PENTINGNYA KESEHATAN MENTAL DI INDONESIA
Oleh : Salsabilla Hayati
I. Pendahuluan
A. Latar BelakangÂ
Kesehatan mental merupakan salah satu isu penting yang semakin mendesak di Indonesia. Gangguan kesehatan mental di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Gangguan mental yang ada di Indonesia mencakup berbagai gangguan, mulai dari kecemasan, stres hingga gangguan makan dan depresi. Menurut WHO, Indonesia memiliki tingkat gangguan mental yang tinggi, namun hanya sedikit yang mendapatkan perawatan.Â
Ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurangnya kesadaran dan pengetahuan akan kesehatan mental, stigma sosial yang beredar di masyarakat, keterbatasan ekonomi, dan kurangnya akses terhadap layanan kesehatan mental.
Stigma buruk terhadap gangguan mental di Indonesia masih sangat kuat. Masih banyak orang yang menganggap gangguan mental sebagai sesuatu yang tabu, memalukan atau bahkan aib sehingga banyak yang memilih untuk menyembunyikan kondisi mereka daripada mencari bantuan atau melakukan konsultasi dengan para ahli, seperti psikolog atau psikiater. Hal ini menyebabkan banyak individu yang menderita gangguan mental tidak mendapatkan perawat yang baik, sehingga memperburuk kondisi mereka.
Stigma masyarakat yang buruk terhadap gangguan jiwa seperti labelling, stereotip, pengucilan, dan diskriminasi membuat proses kesembuhan dan kesejahteraan pengidap gangguan kesehatan mental semakin sulit, contohnya stigma terhadap ODGJ. Stigma yang buruk ini ditimbulkan dari keterbatasan masyarakat mengenai kesehatan dan gangguan mental. Pendidikan yang lebih baik tentang kesehatan mental di Indonesia adalah salah satu akses yang memadai terhadap kesehatan mental. Dengan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya kesadaran akan kesehatan mental, stigma buruk terhadap gangguan mental akan dapat berkurang.
Sebagai warga Indonesia penting untuk saling mengedukasi satu sama lain dan meningkatkan kesadaran akan kesehatan mental. Sebagai salah satu upaya untuk menurunkan angka penduduk yang mengalami gangguan mental akan lebih baik jika seluruh lapisan masyarakat menyadari akan pentingnya kesehatan mental. Peran pemerintah juga sangat penting dalam menurunkan angka gangguan mental di Indonesia, seperti meningkatkan layanan kesehatan. Dan diperlukan juga upaya bersama untuk mengatasi masalah gangguan mental ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan gangguan mental?
2. Apa saja gangguan mental yang sering terjadi di Indonesia?
3. Apa saja faktor penyebab terjadinya gangguan mental?
4. Bagaimana cara mengatasi gangguan mental?
C. TujuanÂ
Tujuan dari essai ini adalah untuk mengetahui dan mengeksplorasi lebih dalam tentang gangguan mental di Indonesia dan pentingnya kesadaran akan kesehatan mental. Essai ini juga mencakup pengertian dari gangguan mental, jenis-jenis gangguan mental yang sering terjadi di Indonesia, faktor penyebab terjadinya gangguan mental, dan juga cara mengatasi gangguan mental tersebut.
D. Tinjauan Pustaka
Penelitian tentang kesehatan mental telah menunjukkan bahwa gangguan mental menjadi isu kesehatan yang semakin mendesak. Menurut Fakhriyani (2019), keseimbangan mental mencakup keseimbangan emosional, psikologis, dan sosial seseorang yang mempengaruhi cara berpikir dan bertindak. Sari puspita (2019) dalam penelitiannya mengungkapkan dinamika psikologis penderita skizofrenia. Dr. Rizal Fadli juga menguraikan tentang berbagai gangguan mental dan menekankan pentingnya diagnosis dan penanganan yang tepat.
II. Pembahasan
A. Pentingnya Kesehatan Mental
"Kesehatan mental atau kesejahteraan jiwa memainkan peran kunci dalam mencapai kesehatan secara menyeluruh. Seperti halnya kesehatan fisik, kesehatan mental juga harus diperhatikan dengan serius. Seperti yang didefinisikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 'tidak ada kesehatan tanpa kesehatan mental,' yang menggambarkan kesehatan sebagai kondisi keseluruhan yang meliputi kesehatan fisik, mental, dan sosial, bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan. Oleh karena itu, kesehatan mental merupakan bagian integral dari konsep kesehatan. Dengan kesehatan mental yang baik, seseorang dapat mengoptimalkan potensi mereka, mengatasi tekanan hidup yang wajar, bekerja secara efektif, dan memberikan kontribusi positif pada masyarakat mereka" (Ayuningtyas, dkk.).
Kesehatan mental merujuk pada kesehatan psikis seseorang, dimana keseimbangan dalam kehidupan. Seperti keseimbangan dan keserasian fungsi-fungsi jiwa, kemampuan dalam mengahadapi masalah, dan kondisi dimana individu terhindar dari gangguan gangguan jiwa atau gejala penyakit jiwa. Kesehatan mental juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi seseorang dimana berkembangnya semua aspek perkembangan, baik fisik, kecerdasan atau intelektual, dan emosional. World Health Organization (WHO) juga mendefinisikan bahwa kesehatan mental adalah kesejahteraan individu dalam menyadari potensinya, dapat mengatasi masalah dan tekanan hidup yang normal, dapat bekerja secara produktif, dan dapat memberikan dampak baik bagi komunitasnya.Â
B. Pengertian Gangguan Mental
Gangguan mental atau gangguan jiwa adalah penyakit yang mempengaruhi emosi, kejiwaan, psikis, pola pikir, dan perilaku dari individu yang menderitanya. Gangguan mental juga dapat disebut sebagai kondisi yang mempengaruhi pikiran, perasaan, perilaku, dan suasana hati seseorang. Gangguan mental dapat berdampak pada kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitasnya dalam kehidupan sehari-hari.Â
Gangguan mental dapat terjadi kepada siapa saja, tanpa memandang usia, latar belakang, jenis kelamin, ataupun ekonomi dari individu tersebut, mulai dari gangguan mental ringan hingga gangguan mental berat. Banyak faktor yang dapat menyebabkan gangguan mental seperti faktor biologis, faktor genetik, psikologis, ataupun lingkungan.Â
Misalnya pada seseorang yang mengalami pelecehan seksual di masa kecilnya, dan tidak segara ditangani sehingga menyebabkan ia mengalami gangguan kecemasan dan stress dalam jangka waktu. Kondisi seperti ini dapat membuat kondisi kejiwaan seseorang terganggu, dan menyebabkan gangguan kesehatan mental atau jiwa.
Ada banyak jenis gangguan kejiwaan atau gangguan mental yang terjadi. Ada beberapa jenis gangguan mental yang umum terjadi antara lain seperti depresi, gangguan bipolar, gangguan kecemasan, gangguan stress pasca trauma (PTSD), skizofrenia, gangguan psikotik, dan gangguan obsesif komplusif (OCD). Beberapa gangguan tersebut adalah gangguan yang sering dan umum terjadi.
C. Gangguan Mental yang Sering Terjadi di Indonesia
Terdapat banyak jenis gangguan mental, masing-masing gangguan mental tersebut memiliki faktor penyebab dan cara pengobatan yang berbeda. Masing-masing gangguan mental ini mempunyai berbagai macam faktor yang berbeda-beda, misalnya trauma pada masa lalu atau pengaruh genetik seperti warisan dari orang tua atau keluarganya yang mengidap gangguan mental. Ada beberapa gangguan yang metode pengobatannya dengan menggunakan terapi percakapan, ada juga yang memerlukan penggunaan obat-obatan, atau terapi yang berkepanjangan. Terdapat beberapa jenis gangguan mental yang umum dan sering terjadi di Indonesia, berikut adalah jenis gangguan mental yang sering terjadi:
1. Depresi
Depresi adalah salah satu gangguan mental yang umum terjadi di Indonesia. Gangguan mental ini mempengaruhi persaan, cara berpikir, dan cara berperilaku seseorang. Gejala yang paling umum dirasakan oleh pengidap depresi adalah merasa sedih dan kehilangan semangat dan minat untuk melakukan aktivitas mereka sehari-hari. Sehingga kondisi ini dapat menyebabkan masalah bagi kesehatan fisik dan emosional penderitanya. Efek dari depresi ini dapat berlangsung lama atau bahkan berulang yang dapat menghambat aktivitas sehari-hari seseorang. Jika tidak ditangani lebih lanjut, gangguan kesehatan ini dapat memburuk dan bertahan lebih lama. Bahkan banyak media informasi yang mengabarkan berita seseorang bunuh diri karena depresi. Hal ini sangat mungkin terjadi karena tidak adanya penangan secara lanjut, sehingga membuat keadaan penderitanya semakin memburuk. Ada banyak faktor penyebab depresi beberapa diantara masalah biologis, gangguan hormon, pengaruh obat-obatan kimia, dan faktor genetik.
2. Gangguan Bipolar
Gangguan mental selanjutnya yang sering terjadi adalah gangguan bipolar. Gangguan bipolar adalah gangguan kejiwaan yang menyebabka perubahan suasana hati, tingkat aktivitas, konsentrasi, dan kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas seharihari dengan normal. Kondisi emosional pengidapnya juga sangat cepat berubah, jika sebelumnya ia merasa sangat bahagia, bisa saja tiba-tiba berubah menjadi sangat sedih. Perubahan suasana hati yang sangat cepat ini dapat menyebabkan pengaruh pada aktivitas sehari-harinya seperti kebiasaan tidur, kemampuan berpikir, tingkat energi bahkan perilakunya. Banyak faktor yang dapat menyebabkan gangguan bipolar ini, beberapa diantaranya faktor keturunan, ketidakseimbangan kimia di otak, faktor lingkungan, kemampuan seseorang dalam mengatasi masalah yang dihadapinya, atau perubahan siklus tidur yang mempengaruhi kualitas tidurnya sehingga dapat memicu depresi.
3. Gangguan Kecemasan (Anxiety-Disorder)
Kecemasan yang berlebihan merupakan salah satu gangguan mental yang biasa dikenal dengan gangguan kecemasan atau anxiety disorder. Perasaan cemas adalah hal yang normal dan wajar terjadi, namun jika rasa cemas tersebut terjadi terus menerus dan mengganggu serta menghambat aktivitas seseorang maka hal ini harus diwaspadai. Anxiety disorder dan depresi sering terjadi secara bersamaan. Anxiety disorder juga merupakan gangguan suasana perasaan yang jika tidak ditangani lebih lanjut akan berpotensi memburuk seiring berjalannya waktu. Dampak buruk anxiety disorder ini jika tidak ditangani lebih lanjut, dapat menggangu aktivitas sehari-hari seseorang, seperti menurunkan kualitas hubungan sosial dengan orang lain, mengganggu pola tidur, dan menurunnya konsentrasi dalam melakukan kegiatan sehari-harinya. Penyebab terjadinya gangguan kecemasan ini bisa karena beberapa faktor seperti faktor genetik, stress yang berkepanjangan, faktor lingkungan, ataupun faktor biologis.Â
4. Gangguan stress pacsa trauma/Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD)
Gangguan stress pasca trauma adalah kondisi gangguan mental yang disebabkan oleh kejadian traumatis di masa sebelumnya yang menyebabkan seseorang tersebut merasa trauma. Kejadian traumatis penyebab PTSD yang sering terjadi seperti pelecehan seksual, kecelakaan, bencana alam, perundungan atau pun peperangan dimana peristiwa tersebut sangat sulit untuk dilupakan dan menyebabkan trauma yang mendalam bagi penderitanya jika tidak ditangani lebih lanjut. Penyebab terjadinya gangguan stress pasca trauma biasanya karena seseorang mengalami kejadian yang membahayakan dirinya dan mengancamnya, sehingga membuat seseorang tersebut sulit melupakannya. Seseorang yang memiliki kecenderungan kepribadian yang temperamental juga dapat menjadi penyebab gangguan stress pasca trauma. PTSD dapat dialami oleh siapa saja tanpa perbedaan usia, kelamin atau status sosial. Gelaja PTSD bisa saja karena mengalami mimpi buruk yang mengingatkannya pada kejadian yang tidak menyenangkan, kilas balik yang mengidupkan peristiwa traumatis yang dialaminya, munculnya pikiran yang negatif, atau pun putus asa akan masa depannya.
5. Skizofrenia
Skizofrenia adalah salah satu gangguan mental berat yang cukup umum terjadi, hal yang dialami oleh penderita skizofrenia seperti mengalami halusinasi, delusi, kekacauan dalam berpikir, dan perubahan perilaku. Skizofrenia dapat mempengaruhi kondisi emosi, tingkah laku, dan komunikasi seseorang. Gejala yang dialami dapat berupa halusinasi, delusi, dan ketidakmampuan penderitanya dalam bersosialisasi. Penderita skizofrenia dapat mengalami gangguan baik secara mental maupun fisik. Penderita skizofrenia juga cenderung kurang memiliki harapan dan semangat hidup karena dampak dari gangguan ini yang mengganggu fungsi sehari-hari seseorang yang menyebabkannya sulit bekerja, menjalin hubungan dengan orang lain, dan menjalani aktivitas sehari-hari dengan normal.
D. Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Gangguan Mental
Di Indonesia, penderita gangguan mental atau jiwa sering diberi sebutan dengan 'orang gila' atau 'sakit jiwa' dan sering kali mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan, bahkan ada yang dipasung. Stigma negatif ini masih sering beredar di masyarakat yang membuat sesorang yang mengalami gangguan mental merasa enggan untuk menanganinya lebih lanjut. Padahal penderita gangguan mental sebaiknya berhak mendapatkan pengobatan dan layanan untuk dapat menyembuhkan gangguan mental yang dialaminya. Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan mental, mulai dari faktor genetik atau bawaan, sampai karena mengalami stress yang berkepanjangan tanpa adanya penanganan. Beberapa faktor penyebab gangguan mental yang sering terjadi diantaranya:
* Faktor genetik dan biologis
Faktor bawaan gangguan mental dari dalam keluarga juga dapat meningkatkan resiko terjadinya gangguan mental. Ketidakseimbangan kimia dalam otak juga dapat mempengaruhi suasana hati dan perilaku. Cedera fisik pada otak juga dapat menyebabkan gangguan mental.
* Faktor lingkungan
Seseorang yang lingkungan keluarganya tidak stabil seperti keluarga yang disfungsional, perceraian orang tua, atau hubungan yang buruk dengan orang tua cenderung mudah mengalami gangguan mental. Namun, tidak semua orang yang berada di lingkungan seperti ini yang mengalami gangguan mental.Â
* Trauma masa lalu
Pengalaman atau kejadian traumatis di masa lalu merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya gangguan mental. Seperti mengalami kekerasan fisik atau emosional, mengalami pelecehan seksual, mengalami perundungan, kehilangan orang yang dicintai atau korban bencana alam
* Faktor psikologis
Faktor psikologis yang dapat menyebabkan gangguan mental pada seseorang mencakup berbagai hal, seperti; cara berpikir, kemampuan mengatasi stress, pola pikir yang kaku, pengalaman negatif atau buruk di masa lalu, kesulitan mengelola emosi atau konflik bawah sadar ( bertentangan antara keinginan dan norma sosial ) yang dapat menyebabkan gangguan mental.
* Faktor gaya hidup
Penyalahgunaan dalam penggunaan zat seperti alkohol dan obat-obatan dapat memicu dan memperburuk gangguan mental. Kurang tidur merupakan salah satu faktor utama, karena kualitas tidur yang buruk dapat mempengaruhi suasana hati seseorang dan meningkatkan resiko depresi dan kecemasan. Selain itu, kurangnya aktifitas dapat berdampak negatif pada mood atau suasana hati seseorang, mengingat bahwa olahraga yang teratur dapat meningkatkan mood dan mengurangi gangguan mental.
E. Cara Mengatasi Gangguan MentalÂ
Untuk mengatasi gangguan mental butuh proses yang memerlukan kesabaran dan dukungan terus menerus agar dapat mencapai kesejahteraan mental yang baik. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan mental, diantaranya:Â
* Mencari bantuan professional
Jika merasakan gejala gejala gangguan mental, sebaiknya lakukan konsultasi dengan professional seperti psikolog atau psikiater untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
* Terapi
Penderita gangguan mental dapat mengikuti sesi terapi yang sesuai dengan gangguan mental yang dideritanya agar dapat perawatan yang dapat mengurangi dan menyembuhkannya.
* Obat-obatan
Pada beberapa kasus, penderita yang mengalami gangguan mental mungkin akan diresepkan obat untuk membantu mengelola gejala gangguan mentalnya.
* Perubahan gaya hidupÂ
Melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga dapat membantu mengurangi gejala depresi dan kecemasan. Selain itu, pola makan yang sehat dapat berpengaruh positif terhadap kesehatan mental, dan pastikan memiliki pola tidur yang cukup dan berkualitas.
* Dukungan sosial
Peran keluarga, teman dan lingkungan sekitar memiliki pengaruh yang penting untuk menjaga kesehatan mental dan mengatasi gangguan mental. Bergabung dengan kelompok atau komunitas yang memiliki pengalaman yang sama juga dapat memberikan dukungan secara emosional sehingga membantu mempermudah penyembuhan penyakit mental.
III. PenutupÂ
A. Simpulan
Kesehatan mental merupakan isu penting di Indonesia yang memerlukan perhatian serius. Stigma negatif dan kurangnya kesadaran akan kesehatan mental masih sering terjadi yang menyebabkan penderitanya enggan untuk menangani gangguan mentalnya lebih lanjut. Gangguan mental seperti depresi, gangguan bipolar, gangguan kecemasan, PTSD, dan skizofrenia sering terjadi di Indonesia. Faktor-faktor penyebab terjadinya gangguan mental seperti genetik, lingkungan, trauma masa lalu, gaya hidup yang buruk, trauma masa lalu, faktor lingkungan, dan faktor psikologis. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan mental diantaranya perlunya bantuan professional, terapi, obatobatan, perubahan gaya hidup, dan dukungan sosial.Â
B. Saran
Untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental di masyarakat terdapat beberapa saran yang dapat dilakukan diantaranya:
* Edukasi, dapat dilakukan melalui pendidikan di sekolah atau perguruan, media massa, sosial media, seminar, atau lokakarya.
* Menyediakan layanan kesehatan mental yang mudah diakses oleh masyarakat, termasuk di daerah-daerah terpencil
* Dukungan sosial, dapat dilakukan dengan membentuk komunitas yang peduli terhadap kesehatan mental
* Keterlibatan pemerintah. Perlunya komitmen pemerintah yang kuat untuk meningkatkan kesadaran mental dengan mengalokasikan anggaran yang memadai dan dukungan secara menyeluruh.
* Memanfaatkan penggunaan teknologi untuk menyediakan infirmasi, layanan konseling, ataupun dukungan psikologis bagi individu yang membutuhkan.
C. Kata-kata Bermakna
"Cemas tidak akan menghilangkan kesulitan-kesulitan dihari esok, tapi sudah pasti akan menghapus kedamaian hari ini."
DAFTAR PUSTAKA
Fakhriyani D. Vidya. (2019). Kesehatan Mental. Duta Media. Pamekasan
Ayuningtyas Dumilah, dkk. (2018). Analisis Situasi Kesehatan Mental padaÂ
Masyarakat di Indonesia dan Strategi Penanggulangannya. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat.Â
Tim Medis Siloam Hospitals. (2023, November 21). 6 Gangguan Kesehatan MentalÂ
pada Remaja yang Perlu Diwaspadai. Siloam Hospitals.
Fadli Rizal. Depresi. Halodoc. https://www.halodoc.com/kesehatan/depresi
Fadli Rizal. Gangguan Bipolar. Halodoc.Â
https://www.halodoc.com/kesehatan/gangguan-bipolar
Sari Puspita. (2019). Dinamika Psikologi Penderita Skizofrenia Paranoid yang SeringÂ
mengalami Relapse. Psikoislamedia Jurnal Psikologi. Volume 4 Nomor 2.
Auliaputra Fajar. (2024, Juni 20). Skizofrenia Gangguan Mental Berat yang DapatÂ
Mempengaruhi Perilaku. Kompasiana.Â
https://www.kompasiana.com/fajarauliaputra5554/6673ca43c925c40e1920b0d2/skizofren
ia-gangguan-mental-berat-yang-dapat-mempengaruhi-perilaku
Cpmh. (2020). Urgensi Peningkatan Kesehatan Mental di Masyarakat. Artikel IlmiahÂ
Populer. https://cpmh.psikologi.ugm.ac.id/2020/07/24/urgensi-peningkatan-kesehatanmental-di-masyarakat/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H