Mohon tunggu...
Salsabilla
Salsabilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya merupakan Mahasiswa di Salah satu perguruan tinggi dimalang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kenali Perkembangan Kognitif pada Anak Usia Dini

6 Desember 2023   23:08 Diperbarui: 6 Desember 2023   23:20 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belajar pada anak usia dini

Kecerdasan pada setiap anak akan berkembang seiring bertambahnya usia, kecerdasannya dapat kita identifikasi melalui gerakan-gerakan fisik dan motoriknya. Menurut Jean Piaget (1896-1980) tahap-tahap perkembangan kecerdasan mengalami urutan tahapan yang berbeda-beda dimana perbedaan ini dapat dipengaruhi oleh factor pola asuh, lingkungan dan genetic. Ada 4 tahap perkembangan kecerdasan yang di kemukakan oleh Piaget sebagai berikut:

  • Tahap Sensimotor (0-2 tahun)
    pada tahap ini anak menunjukkan tindakan reflektif sebagai perkembangan kognitifnya, anak akan mendapat pengetahuan dari pengalaman berdasarkan indera sensorik speerti melihat, mendengar dan menyentuh yang kemudian menghasilkan reflek berupa menggapai, menyentuh dan menghisap. Misalnya anak akan mengerti aoa yang bisa dihisap dan tidak dihisap dengan memasukkan benda ke mulutnya. Ketika anak merasa nyaman maka ia akan menganggap benda tersebut dapat dihisap.
  • Tahap Pra-Operasional (2-7 tahun)
    pada tahap ini anak mulai bisa memahami kejadian dan berfikir dengan menggunakan symbol seperti kata-kata untuk mewakili benda maupun peristiwa, selain itu anak juga mulai memiliki imajinasi yang menyebabkan anak belum bisa berfikir logis karena mereka hanya berfikir sebatas apa yang mereka lihat. Misalnya ketika air dari dalam gelas dipindahkan ke mangkok, anak akan menganggap bahwa volume air di dalam mangkok lebih banyak dibandingkan di gelas yang padahal sama saja. Kenapa anak menganggap demikian? Karena ukuran mangkok terlihat secara visual lebih besar dari gelas sehingga mereka menggap air didalam mangkok lebih banyak.

Ada beberapa karakteristik perkembangan kognitif pada anak di usia dini yang harus dipahami oleh orang tua yakni:

  • Fase usia 0-3 bulan
    perkembangan kognitif pada usia ini
    - Mata anak bisa focus melihat benda bergerak
    - Kemampuan melihatnya sejauh 30cm
    - Telinga bisa membedakan nada dan volume suara
    - Lidah bisa mengenali berbagai rasa
  • Fase usia 3-6 bulan
    perkembangan kognitif pada usia ini
    - Anak dapat merespons berbagai bunyi yang ada disekitarnya
    - Mengenali wajah-wajah irang disekitarnya
    - Bisa meniru ekspresi orang lain
  • Fase usia 6-9 bulan
    perkembangan kognitif pada usia ini
    - Memahami perbedaan benda mati dan benda hidup
    - Mulai penasaran dengan berbagai hal yang menurutnya aneh atautidak biasa
    - Bisa menggenggam benda dan memindahkan antar tangan kanan-kiri atau sebaliknya
    - Memahami permainan-permainan simple
  • Fase usia 9-12 bulan
    perkembangan kognitif pada usia ini
    - Kemampuan menyusun balok mainan
    - Memahami instruksi-instruksi yang komplek
    - Mengidentifikasi dan membedakan objek yang mirip
  • Fase usia 1-2 tahun
    perkembangan kognitif pada usia ini
    - Anak mulai memahami instruksi-intruksi yang komplek
    - Mengidentifikasi dan membedakan objek yang mirip
  • Fase usia 2-3 tahun
    perkembangan kognitif pada usia ini
    - Meniru perilaku orang dewasa yang lebih kompleks
    - Merespon instruksi yang lebih rumit
    - Melakukan identifikasi dan kategorisasi benda-benda
  • Fase usia 3-4 tahun
    perkembangan kognitif pada usia ini
    - Melakukan analisis berbagai fenomena disekitarnya
    - Sering bertanya alasan atas setiap kejadian
    - Dapat melakukan identifikasi benda berdasarkan warna
  • Fase usia 4-5 tahun
    perkembangan kognitif pada usia ini
    - Mampu mengidentifikasi warna-warni yang lebih rumit
    - Mengerti konsep waktu
    - Menggambar benda yang menjadi bagian dari lingkungannya

Berdasarkan jenisnya, perkembangan kognitif terbagi dalam 7 aspek yakni: aspek auditory (perkembangan terkait bunyi/suara), aspek visual (perkembangan terkait penglihatan dan pengamatan), aspek taktil (perkembangan terkait indra peraba), aspek kinestetik (perkembangan kelancaran gerak motoric halus), aspek aritmatika (perkembangan terkait kemampuan dasar matematika), aspek geometri (perkembangan terkait konsep ukuran atau bentuk objek), Aspek sains permulaan (perkembangan terkait percobaan, eksplorasi dan demonstrasi dengan pendekatan sains atau logika).

Terdapat beberapa prloblematika yang menjadi momok bagi perkembangan anak di usia ini seperti anak sulit focus, tidak bisa duduk dengan tenang, memiliki kemampuan mengingat yang buruk, lemahnya kemampuan mengikuti instruksi ringan, keterlambata bicara, sering merasa cemas. Sehingga dalam proses belajarnya membutuhkan inovasi yang dapat menarik perhatian anak agar dapat membantu proses belajar berjalan dengan baik.

Adapun hal-hal yang dapat dilakukan untuk membantu meningkatkan minat belajar anak usia dini ketika proses belajar berlangsung seperti: belajar sambil bermain, belajar sambil bercerita, belajar dengan karyawisata/piknik, belajar dengan melakukan eksperimen, belajar dengan Tanya jawab untuk memancing perhatian dan kemampuan siswa dalam memahami apa yang sedang dipelajari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun