Teori empati dari Martin Hoffman merupakan salah satu teori penting dalam psikologi perkembangan. Hoffman menjelaskan bahwa empati adalah kemampuan untuk merasakan atau memahami emosi orang lain, yang berkembang secara bertahap sepanjang kehidupan seseorang. Ia membagi perkembangan empati menjadi beberapa tahap dan menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhinya.
Tahapan Empati Menurut Hoffman
Hoffman membagi perkembangan empati menjadi empat tahap utama:
1. Empati Global (0-1 tahun)
Pada tahap ini, bayi belum bisa membedakan antara dirinya dan orang lain. Jika melihat orangu lain menangis, bayi mungkin juga menangis karena mereka "merasakan" emosi tersebut seolah-olah itu adalah milik mereka sendiri.
Contoh: Ketika bayi melihat ibunya terlihat sedih atau menangis, bayi itu juga ikut menangis meski tidak memahami alasannya.
2. Empati Egosenstrik (1-2 tahun)
Anak mulai menyadari bahwa emosi orang lain berbeda dari emosi mereka sendiri, tetapi masih sering memproyeksikan solusi masalah sesuai dengan kebutuhan mereka sendiri.
Contoh: Ketika melihat temannya menangis, anak mungkin memberikan mainannya sendiri sebagai upaya untuk menghibur, meski itu bukan yang dibutuhkan oleh temannya.
3. Empati untuk Perasaan Orang Lain (2-7 tahun)
Pada tahap ini, anak dapat memahami bahwa orang lain memiliki perspektif, kebutuhan, dan emosi yang berbeda. Mereka mulai Contoh: Anak yang melihat temannya jatuh akan menawarkan bantuan atau memanggil orang dewasa untuk membantu.