Maka dari itu, orang tua perlu memperhatikan hal ini agar anak dapat berkembang dengan baik, namun jangan lupa untuk membatasi rasa egosentrisme ini pada anak, pastikan ketika usianya menginjak pada usia dimana anak harus mulai bersosialisasi dengan orang lain, ajarkan anak untuk dapat berempati pada orang lain, menghargai orang lain dan mencoba untuk berbagi dalam bidang tertentu tanpa menghilangkan validasi diri pada anak.
Selain itu pada tahap ini juga anak memiliki kepercayaan bahwa objek yang tidak bernyawa itu memiliki "kehidupan/nyawa" sehingga mereka dapat bergerak, seperti contoh ketika anak berfikir "pohon mendorong daun agar daun tersebut jatuh ketanah".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H