Selain itu, globalisasi juga dapat memicu ketidakseimbangan perdagangan, dimana impor lebih besar daripada ekspor, sehingga menyebabkan defisit perdagangan. Negara berkembang juga rentan terhadap fluktuasi harga pasar global, terutama jika bergantung pada ekspor produk seperti minyak dan komoditas lainnya. Ketika harga turun, mereka bisa mengalami kerugian besar.
      Adapun beberapa strategi menghadapi dampak globalisasi untuk memaksimalkan manfaat globalisasi dan mengurangi dampak negatifnya, negara negara berkembang juha harus menerapkan berbagai strategi yang komprehensif dan berkelanjutan seperti infrastruktur yang kuat dan memadai merupakan pondasi penting bagi kemajuan ekonomi. Negara-negara berkembang juga harus berfokkus pada pembangunan dan peningkatan infrastruktur dasar seperti transportasi, ennergi, jaringan komunikasi, dan fasilitas teknologi. Infrastruktur yang baik akan meningkatkan efisiensi produksi, distribusi barang dan jasa, serta mengurangi biaya logistik. Selain itu, ketersediaan infrastruktur yang memadai juga akan meningkatkan daya tarik bagi investor asing yang ingin menanamkan modalnya sekaligus meningkatkan daya saing industi lokal di pasar global.
Â
Salah satu aspek penting dalam menghadapi tantangan globalisasi adalah peningkatan kualitas SDM. Pendidikan yang baik dan pelatihan keterampilan yang relevan harus menjadi prioritas untuk memastikan bahwa tenaga kerja lokal memiliki kemampuan yang diperlukan untuk bersaing di pasar global. Program pelatihan kejuruan, pengembangan keterampilan teknik, serta pendidikan yang tinggi yang berorientasi pada kebutuhan industri global, akan membantu menciptakan tenaga kerja yag lebih kompetitif dan adaptif terhadap perbahan cepat di dunia kerja.
Â
Di tengah aru globalisasi, negara-negara berkembang perlu mengadopsi kebijakan perdagangan yang bijaksana. Sambil tetap membuka diri terhadap perdagangan internasional, negara harus melindungi industri dalam negeri yang baru berkembang dari persaingan yang tidak sehat dengan perusahaan multinasional. Kebijakan seperti tarif impor yang tidak sesuai, dukungan bagi sektor-sektor strategis, serta pejanjian dagang yang menguntungkan dapat membantu menjaga keseimbangan antara membuka pasar dan melindungi kepentingan nasional. Selain itu, pemerintah harus aktif dalam peundingan perdagangan global untuk memastikan negara mereka mendapatkan manfaat yang adil dan proporsional.
Â
Globalisasi seringkali membuat negara berkembang terlalu bergantung pada ekspor komoditas primer seperti minyak, gas, atau hasil bumi lainnya. Ketergantungan ini rentan terhadap fluktusi harga pasar global yang dapat berdampak negatif pada stabilitas ekonomi negara, oelh karena itu, diversifikasi ekonomi menjadi sangat penting. Negara-negara berkembang harus mengembangkan sektor-sektor lain seperti industri manufaktur, jasa, pariwisata, dan teknologi informasi untuk menciptakan sumber pendapatan baru. Dengan adanya diversifikasi ekonomi, ketergantungan terhadap komoditas berkurang, dan negara memiliki pondasi ekonomi yang lebih beragam dan stabil, yang pada akhirnya meningkatkan ketahanan terhap guncangan ekonomi global.
Kesimpulan
Globalisasi memiliki dampak yang signifikan terhadap pembangunan ekonomi di negara berkembang, baik dari segi peluang maupun tantangan. Di satu sisi, globalisasi membuka akses ke pasar global, mendorong peningkatan ekspor, mendatangkan investasi asing, serta memungkinkan transfer teknologi dan pengetahuan yang dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Â