Mohon tunggu...
Salsabilla Nathania DP
Salsabilla Nathania DP Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Be you, Do you, For you

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Self Branding Menggunakan Teori Dramaturgi Erving Goffman

22 September 2022   19:51 Diperbarui: 22 September 2022   19:58 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ketika di panggung depan individu berusaha menampilkan peran terbaiknya dengan tujuan masyarakatkan memahami tujuan dari peran yang kita mainkan. Berbeda dengan panggung belakang individu dapat melakukan perilaku yang bebas karena tidak ada penonton yang menjadi tujuan dalam peran yang kita miliki.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu memainkan perannya dalam drama yang mereka buat sendiri. Peran yang yang mereka tampilkan di depan publik ialah peran yang mempresentasikan diri mereka di depan orang lain sabagai bentuk self branding agar mendapatkan kesan yang diinginkan. Sebagai contoh seorang pramugari saat bertugas selalu berseragam rapi, berdandan dengan cantik dan berbicara dengan ramah. 

Hal tersebut dilakukan karena pramugari tersebut menjalakan tuntutan pekerjaan dan juga mempertahankan citranya sebagai seorang pramugari. Namun saat selesai bertugas pramugari tersebut bersikap lebih santai dan bahkan memakai pakaian bebas. Keadaan seperti ini adalah keadaan dimana individu sedang berada di belakang panggung. 

Menjadi pramugari yang berpakaian rapi dan bersikap ramah merupakan wujud self branding yang diciptakan oleh individu tersebut. Adapun contoh lainnya seorang mahasiswa saat berada dikampus ia bersikap ceria, aktif dan rajin tetapi saat berada dirumah ia cenderung menjadi individu yang mengurung diri dikamar dan tidak membantu orang tuanya. 

Sikap mahasiswa tersebut saat berada dilingkungan kampus adalah bentuk dari self branding dirinya agar mendapatkan kesan baik di depan orang banyak. Ketika berada dirumah atau sedang dibelakang panggung seorang individu cenderung menampilkan sifat aslinya tanpa harus bersandiwara. Begitulah teori dramaturgi memandang sikap manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Bibliography

Jacobsen, M. H. (2010). The Contemporary Goffman. New York: Routledge.

Retasari Dewi, P. A. (2018). DRAMATURGI DALAM MEDIA SOSIAL: SECOND ACCOUNT DI INSTAGRAM SEBAGAI ALTER EGO. Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 8, Nomor 3, Juni 2018, 340-347.

Suciptaningsih, O. A. (2017). HEDONISME DAN KONSUMERISME DALAM PERSPEKTIF DRAMATURGI ERVING GOFFMAN. Jurnal Ilmiah Pendidikan Ekonomi Vol. 2, No. 1, 2017, 27-31.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun