1. Trauma
Seseorang yang mengalami trauma serius atau pengalaman yang mengganggu secara emosional dapat menggunakan pengingkaran sebagai cara untuk melindungi diri dari kenangan yang menyakitkan. Dalam kasus ini, pengingkaran mungkin berfungsi sebagai mekanisme bertahan hidup untuk mengurangi tekanan psikologis yang terkait dengan ingatan trauma. Biasanya dalam upaya untuk melindungi diri dari rasa sakit dan ketidaknyamanan yang terkait dengan kenangan tersebut, seseorang akan berusaha untuk melupakannya.
2. Stress Berat
Ketika seseorang sedang mengalami tekanan yang berlebihan atau stress yang berkepanjangan, mungkin ada kecenderungan untuk mengabaikan atau mengesampingkan ingatan yang terkait dengan situasi yang menimbulkan stress. Hal ini dapat terjadi sebagai upaya untuk mengurangi beban mental dan emosional yang terkait dengan ingatan yang tidak diinginkan. Seperti ketika merasakan kecemasan, sedih, marah atau emosi negatif lainnya, seseorang akan melupakannya agar tidak berkepanjangan dan mengganggu dirinya.
3. Mengatasi Kesalahan atau Kegagalan
Mengatasi kesalahan atau kegagalan menjadi penyebab saat seseorang mencoba melupakan memori yang terkait dengan kesalahan atau kegagalan yang membuat malu atau menimbulkan perasaan negatif. Dalam situasi ini, pengingkaran dapat dianggap sebagai cara untuk melindungi harga diri dan menghindari rasa malu atau penilaian negatif terhadap diri sendiri dari orang lain.
4. Menghindari Konflik Interpersonal
 Pengingkaran juga dapat digunakan dalam konteks hubungan interpersonal untuk menghindari atau mengabaikan peristiwa atau masalah yang dapat menyebabkan konflik, ketegangan, atau ketidaknyamanan dalam hubungan dengan orang lain. Ini bisa terjadi sebagai cara untuk mempertahankan hubungan yang harmonis atau untuk menghindari pertentangan yang mungkin timbul.
5. Pengaturan Ulang Diri
Kebanyakan individu tak jarang yang ingin membuka lembaran baru dalam hidupnya dan mengubah identitas atau citra diri mereka. Bukan berarti mereka tidak sayang pada kepribadiannya, namun terkadang pemikiran seperti ini sering kali terjadi. Hal ini menunjukkan bahwa mereka cenderung ingin melupakan kenangan masa lalu yang berkaitan dengan identitas atau pengalaman yang tidak diinginkan atau tidak sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai.
Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.