Mohon tunggu...
Salsa Billaa
Salsa Billaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi volly ball

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Perkembangan Anak menurut lev Vygotsky dan Jean Piaget

25 Oktober 2024   07:34 Diperbarui: 25 Oktober 2024   07:40 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan sosial anak merupakan topik penting dalam psikologi perkembangan, dengan banyak teori yang berusaha menjelaskan bagaimana individu belajar berinteraksi dan memahami lingkungannya. Dua tokoh terkemuka dalam studi ini adalah Lev Vygotsky dan Jean Piaget. Meskipun keduanya menyumbangkan pandangan yang signifikan mengenai perkembangan anak, pendekatan mereka berbeda secara fundamental, terutama dalam hal perkembangan sosial.

Teori Perkembangan Sosial Lev Vygotsky

Lev Vygotsky, seorang psikolog Rusia, memperkenalkan Sociocultural Theory yang menekankan bahwa perkembangan kognitif dan sosial seorang anak dibentuk melalui interaksi sosial dengan lingkungannya. Dalam pandangannya, anak-anak tidak belajar secara mandiri, melainkan dengan bantuan orang lain, khususnya individu yang lebih berpengalaman seperti orang dewasa atau teman sebaya yang lebih ahli. Vygotsky menekankan pentingnya lingkungan sosial dan budaya dalam membentuk cara anak berpikir dan belajar.

Zona Perkembangan Proksimal (Zone of Proximal Development - ZPD)

Salah satu konsep inti dari teori Vygotsky adalah Zone of Proximal Development (ZPD). ZPD merujuk pada rentang antara apa yang dapat dilakukan anak secara mandiri dan apa yang dapat dilakukan anak dengan bantuan atau bimbingan dari orang lain. Dalam ZPD, anak berada dalam situasi belajar optimal, di mana mereka mampu memahami dan menyerap pengetahuan baru dengan bantuan eksternal.

Vygotsky berargumen bahwa interaksi sosial dalam ZPD memungkinkan anak untuk menginternalisasi keterampilan baru dan pengetahuan yang sebelumnya berada di luar jangkauan mereka. Konsep ini menekankan pentingnya interaksi antara anak dengan individu yang lebih berpengetahuan, yang dapat membantu mereka mencapai potensi kognitif yang lebih tinggi.

Scaffolding

Terkait dengan ZPD adalah konsep scaffolding, yaitu metode di mana individu yang lebih dewasa atau terampil memberikan dukungan sementara untuk membantu anak menyelesaikan tugas. Dukungan ini secara bertahap dikurangi seiring dengan peningkatan kemampuan anak, hingga mereka mampu melakukan tugas tersebut secara mandiri. Scaffolding menyoroti pentingnya bimbingan yang diberikan dalam konteks sosial untuk memfasilitasi belajar.

Peran Bahasa

Selain itu, Vygotsky juga menekankan pentingnya bahasa sebagai alat utama dalam perkembangan sosial dan kognitif. Menurutnya, bahasa bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga alat pemikiran. Anak-anak belajar melalui interaksi verbal dengan orang lain, yang membantu mereka menginternalisasi pengetahuan dan mengembangkan cara berpikir yang lebih kompleks.

Teori Perkembangan Sosial Jean Piaget

Di sisi lain, Jean Piaget, seorang psikolog Swiss, memiliki pendekatan yang berbeda. Piaget terkenal dengan Cognitive Developmental Theory, di mana dia melihat anak-anak sebagai pembelajar aktif yang membangun pengetahuan mereka sendiri melalui pengalaman langsung dengan lingkungan. Fokus utama Piaget adalah bagaimana anak-anak mengembangkan pemahaman mereka tentang dunia, dengan perkembangan sosial dilihat sebagai hasil dari kemajuan dalam perkembangan kognitif.

Tahapan Perkembangan Kognitif

Piaget membagi perkembangan kognitif anak menjadi empat tahap utama:

Tahap Sensorimotor (0-2 tahun): Anak memahami dunia melalui tindakan fisik dan pengalaman langsung.

Tahap Praoperasional (2-7 tahun): Anak mulai menggunakan simbol dan bahasa, tetapi masih egosentris, yang berarti mereka kesulitan memahami perspektif orang lain.

Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun): Anak mulai memahami logika dan prinsip-prinsip yang berlaku dalam situasi konkret. Pada tahap ini, mereka mulai mengembangkan kemampuan untuk memahami sudut pandang orang lain dan bekerja sama dalam kelompok.

Tahap Operasional Formal (11 tahun ke atas): Anak mulai berpikir secara abstrak dan menggunakan logika formal.

Peran Interaksi dengan Teman Sebaya

Piaget menekankan pentingnya interaksi dengan teman sebaya dalam perkembangan sosial. Menurutnya, interaksi dengan teman sebaya lebih penting dibandingkan dengan interaksi dengan orang dewasa karena hubungan dengan teman sebaya bersifat setara. Melalui diskusi dan perdebatan dengan teman sebaya, anak-anak belajar untuk memahami perspektif lain, mengatasi egosentrisme, dan mengembangkan pemahaman sosial yang lebih kompleks.

Piaget juga percaya bahwa perkembangan sosial tidak dapat terjadi sebelum anak mencapai tingkat tertentu dalam perkembangan kognitif. Dengan kata lain, seorang anak harus memiliki kemampuan kognitif untuk memahami perspektif orang lain dan bekerja sama sebelum mereka dapat sepenuhnya terlibat dalam interaksi sosial yang bermakna.

Perbedaan Kunci Antara Vygotsky dan Piaget

Walaupun kedua tokoh ini sama-sama memandang perkembangan sosial sebagai hal penting, mereka berbeda dalam beberapa aspek penting:

Sumber Perkembangan Sosial: Vygotsky menekankan peran lingkungan sosial, khususnya interaksi dengan orang dewasa dan budaya dalam membentuk perkembangan sosial anak. Sementara itu, Piaget lebih menekankan perkembangan kognitif individual melalui interaksi dengan lingkungan dan teman sebaya.

Urutan Perkembangan: Vygotsky percaya bahwa perkembangan sosial mendahului perkembangan kognitif, sementara Piaget berpendapat bahwa perkembangan kognitif mendahului perkembangan sosial. Menurut Vygotsky, anak-anak belajar melalui interaksi sosial, sedangkan Piaget menganggap bahwa perkembangan intelektual adalah prasyarat untuk interaksi sosial yang lebih kompleks.

Peran Bahasa: Vygotsky melihat bahasa sebagai alat utama untuk perkembangan kognitif dan sosial, sedangkan Piaget melihat bahasa sebagai hasil dari perkembangan kognitif yang lebih mendasar.

Pentingnya Interaksi dengan Orang Dewasa: Vygotsky percaya bahwa interaksi dengan orang dewasa sangat penting dalam perkembangan sosial dan kognitif anak, sementara Piaget lebih menekankan peran teman sebaya sebagai sumber utama perkembangan sosial.

Kesimpulan

Teori perkembangan sosial dari Lev Vygotsky dan Jean Piaget memberikan wawasan yang berbeda tentang bagaimana anak-anak belajar berinteraksi dengan dunia sosial mereka. Vygotsky menekankan pentingnya interaksi sosial dan budaya dalam membentuk perkembangan kognitif, sementara Piaget menekankan pentingnya perkembangan kognitif individu dalam membentuk pemahaman sosial. Keduanya memiliki kontribusi besar dalam psikologi perkembangan, dan pemahaman tentang perbedaan teori mereka dapat membantu kita lebih memahami cara terbaik mendukung perkembangan anak dalam konteks sosial dan pendidikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun