Teori Kognitif Vygotsky
Dalam perkembangannya setiap anak memiliki keunikannya sendiri karena setiap anak memiliki pengaruh pola asuh, pendidikan, dan lingkungan tumbuh yang berbeda-beda. Vygotsky adalah seorang guru sastra yang tertarik dengan dunia psikologi. Melansir dari halaman laman tirto.id, filosofi Vygotsky yang sanagat terkenal adalah tentang manusia dan lingkungan. Menurutnya manusia tidak sama dengan hewan yang hanya bereaksi terhadap lingkungan, karena manusia memiliki kapasitas untuk mengubah lingkungan sesuai dengan keperluan mereka. Dari pemikiran ini menciptakan teori konstruktivisme social yang memiliki focus pada pembangunan kognitif anak melalui interaksi social, teori ini sejalan dengan teori sosiogenesis. Artinya pengetahuan dan perkembangan kognitif individu berasal dari sumber-sumber social diluar dirinya dimana ketika seorang individu bersikap pasif dalam perkembangan kognitifnya. Namun Vygotsky menekankan pentingnya peran aktif seseorang dalam mengkonstruksikan penegtahuannya.
Teori Vysgotsky lebih tepat disebut sebagai pendekatan sosiokonstruktivisme yang berarti perkembangan kognitif seseorang ditentukan oleh individu itu sendiri, ketika individu itu aktif maka lingkungan sosialnya juga akan aktif. Ada 3 ide utama pemikiran Vygotsky sebagai berikut:
- Intelektual berkembang individu menghadapi ide-ide baru dan sulit mengaitkan ide-ide tersebut dengan apa yang mereka ketahui
- Interaksi dengan orang lain memperkaya perkembangan intelektual
- Guru bertindak sebagai fasilitator dan mediator pembelajaran siswa
Melansir dari artikel jurnal gramedia.com teori perkembangan kognitif menurut Vygotsky dibagi menjadi 3 sebagai berikut:
- Zone of Proximal Development
Merupakan serangkaian tugas yang sulit dikuasai oleh manusia sendirian namun dapat diatasi dengan bantuan orang lain.
- Scaffolding
Merupakan sebuah teknik untuk mengubah level dukungan selama sesi pengajaran dengan orang yang lebih ahli. Contohnya ketika kita memberikan beberapa stimulus pada anak, ketika awal diberikan tugas anak biasanya belum bisa langsung mengerti, namun seiring berjalannya waktu kemampuan anak akan semakin meningkat dan secara perlahan kita akan mengurangi bimbingan sedikit demi sedikit karna kemampuan anak yang sudah semakin baik.
Scaffolding dapat melibatkan guru yang menyediakan struktur pendukung untuk membantu anak menguasai keterampilan. Dalam pengajaran timbal ablik, guru dan anak bergiliran memimpin diskusi menggunakan strategi seperti merangkum dan mengklarifikasi.
- Bahasa dan Pikiran
Menurut Vygotsky manusia menerapkan bahasa untuk merencanakan, membimbing dan memonitor perilaku mereka untuk bersosial dan menyelesaikan tugas. Dalam hal ini Vygotsky membagi dua macam konsep bahasa dan pikiran yakni percakapan sendiri (privat speech), pembicaraan batin (inner speech) biasanya inner speech akan terbawa hingga dewasa, fungsinya sebagai pengontrol pikiran, ingatan, memori dan tindakan dalam berencana.
percakapan sendiri merupakan kebiasaan anak berbicara dengan keras pada dirinya snediri tanpa maksud berbicara dnegan orang lain. Hal ini menjadi hal yang normal terjadi pada anak berusia 3-5 tahun. Sebagai contoh, seorang anak yang berjalan bersama teman-temannya melewati sebuah jembatan. Secara tidak langsung anak akan berbicara pada dirinya snediri dengan keras "ayo kita bisa menyebrangi sungai ini! Awas, hati-hati jangan sampai jatuh atau kita akan terluka!". Berbicara dengan diri snediri akan meningkat semasa prasekolah dan akan hilang dimasa pertengahan anak karena anak akan lebih mamou mengurus dan menguasai tindakannya seiring berkembangnya. Sedangkan Inner speech dapat dipahami sebagai anak yang menggunakan kemampuan berbicara sendiri yang tidak hanya diterapkan untuk berinteraksi dengan orang disekitarnya saja namun juga untuk merencanakan dan mengendalikan perilakunya.
Menurut Vygotsky orang dewasa dalam masyarakat dapat mendorong perkembangan kognitif anak-anak dengan melibtakan mereka dalam akitivitas yang menantang dan bermakna dengan menunjukkan makna yang mereka lampirkan pada objek, peristiwa, dan pengalaman. Hal ini sama dengan kita membekali anak dengan pengetahuan baru.
Vygotsky menyoroti pentingnya bahasa dalam perkembangan kognitif dimana ucapan batin digunakan untuk penalaran mental, dan ucapan eksternal digunakan sebagai komunikasi dengan orang lain. Dalam prosesnya terjadi secara terpisah. Memang benar sebelum usia 2 tahun anak akan menggunakan kata-kata social karena mereka tidak memiliki bahasa internal namun, begitu pemikiran dan bahasa mereka sudah menyatu dan tepat maka bahasa social mulai diinternalisasi dan membantu anak dalam berfikir sehingga lingkungan social sudah mendarah daging dalam pembelajaran anak dengan sendirinya.
Vygotsky menyatakan bahwa bayi dilahirkan dengan kemampuan dasar untuk perkembangan intelektual yang disebut dengan "fungsi mental dasar" yang berkembang sepanjang dua tahun pertama kehidupan yang berinteraksi langsung dengan lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H