Mohon tunggu...
Salsabilla
Salsabilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya merupakan Mahasiswa di Salah satu perguruan tinggi dimalang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Masa Remaja pada Anak

4 Desember 2023   23:11 Diperbarui: 5 Desember 2023   02:20 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dilansir dari halaman Halodoc, perkembangan kognitif pada remaja adalah proses tumbuhnya kemampuan mereka dalam berfikir dan bernalar sesuai pada usianya. Pada umumnya remaja memiliki pemikiran yang lebih rumit dan kompleks, adapun jenis pemikiran yang dimiliki remaja tersebut meliputi operasi logis formal, berfikir abstrak tentang hal-hal yang akan terjadi. Mereka cenderung memikirkan prinsip atau ide gagasan suatu pernyataan yang belum tentu benar sehingga mereka sering memperdebatkan atau membandingkan sesuatu yang mereka anggap benar.

Dalam tahapannya perkembangan kognitif pada remaja dibagi menjadi berbagai fase seperti :

  • Remaja awal pada usia 11-14 tahun
    ciri-cirinya ditandai dengan :
  • Cara berfikir yang lebih kompleks, mereka mulai ingin mengambil alih tentang keputusan pribadinya.
  • Menunjukkan penggunaan logika
  • Mempertanyakan standar atau peraturan yang berlaku dimasyarakat
  • Membentuk dan mengungkapkan pemikiran atau padangannya sendiri.
  • Remaja pertengahan usia 14-18 tahun
    ciri-cirinya ditandai dengan :
  • Sudah berpengalaman dalam menggunakan proses berfikir yang lebih kompleks
  • Memperluas pemikiran tentang sebab akibat
  • Kritis dalam mempertanyakan sesuatu
  • Memiliki kemampuan menganalisa
  • Mulai memikirkan kebenaran atas keputusan yang dia buat sendiri
  • Mulai mencari identitas diri
  • Mulai mempertimbangkan masa depan
  • Mulai membuat perencanaan terkait hal-hal yang harus dilakukan dan dicapai dikemudia hari
  • Remaja akhir usia 18-24 tahun
    Cirinya ditandai dengan :
  • Sudah tidak lagi mementingkan diri sendiri dalam mengambil keputusan pribadi
  • Memikirkan tentang konsep yang luas seperti keadilan, sejarah dan politik
  • Mengembangkan pandangan idealis terkait masalah yang dihadapi
  • Memperdebatkan intoleransi terhadap pandangan yang berlawanan dengannya
  • Mulai focus untuk menjlani karir di masa depan

Perkembangan social emosional pada remaja akan tumbuh untuk mencapai kematangan dengan merujuk pada suatu perasaan dan pikiran tertentu karena adanya dorongan ingin tahu terhadap sekitarnya terkait dalam konteks social dalam mengontrol dan mengekspresikan emosi, pola hubungan interpersonal yang dekat dan hangat serta mengeksplor pengalaman sekitar dan belajar dari hal tersebut.

Menurut Erikson, salah satu tugas perkembangan selama masa remaja adalah menyelesaikan krisis identitas, sehingga diharapkan terbentuknya suatu identitas yang stabil pada akhir remaja, ketika seorang remaja mampu mencapai suatu identitas atas dirinya yang stabil maka ia akan memperoleh suatu pandangan yang jelas dan dapat memahami dirinya sendiri, menyadari kelemahan dan kelebihan atas dirinya snediri, menjadi pribadi yang percaya diri, tanggap terhadap berbagai situasi, mampu mengambil keputusan penting dalam hidupnya, mampu mengantisipasi tantangan masa depan serta mengetahui perannya dalam lingkungan sekitar. Namun berbeda halnya apabila remaja tidak mampu mengatasi krisis identitasnya, karena hal ini sangat membahayakan masa depan remaja tersebut sebab, seluruh masa depan setiap individu sangat ditentukan oleh penyelesaian krisis tersebut.

Dilansir dari halaman Hellosehat yang ditinjau oleh Dr. Carla Pramudira Susanto ada banyak masalah yang umum dialami oleh remaja sebagai proses pematangan seperti:

  • Masalah fisik atau penampilan
    perubahan fisik saat masa remaja akan terjadi seiring berjalannya usia, namun hal ini menyebabkan banyak remaja mengalami masalah dengan kepercayaan diri atas perubahan yang dialaminya.
  • Gangguan makan
    akibat dari ketidak percayaan diri atas perubahan yang dialami sebagain remaja mengalami gangguan makan ataus disebut juga sebagai "eating disorder" dimana remaja merasa takut berat badannya akan bertambah sehingga ia cenderung membiarkan dirinya kelaparan atau olahraga berlebihan agar berat badannya tidak naik.
  • Stress dan Depresi
    selain gangguan secara fisik, ada juga gangguan mental yang dapat dialami oleh remaja, adapun penyebab stress dan depresi sendiri dapat disebabka karena banyak hal beberapa diantaranya adalah karena kekerasan, kemiskinan, pengucilan, stigma atau tuntutan dari orang tua maupun sekolah.
  • Bullying
    bullying pada remaja menjadi masalah besar yang marak terjadi, umumnya pembullyan dapat berupa peninadasan secara fisik maupun verbal yang dapat menyebabkan korbannya mengalami stress, depresi, tidak percaya diri dan krisis identitas.
  • Masalah percintaan
    memasuki masa remaja, anak mulai menunjukkan ketertarikkannya dengan lawan jenis, hal ini akan mempengaruhi kondisi remaja apabila dalam hubungan yang terjalin tidak berjalan dengan baik.

Sebagai orang tua, sebaiknya lebih peka dengan dan peduli dengan konidisi yang dialami oleh anak agar orang tua dapat mendampingi anak dalam setiap prosesnya. Adapun beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk mencegah maupun menghadapi problematika yang dialami oleh remaja sebagai berikut:

  • Kenali tanda-tanda masalah pada remaja diawali dengan perubahan-perubahan yang dialami oleh anak
  • Mencoba memahami pemikiran dan perasaan remaja dengan tidak menghakimi atau mengkritik opini dan perasaannya begitu saja.
  • berikan kepercayaan pada anak untuk menceritakan masalah mereka pada orang tua, jadilah teman dengan mendengarkan keluh kesah anak.
  • Menghargai pendapat atau keputusan anak untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka
  • Menjalin komunikasi yang baik dnegan anak untuk membangun hubungan yang baik dan nyaman dengan bersikap terbuka
  • Cari bantuan ahli jika memang diperlukan seperti psikolog dan psikiater

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun