Mohon tunggu...
salsabillahsaria
salsabillahsaria Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi memasak dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tips Menciptakan Ruang Aman untuk Anak di Rumah

18 November 2024   21:34 Diperbarui: 18 November 2024   21:46 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terkadang, bagi kita, menciptakan ruang aman untuk anak di rumah terasa tidak terlalu penting. 

Namun, kenyataannya, ruang aman adalah elemen krusial dalam mendukung kesehatan mental dan emosional anak. Ruang aman bukan hanya tentang keamanan fisik, tetapi juga mencakup dukungan emosional yang memungkinkan anak untuk merasa dilindungi, didengar, dan dihargai. Dalam dunia yang penuh tantangan ini, sangat penting bagi orang tua untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan anak-anak mereka berbagi perasaan dan pikiran tanpa rasa takut dihakimi.

Mengapa Ruang Aman Itu Penting?

Ruang aman berfungsi sebagai fondasi bagi perkembangan sosial dan emosional anak. Ketika anak-anak merasa aman, mereka lebih cenderung untuk terbuka dan berbagi tentang pengalaman mereka, baik yang positif maupun negatif. Ini sangat penting karena komunikasi yang terbuka membantu mereka mengatasi masalah dan mengembangkan keterampilan pemecahan masalah.

Dampak Lingkungan Aman

Lingkungan yang aman juga berkontribusi pada pengembangan kepercayaan diri anak. Ketika mereka tahu bahwa ada tempat di mana mereka dapat mengekspresikan diri tanpa rasa takut, mereka akan lebih berani mengambil risiko dan mencoba hal-hal baru. Ini penting dalam proses belajar dan eksplorasi yang merupakan bagian integral dari masa kanak-kanak.

Nah, Berikut ini sejumlah cara membuat ruang aman bagi anak menurut Mercedes Samudio, psikoterapis berlisensi, penulis terlaris, pembicara internasional, dan pengusaha visioner.

1. Jangan Menghakimi

Penghalang anak terbesar untuk mulai berbicara dengan Anda adalah ketakutan bahwa Anda akan menghakimi mereka atas apa yang mereka pikirkan atau rasakan. Sebagian besar anak-anak mengetahui bahwa orang dewasa menganggap pikiran mereka masih kekanak-kanakan dan belum dewasa. Namun, Anda dapat memberi tahu buah hati bahwa Anda terbuka untuk mendengarkan apa yang mereka pikirkan sebelum berkomentar.

2. Bertanya sebelum Memberikan Saran

Setelah membiarkan anak Anda berbicara, Anda dapat dengan mudah menjawab dengan bertanya apakah mereka membutuhkan saran atau mereka hanya ingin ruang aman untuk berbagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun