Tegal, 4 Agustus 2023 -- Program multidisiplin "CETANG CETING : Cegah, Tangani, dan Cermati Stunting" merupakan salah satu program yang digencarkan mahasiswa Tim II KKN Undip di Desa Harjasari sebagai bentuk penanganan isu stunting yang sejalan dengan SDGs nomor tiga yaitu 'Memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua usia'.Â
Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, angka stunting di Provinsi Jawa Tengah mencapai 20,8 persen atau sekitar 540 ribu anak. Pada tahun 2023, Pemprov Jawa Tengah berupaya menekan angka stunting menjadi 14 persen dengan membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) bersama BKKBN. Di Desa Harjasari sendiri, tercatat sejumlah 9 baduta yang masuk dalam kategori stunting dan 7 ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronis (KEK).
WHO mendefinisikan stunting sebagai tinggi badan yang rendah apabila dibandingkan dengan usianya. Stunting adalah hasil dari kekurangan gizi kronis atau berulang, yang biasanya disebabkan oleh kemiskinan, kesehatan dan gizi ibu yang buruk, sering sakit akibat pemberian makanan dan perawatan yang tidak tepat sejak lahir. Stunting menghambat anak untuk mencapai potensi fisik dan kognitif mereka. Meninjau berbagai dampak negatif stunting, mahasiswa KKN Undip mencetuskan program "CETANG CETING" sebagai program multidisiplin untuk memutus angka stunting di Desa Harjasari.
Program "CETANG CETING" terlaksana dalam dua rangkaian kegiatan. Pertama, diadakan penyuluhan secara door-to-door kepada para ibu yang tercatat memiliki anak stunting serta ibu hamil dengan kekurangan energi kronis (KEK). Dengan harapan terjadi pendekatan yang lebih personal sehingga informasi mudah dipahami, dan diterapkan.Â
Mahasiswa KKN Undip memberikan edukasi mengenai bahaya stunting, pentingnya menghadiri kegiatan posyandu sebagai bentuk monitoring tumbuh kembang anak, dan makanan bergizi untuk anak.Â
Penyuluhan juga mencakup pemberian booklet yang berisi tentang berbagai informasi mengenai stunting, informasi nutrisi makanan, panduan isi piringku, serta alternatif MPASI yang murah, mudah, dan bergizi berupa puding dan puree jagung.Â
Di samping pemberian edukasi, Mahasiswa KKN Undip juga memberikan contoh makanan bergizi seimbang yang sesuai dengan panduan Isi Piringku dan puding jagung sebagai inovasi MPASI.
Kegiatan kedua dari program "CETANG CETING" ini yaitu pemberian booklet pada para kader posyandu di setiap RW di Desa Harjasari. "Terimakasih kepada Mahasiswa KKN Undip yang sudah membantu kita dalam penanganan stunting, terimakasih atas bookletnya semoga bermanfaat bagi kita semua, dan ibu-ibu dengan anak stunting bisa meningkatkan gizi anaknya dengan membaca booklet yang sudah diberikan." ucap Bidan Nurdayah sebagai salah satu kader posyandu Desa Harjasari.Â
Para kader diharapkan dapat menyampaikan informasi yang termuat dalam booklet kepada para ibu yang menghadiri posyandu sehingga dapat meningkatkan gizi pada anak dan mencegah stunting. Program "CETANG CETING" berhasil terlaksana dalam 4 hari. Metode sosialisasi door-to-door memperoleh respon yang sangat positif dari kelompok sasaran. Diharapkan program ini dapat terus berjalan dan menciptakan Desa Harjasari yang bebas stunting.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H