Mohon tunggu...
Salsa Billaa
Salsa Billaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi volly ball

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Psikososial Erikson

26 Oktober 2024   09:43 Diperbarui: 26 Oktober 2024   10:02 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Memasuki usia remaja, seseorang akan mulai mencari identitas dan jati dirinya sendiri. Karena itu, mereka umumnya akan mencoba berbagai persona yang berbeda guna mengetahui jati dirinya. Jika berhasil melalui tahapan pencarian jati diri ini, seseorang akan mampu untuk mempertahankan identitas dirinya. Di satu sisi, jika gagal menemukan jati dirinya pada tahap ini, seorang kemungkinan akan mengalami krisis identitas di kemudian hari.

 Tahap VI (Usia 19--29 Tahun): Keintiman vs Isolasi

 Pada tahap perkembangan  psikososial keenam, konflik akan berfokus pada hubungan intim dalam membentuk komitmen jangka panjang dengan seseorang selain keluarga. Individu yang berhasil melalui tahap ini cenderung memiliki hubungan yang langgeng dan bahagia. Namun, jika tidak berhasil, mereka mungkin akan merasa kesepian, terisolasi, hingga memicu depresi.

 Tahap VII (Usia 30--64 Tahun): Generativitas vs Stagnasi

Tahapan perkembangan psikososial selanjutnya terjadi pada usia 30--64 tahun. Tahapan ini akan berfokus pada kontribusi seseorang untuk masyarakat dan generasi penerus. Individu yang sukses menghadapi tahapan ini akan merasa dirinya berguna karena sudah berkontribusi pada masa depan masyarakat. Sebaliknya, jika tidak berhasil, mereka akan merasa stagnan dan tidak produktif.

Tahap VIII (Usia 65 Tahun ke Atas): Integritas Ego vs Keputusasaan

 Tahapan terakhir dari perkembangan psikososial adalah konflik antara integritas ego dan keputusasaan yang terjadi pada usia 65 tahun ke atas. Pada tahapan ini, lansia akan mulai merenungkan kehidupan yang telah dijalani. Jika merasa puas, ia akan menghadapi masa tua dan kematian dengan perasaan bangga. Namun, jika memiliki penyesalan atau masih terdapat sesuatu hal yang belum bisa dicapai semasa hidupnya, ia mungkin akan merasa putus asa.

 Dapat saya simpulkan, perkembangan psikososial adalah aspek yang penting untuk diperhatikan tahapannya guna mengoptimalkan kualitas hidup setiap individu. Namun, perlu diketahui bahwa informasi yang dijelaskan di atas hanya digunakan untuk tujuan edukasi dan tidak dapat menggantikan diagnosis maupun saran medis dari dokter.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun