Mohon tunggu...
Salsabilla Narissa D.
Salsabilla Narissa D. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi

Universitas Muhammadiyah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Efektivitas Komunikasi Dalam Penggunaan Kata Baku Saat Melakukan Presentasi Di Kelas

14 Januari 2024   12:51 Diperbarui: 16 Januari 2024   16:40 1274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penelitian ini dirancang menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan teknik studi literatur, metode kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data yang bersifat deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari perilaku seseorang yang dapat diamati (Lexy J., 2006). Penerapan kualitatif diperoleh berdasarkan adanya pengumpulan fakta dari beberapa jurnal yang telah tervalidasi kebenarannya. Adanya analisis fakta yang mendalam akan mendorong hasil penelitian ini sebagai pendekatan kualitatif, maka dari itu penulis mengumpulkan jurnal yang relevan dengan objek penelitian dan juga terpercaya keabsahannya. Penulis melakukan observasi langsung dengan mengamati beberapa orang  saat mereka melakukan presentasi di kelas, dengan demikian hal tersebut  membantu penulis memudahkan proses jalannya penelitian.

Hasil dan Pembahasan

Penggunaan kata baku saat melakukan presentasi merupakan faktor utama penyampaian pesan secara profesional, kata baku adalah salah satu kaidah tata bahasa yang menjadikan penyajian sebuah presentasi bersifat formal. Badudu mengemukakan (dalam Lisnawati,I., 2022) bahasa baku adalah bahasa pokok, bahasa standar, bahasa utama, yaitu bahasa yang tunduk pada ketetapan yang sudah dibuat dan disepakati mengenai ejaan, tata bahasa, kosa kata, istilahnya. 

Kosasih dan Hermawan (2012:83) mengatakan, kata baku adalah kata yang cara pengucapan ataupun penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah yang dibakukan, standar kaidah tata bahasa Indonesia adalah pedoman Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dan juga Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).  Kamus Besar Bahasa Indonesia diterbitkan pada 28 Oktober 1988 saat Kongres Bahasa Indonesia V, pada saat itulah kata baku resmi digunakan di Indonesia.

Menggunakan kata baku yang baik dan benar tidak hanya semata-mata agar terlihat memukau oleh lawan bicaranya. Dengan menggunakan kata baku, seorang yang melakukan presentasi akan terlihat memiliki tingkat keprofesionalan yang tinggi dan kewibawaan di mata audiens. Kata baku juga memberikan kesan penyampaian yang formal dan membantu tersampainya materi dengan jelas, menghindari terjadinya kesalahpahaman akan makna ganda sebuah kata.

Tingkat konsistensi dalam penggunaan kata baku sangat penting ketika presentasi berlangsung. Jika seseorang tidak konsisten menggunakan kata baku saat ia presentasi, seperti tidak menggunakan pemilihan kata yang tepat ataupun adanya salah penyebutan kata, maka hal tersebut dapat menyebabkan rusaknya alur presentasi yang seharusnya dapat memudahkan audien dalam memahami materi yang disampaikan.

Kesalahan dalam pemilihan kata baku yang tidak tepat mungkin saja terjadi ketika proses jalannya sebuah presentasi. Salah satu yang sering terjadi  adalah kekeliruan, kurangnya literasi mengenai ilmu bahasa Indonesia menjadi faktor utama timbulnya kesalahan saat mempraktikan di kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, saat terjadi kesalahan dalam penggunaan kata baku berdampak kepada turunnya kredibilitas seseorang yang menyampaikan dan memungkinkan terjadi kesalahpahaman antara seorang yang menyampaikan materi dengan audiens.

Sebagai masyarakat Indonesia, alangkah baiknya untuk dapat menguasai kaidah bahasa yang baik dan benar. Hal ini dapat diawali dengan meningkatkan kesadaran diri akan keingintahuan ilmu baru atau ilmu yang belum diketahui. Menambah referensi dengan membaca lebih banyak buku dan berlatih public speaking dapat membantu meminimalisir kesalahan penggunaan kata baku ketika melakukan presentasi.

Kata baku sangat bermain peran dalam komunikasi yang efektif, sebuah kalimat terkadang memiliki makna yang luas dan memungkinkan audiens untuk memahami makna yang berbeda dengan seseorang yang menyampaikan materi presentasi tersebut. Dengan menggunakan kata baku, dapat memudahkan dan membantu audiens memahami informasi yang disampaikan, serta menarik perhatian audiens kepada presentasi yang disampaikan. Audiens cenderung menyukai penyampaian informasi dengan kata baku karena terkesan serius dan terorganisir, hal ini juga dapat mencerminkan seorang yang menyampaikan materi tersebut memiliki persiapan yang matang.

Penggunaan kata baku harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi lapangan, apabila dalam situasi yang formal seperti presentasi diutamakan menggunakan kata baku. Namun, jika dalam situasi yang informal, maka penggunaan kata baku akan terdengar kurang nyaman atau kaku. Dengan demikian, komunikator harus memahami dimana dan bagaimana kondisi tempat ia akan menyampai informasi.

Budaya dan lingkungan juga berpengaruh terhadap efektivitas komunikasi ketika presentasi di kelas. Diketahui bahwa mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi UMJ tidak hanya berasal dari Jakarta dan sekitarnya, terdapat mahasiswa yang berasal dari luar kota bahkan luar pulau. Menggunakan kata baku dapat memudahkan seseorang dalam memahami suatu pesan, karena di beberapa daerah atau budaya tertentu terdapat kata yang memiliki makna atau konotasi yang berbeda-beda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun