Peran di Bidang Sosial, Keimanan, dan Karakter
Pandemi telah mempengaruhi setiap aspek kehidupan termasuk aspek keagamaan dan pendidikan. Selain itu, hampir seluruh kehidupan manusia telah dipindahkan ke ruang virtual. Â Pembatasan dalam mengumpulkan orang untuk memenuhi kebutuhan keagamaan telah diterapkan di banyak tempat di seluruh dunia dengan tujuan mencegah penyebaran virus. Oleh karena itu, berkumpul untuk ibadah bersama di gereja, sinagog, masjid, dan tempat-tempat ibadah lainnya menjadi tidak memungkinkan (Piwko, 2021).
Pandemi juga mengakibatkan adanya penutupan sekolah untuk anak-anak. Penutupan sekolah tersebut menyebabkan anak-anak terpaksa tinggal di rumah, dan orangtua harus bertanggung jawab atas pendidikan mereka selama di rumah. Perubahan yang mendadak tersebut menimbulkan beberapa tantangan bagi keluarga, terutama bagi yang memiliki sumber daya dan akses internet yang terbatas. Berdasarkan penelitian sebelumnya, anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah dan komunitas minoritas lebih mungkin mengalami kesulitan dalam mengakses sumber daya pendidikan online (Salam & Hasan, 2021).Â
Terlepas dari tantangan akibat pandemi, era pasca COVID-19 memberikan kesempatan bagi orangtua untuk berperan lebih aktif dalam pendidikan anak-anak mereka. Dengan anak-anak lebih banyak waktu di rumah, orangtua memiliki kesempatan untuk menciptakan lingkungan belajar positif dan terlibat dalam kegiatan pendidikan yang bermakna dengan anak-anak mereka. Orangtua juga dapat menggunakan waktu ini untuk menyampaikan keterampilan dan nilai-nilai penting dalam kehidupan, seperti ketahanan, empati, dan adaptabilitas, yang akan membantu anak-anak mereka di masa depan (Salam & Hasan, 2021).
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa memanfaatkan teknologi dan nilai-nilai Islam dapat menjadi pendekatan efektif dalam mempromosikan pendidikan keluarga. Terdapat berbagai platform yang dapat digunakan untuk memberikan pengalaman belajar yang menarik dan interaktif yang dapat meningkatkan nilai dan prinsip-prinsip Islam, serta hasil belajar. Hal ini memiliki potensi untuk mengubah cara orangtua mendidik dan terlibat dengan anak-anak, seperti memberi mereka pengetahuan dan keterampilan yang mereka butuhkan untuk berkembang di dunia modern dengan tetap berpegang pada nilai dan prinsip-prinsip Islam (Salam & Hasan, 2021). Selain itu, kegiatan keagamaan yang telah dipindahkan ke televisi dan internet memungkinkan praktik keagamaan dilakukan secara virtual. Hal itu dapat mendorong pencarian yang lebih dalam terhadap iman dan spiritualitas (Piwko, 2021).
Daftar Pustaka
Azizy, J., Sihabussalam, S., & Desmaliza, D. (2022). Building a digital-based (post-pandemic) moderate Muslim Urban Community: Reflection on the interpretation of da'wah verses. Akademika: Jurnal Pemikiran Islam, 27(2), 191. https://doi.org/10.32332/akademika.v27i2.5547
Dajani, R. et al. (2022) 'Religion, Islam, and compliance with Covid-19 best practices', Journal of Religion and Health, 61(5), pp. 4155--4168. doi:10.1007/s10943-022-01621-6.
Majid, M. A. (2022). The pandemic of Covid-19 from Islamic perspective. Journal of Islam and Science, 9(2), 153--163. https://doi.org/10.24252/jis.v9i2.33670
Nurani, S. (2021) 'The Qur'an and Mental Health in Post-Pandemic Era', Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto, 6, pp. 204--216. doi:10.24090/maghza.v6i2.5711.
Piwko, A.M., 2021. Islam and the COVID-19 Pandemic: Between Religious Practice and Health Protection. Journal of Religion and Health [Online], 60(5), pp.3291--3308. Available from: https://doi.org/10.1007/s10943-021-01346-y.