Fluor albus abnormal (patologis) dapat disertai rasa gatal di dalam maupun di sekitar bibir vagina. Fluor albus sangat berisiko terjadi pada remaja puteri yang sedang mengalami pubertas yakni masa menstruasi. Dimana sebagian orang yang mengalami menstruasi dapat mengalami keputihan (Dhuangga, DKK 2012 dan Manuaba, 2009).
2. Penyebab munculnya fluor albus
Penyebab keputihan fisiologis adalah faktor hormonal. Keputihan fisiologis dapat terjadi pada masa subur (ovulasi), masa menjelang dan setelah menstruasi serta dapat terjadi pada rangsangan seksual. Fluor albus fisiologis juga dapat terjadi pada bayi baru lahir, saat menarke, kehamilan, mood/stress, serta penggunaan kontrasepsi hormonal.
Fluor albus patologis merupakan manifestasi klinis hampir semua penyakit kandungan. Salah satu penyebab fluor albus patologis yang paling sering adalah infeksi pada organ genitalia wanita, diantaranya infeksi bakteri (Neisseria gonorrhoeae, Chlamydia trachomatis, Gardnerella vaginalis, Treponema pallidum), infeksi jamur (Candida albicans), infeksi parasit (Trichomonas vaginalis), iritasi, benda asing, dll.
Berikut adalah etiologi Fluor albus secara umum :
a. Non-infeksi
1) Fluor albus fisiologis disebabkan oleh pengaruh hormonal, dapat ditemukan pada:
Bayi baru lahir sampai umur kira-kira 10 hari, disebabkan oleh pengaruh estrogen dari plasenta terhadap uterus dan vagina janin.
Saat menarke, disebabkan oleh pengaruh estrogen dan biasanya hilang dengan sendirinya.
Ovulasi, berasal dari sekret kelenjar serviks uteri yang menjadi lebih encer.
Saat rangsangan sebelum dan pada waktu koitus, akibat transudasi dinding vagina.