27-31.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun