Membahas tentang diplomasi, tergambar dalam benak kita soal negara-negara, pemerintahan, dan diplomat-diplomat cerdas yang diutus ke negara-negara. Namun tahukah bahwa diplomasi tidak melulu soal hubungan resmi diplomatik? Diplomasi Publik contohnya.
Diplomasi jenis ini merupakan diplomasi yang didukung oleh pemerintah dalam mengomunikasikan kebijakannya secara langsung dengan foreign public (britanica.com). Dalam prakteknya strategi yang digunakan cenderung menarik dan mudah diterima negara lain yang berbeda latar belakang. Contoh negara yang melakukan praktik diplomasi publik yaitu Amerika Serikat dan Jepang.
Amerika memiliki berbagai cara dalam berdiplomasi. Salah satu langkah diplomasi mereka yaitu melaksanakan diplomasi publik dengan Indonesia. Contohnya adalah melalui media massa Voice of America (VOA). VOA berdiri sejak 1942.
Sejak awal mula berdirinya VOA, media massa ini telah dimandatkan atau ditujukan sebagai media yang membawa sudut pandang Pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk dikonsumsi oleh publik. VOA menyajikan soft contents, sehingga mudah diterima oleh publik.
Seiring berjalannya waktu, ruang redaksi pusat VOA memiliki ratusan jurnalis dan puluhan koresponden yang berasal dari dalam dan luar negeri, yang terdiri dari pegawai pemerintah AS dan pekerja honorer. VOA Indonesia sudah disiarkan sejak awal berdirinya VOA di AS.
VOA bukan biro yang dinaungi Kementerian Luar Negeri secara langsung, namun bagian dari diplomasi publik AS. Bagi Indonesia, VOA bermanfaat sebagai jalur penyampaian informasi melalui berita yang objektif. VOA menjadi salah satu mekanisme AS untuk menyebarluaskan budayanya.
Jika AS punya VOA, maka Jepang punya Anime. Sejak kemunculan perfilman Jepang pada 1948, Jepang telah memiliki gaya dan daya tarik tersendiri.
Sebenarnya Kementerian Luar Negeri Jepang bekerjasama dengan The Japan Foundation melakukan banyak jenis kegiatan sebagai wujud diplomasi publik. Antara lain melalui pengenalan kebudayaan (pop culture), mempromosikan studi Bahasa Jepang, dan mengadakan program exchange. Namun satu yang paling digandrungi dan mudah diterima yaitu anime.
Anime dan manga menjadi budaya yang sangat mudah diterima banyak negara. Pada tahun 1980-an manga sudah menjadi sub-kultur berbagai negara di dunia. Bahkan Jepang secara khusus memberikan brand Internasional pada produk budaya nasional seperti Anime, Manga, Harajuku, dll.
Dampak yang dirasakan Indonesia terbukti dengan diadakannya festival-festival bertemakan budaya Jepang dan anime di kota-kota besar di Indonesia. Salah satunya yaitu Mangafest, acara tahunan yang diadakan Universitas Gadjah Mada oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Sastra Jepang. Fokus acara ini yaitu untuk mengenalkan anime dan manga (komik) sebagai wadah untuk mengembangkan minat dan bakat para pecinta anime dan manga di Indonesia.
Lalu apa diplomasi publik apa yang telah diluncurkan Indonesia untuk dunia? Tentu saja ada, dan (insyaAllah) akan dibahas kembali pada artikel saya selanjutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H