Mohon tunggu...
Salsabilla Alifatus
Salsabilla Alifatus Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

this is my experience

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kebersihan di Pondok Pesantren

1 November 2021   12:13 Diperbarui: 1 November 2021   12:38 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Banyak orang yang merasa takut masuk ke pondok pesantren karena gudik. Yap, kata itu sudah menjadi ciri khas pondok pesantren. Bagaimana tidak, Sebagian besar dai santri (sebutan pelajar di pesantren) terkena hal tersebut. Bahkan adanya rumor bahwa anak ponok pasti gudikan. 

Pada dasarnya rumor tersebut dapat ditepis karena hal tersebut dapat dihindari. Sebelum itu apa sih gudik tu?  Gudik atau kubis adalah dampak dari adanya tungau yang hidup dan bersarang di kulit tubuh manusia. Sebenarnya apa penyebab terjadinya gudik atau kubis?

Sebelum mengetahui penyebab gudik atau kubis,kita harus mengetahui ciri ciri penyakit tersebut. Ciri ciri munculnya gejala gudik atau kubis adalah timbulnya rasa gatal hebat terutama pada saat malam hari, munculnya bintil kemerahan seperti jerawat atau kutu air, munculnya lepuhan kecil dan bersisik. 

Biasanya terjadi di kulit bagian telapak tangan, telapak kaki, bagian dalam siku, pergelangan tangan,dan lain lain Jika sudah ada gejala seperti itu maka sebaiknya obatkan dengan obat oles atau periksa ke dokter atau klinik pesantren. Pada dasarnya gudik ini dapat menular baik secara kontak langsung maupun tidak langsung

Penularan gudik secara kontak langsung dapat disebabkan dengan berpelukan atau berjabar tangan (meskipun tingkat penularannya kecil). Sedangkan penularan gudik secara tidak langsung bisa disebabkan dengan berbagi pakaian atau tempat tidur dengan penderita gudik

Pada dasarnya kebersihan di pesantren ada pada diri mereka sendiri dan lingkungannya. Jika lingkungan bersih, maka penyebaran penyakit bersifat rendah begitupun sebaliknya. 

Namun tak banyak santri (sebutan pelajar di pesantren) yang memperhatikan hal tersebut, banyak dari mereka menganggap sepele atas hal tersebut, yang sebenarnya dapat berpengaruh tidak baik bagi sekitarnya. Mereka beranggapan bahwa kebersihan lingkungan pesantren merupakan tugas dari petugas kebersihan pondok. Sedangkan mereka juga mendapatkan ilmu bhawa "kebersihan merupakan Sebagian dari iman" yang seharusnya mereka terapkan dalam kehidupan sehari hari mereka

Banyak dari santri yang tidak sadar bahwa penyakit yang mereka alami juga berasal dari diri mereka sendiri. Sebagai seorang santri yang juga diajarkan untuk hidup mandiri sebaiknya sadar akan kewajiban mereka dalam menjaga Kesehatan tubuh mereka.

Adapun beberapa dampak yang akan mereka dapatkan Ketika kurang memperhatikan Kesehatan, pertama kurangnya fokus dalam kegiatan belajar, tertinggal banyak kegiatan kepesantrenan, mengkhawatirkan keluarga di rumah dan kawanan sekitar, dan masih banyak lagi.

Hal yang harus di lakukan agar terhindar dari penyakit tersebut adalah mengatur pola makan, membuang sampah pada tempatnya, membersihkan kamar setiap hari, mandi minimal 2 kali sehari, bersih bersih akbar seminggu sekali, rajin olahraga, rajin mengganti sprei Kasur minimal 2 minggu sekali dan lain sebagainya.

Dengan demikian penyebaran penyakit gudik bisa berkurang, sehingga para calon santri tidak takut lagi untuk mendaftarkan diri mereka untuk masuk ke pondok pesantren. Kunci utama dari terhindarnya penyakit tersebut ialah menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Karena meskipun jika sudah menjaga kebersihan diri namun tingkungan diabaikan maka akan tetap muncul penyakit gudik, begitupun juga sebaliknya.

Oleh karena itu, jika ingin terhindar dari penyakit gudik harus bisa menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Jika telah muncul gejala gejala gudik seperti yang telah disebutkan di atas maka segera periksakan ke klinik pesantren. Teruntuk para calon santri jangan takut , jangan jadikan hal ini sebagai penghalang kesuksean kalian. Tetap semangat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun