Mohon tunggu...
Salsabila Zahra Purnama
Salsabila Zahra Purnama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Bimbingan dan Konseling di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Living life with my own terms.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mengapa Seseorang dengan Sengaja Melupakan Kenangan atau Memorinya?

12 Desember 2023   22:47 Diperbarui: 13 Desember 2023   13:11 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa poin penting tentang short-term memory meliputi:

  • Short-term memory sangat penting untuk fungsi sehari-hari, seperti menyimpan informasi yang diterima dari telepon atau mengingatkan hal-hal yang perlu dilakukan.
  • Kapasitas memori jangka pendek terbatas, sehingga jika informasi baru diketahui, maka informasi yang lama akan hilang.
  • Short-term memory dapat menyimpan antara 5 hingga 7 item, tergantung pada sumber.

Long-term memory adalah tahap dalam model memori Atkinson-Shiffrin di mana pengetahuan informatif disimpan secara tidak terbatas. Long-term memory dapat menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat banyak dan cenderung menetap secara permanen. Informasi dalam long-term memory dapat dipanggil ke dalam memori kerja untuk digunakan bila diperlukan. Long-term memory terbagi menjadi dua jenis, yaitu memori eksplisit (deklaratif) dan memori implisit (non-deklaratif).

Para ahli mengajukan 3 teori mengenai lupa (forgetting), diantaranya:

1. Teori Kerusakan / Pemudaran (Decay Theory)

Teori Pemudaran adalah teori dalam ilmu kognitif yang menyatakan bahwa ingatan melemah seiring berlalunya waktu jika informasi tidak diakses atau digunakan. Teori ini pertama kali dicetuskan oleh Edward Thorndike pada tahun 1914. Menurut teori ini, lupa terjadi karena informasi hanya melemah atau hilang dari waktu ke waktu jika tidak digunakan. 

2. Teori Halangan (Interference Theory)

Teori interferensi adalah sebuah teori dalam psikologi kognitif yang menjelaskan bahwa manusia lupa bukan karena kehilangan memori tetapi karena informasi lainnya menghalangi hal tersebut. Terdapat dua jenis interferensi, yaitu interferensi proaktif dan interferensi retroaktif. Interferensi proaktif terjadi ketika informasi yang dipelajari sebelumnya mengganggu pengingatan, sedangkan interferensi retroaktif terjadi ketika informasi baru mengganggu informasi lama. 

3. Teori Ketergantungan pada Isyarat (Cue Depedeat Forgetting Theory)

Teori cue-dependent forgetting, atau retrieval failure, adalah kegagalan untuk mengingat informasi tanpa bantuan cue memori. Teori ini menyatakan bahwa ketika suatu ingatan disandarkan, tetapi cue yang tepat tidak tersedia, maka ingatan tersebut sulit untuk diakses kembali. Menurut teori ini, keberhasilan mengingat sesuatu bergantung pada ketersediaan cue yang sesuai. 

Perihal "mengapa orang dengan sengaja melupakan kenangan atau memorinya?" karena biasanya ingatan yang sengaja diabaikan atau di lupakan merupakan mekanisme pertahanan psikologis yang di sebut "pengingkaran". Pengingkaran adalah cara untuk mengatasi atau melindungi diri dari pengalaman yang menyakitkan, traumatis, atau stresor emosional yang kuat.

Berikut adalah beberapa alasan yang mungkin mendorong seseorang untuk menggunakan pengingkaran sebagai usaha untuk melupakan kenangan atau memorinya:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun