Mohon tunggu...
Salsabilla Aulia Azmi
Salsabilla Aulia Azmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Calon orang sukses

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Esai Menerapkan Etika dalam Bermedia Sosial

20 Oktober 2023   16:51 Diperbarui: 20 Oktober 2023   17:08 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menerapkan Etika dalam Bermedia Sosial

Disusun oleh : Salsabilla Aulia dan Amanda Putri

Media sosial telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat modern, termasuk di Indonesia, karena media sosial telah mengubah cara kita berkomunikasi, berinteraksi, dan berbagi informasi. Namun, penggunaan media sosial yang tidak bertanggung jawab dapat berdampak negatif pada individu dan masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan menerapkan etika yang baik. Etika dalam media sosial adalah seperangkat norma dan prinsip yang membantu memastikan penggunaan platform-platform tersebut dengan tanggung jawab dan bijaksana.

Salah satu prinsip etika terpenting dalam media sosial adalah menghormati privasi orang lain. Menghormati privasi berarti tidak mengunggah informasi pribadi atau foto seseorang tanpa izin mereka. Dan juga ketika kita mengunggah ulang postingan milik orang lain, usahakan untuk meminta izin terlebih dahulu kepada pemilik postingan. Setelah itu, usahakan juga mencantumkan identitas dari sang pemilik postingan sebagai bentuk rasa menghargai karya orang tersebut. Perlu juga untuk menjaga privasi diri sendiri dengan tidak mengunggah informasi pribadi, masalah pribadi, bahkan sampai rahasia pribadi. Karena ditakutkan ada oknum jahat yang menyalahgunakan informasi pribadi kita untuk hal yang bisa merugikan diri kita sendiri yang di mana hal ini akan menjadi bumerang bagi diri kita sendiri juga. Selain itu, pengguna juga harus berhati-hati dalam berbicara atau berkomentar tentang orang lain dan tidak menyebarkan rumor atau informasi yang tidak terverifikasi. 

Selain itu, berbicara dengan hormat adalah prinsip penting lainnya dalam etika media sosial. Hindari menggunakan bahasa kasar, menghina, atau merendahkan orang lain di platform-platform media sosial. Dalam situasi di mana Anda tidak setuju dengan pandangan seseorang, cobalah untuk menjaga dialog yang sehat dan aman. Jangan memberi komentar yang bisa menyakiti atau menyinggung pihak lain yang di mana itu dapat menimbulkan konflik. Namun, jika memang sudah terlibat dalam suatu kesalahan di media sosial segera meminta maaf. Jangan sampai sebuah kesalahan kecil ini menjadi benih permusuhan yang membesar di kemudian hari. 

Kewajiban untuk memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya juga merupakan aspek etika yang sangat penting. Di dunia di mana berita palsu (hoaks) menyebar dengan cepat, penting untuk menjadi informasi konsumen yang cerdas. Memeriksa kebenaran informasi sebelum membagikannya dapat membantu mencegah penyebaran berita palsu yang merugikan. Selain itu, penting untuk mematuhi aturan dan regulasi platform media sosial. Ini mencakup menghindari kekerasan serta menjaga konten yang tidak sesuai dengan pedoman platform media sosial tersebut. Melanggar aturan platform bisa mengakibatkan larangan atau tindakan hukum.

Selain itu, sebisa mungkin, hindari penggunaan media sosial sebagai alat untuk menyebarkan kebencian, diskriminasi, atau prasangka. Media sosial seharusnya menjadi tempat yang inklusif, di mana orang dari berbagai latar belakang bisa berpartisipasi dengan aman dan nyaman. Media sosial juga dapat menjadi tempat perluasan budaya yang ada di Indonesia. Kita bisa mengenalkan budaya daerah lewat konten-konten yang bisa di unggah di platfrom-platform media sosial. Yang di mana konten tersebut akan menyebar ke masyarakat lokal bahkan mancanegara. Tanpa disadari ini merupakan salah satu upaya untuk melestarikan budaya yang ada di Indonesia. 

Terakhir, etika dalam media sosial juga mencakup tanggung jawab dalam menyebarkan informasi. Berpikir sebelum mengklik "bagikan" atau "retweet" adalah tindakan bijak. Ada baiknya menyampaikan dampak dari informasi yang Anda bagikan, dan memastikannya benar, relevan, dan dapat memberikan nilai positif kepada orang lain. Jangan sampai informasi yang kita bagikan tidak benar dan dapat menjerumuskan apalagi merugikan orang lain. 

Untuk menerapkan etika dalam bermedia sosial tentunya diperlukan adanya dorongan dari beberapa pihak terkait seperti sekolah. Sekolah harus mengintegrasikan pelajaran tentang etika bermedia sosial dan keterampilan kritis dalam penggunaan platform-platform tersebut, sekolah-sekolah harus memberikan sosialisasi bahwa media sosial bukan hanya alat hiburan, tetapi juga alat komunikasi yang kuat. Dengan begitu, para murid atau para generasi milenial ini tidak akan menyalahgunakan media sosial untuk melakukan hal yang tidak bermanfaat dan mengarah ke hal yang negatif. 

Lalu, selain pihak sekolah peran orang tua juga tidak kalah pentingnya. Peran orang tua sangat penting dalam menciptakan anak bangsa yang bertanggung jawab dalam bermedia sosial. Orang tua harus terlibat dalam pengawasan dan memberikan panduan kepada anak-anak mereka tentang cara menggunakan media sosial dengan bijak. Membicarakan risiko dan konsekuensi negatif yang mungkin terjadi akibat perilaku yang tidak etis di media sosial dapat membantu anak-anak memahami dampak dari tindakan mereka.

Pemerintah juga memiliki peran yang sama pentingnya dalam mengatur media sosial. Membuat regulasi yang jelas dan berlaku bagi semua pengguna, termasuk sanksi yang tegas seperti yang sudah tertera pada Pasal 27 ayat 3 UU ITE, hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya pelanggaran etika dalam media sosial.

Dalam kesimpulannya, menerapkan etika dalam bermedia sosial adalah kunci untuk menciptakan lingkungan online yang lebih sehat dan bermartabat. 

Dengan pendidikan yang kuat, peran orang tua yang aktif, regulasi yang tepat, dan kampanye kesadaran, kita dapat mengambil manfaat dari media sosial tanpa mengorbankan etika dan moralitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun