Sebelum menjabarkan lebih lanjut mengenai peran mahasiswa UPI dalam meningkatkan literasi sains pada siswa, tentu kita perlu mengenal terlebih dulu apa yang dimaksud dengan literasi sains.
Literasi Sains atau Scientific Literacy dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan pengetahuan sains dalam mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan fenomena ilmiah dan menyimpulkan sesuatu berdasarkan bukti-bukti ilmiah.Â
Melalui literasi sains, diharapkan siswa dapat bertanya, menemukan, dan menentukan keputusan yang dikembangkan berdasarkan rasa keingintahuan siswa yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari untuk dapat dimaknai.Â
Pemahaman dan pemaknaan yang dimaksud meliputi penyelidikan ilmiah, kesadaran akan sains dan teknologi yang membentuk lingkungan material, intelektual dan budaya, serta keinginan untuk terlibat dalam isu-isu terkait sains.
Selama hampir 20 tahun terakhir sejak PISA (Programme for International Student Assessment) yang disponsori OECD Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan merilis pengukuran literasi sains untuk mengetahui tingkat kemelekan peserta didik utamanya para siswa terhadap konsep-konsep sains yang telah dipelajari, ditemukan bahwa literasi sains pada siswa di Indonesia tidak mengalami peningkatan yang signifikan.
PISA pada tahun 2000 menunjukkan bahwa Indonesia mencapai skor literasi sains sebesar 393, yang menjadikan Indonesia berada pada urutan ke-38 dari 41 negara. Sedangkan hasil PISA pada tahun 2018, skor literasi sains untuk negara Indonesia terutama pada peserta didik menurun menjadi 396 dan menempatkan Indonesia diurutan ke 70 dari 78 negara peserta. Survei tersebut menunjukkan bahwa kemampuan literasi sains peserta didik utamanya para siswa di Indonesia masih sangat rendah bila dibandingkan dengan negara-negara lain.
Sementara itu, literasi sains merupakan salah satu literasi dasar dan memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Rendahnya peringkat tersebut menunjukan bahwa Indonesia sangat membutuhkan pelatihan serta pembiasaan literasi sains demi meningkatkan tingkat melek literasi sains.
Kegiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan literasi sains terutama pada siswa diantaranya adalah kegiatan ekstrakurikuler sains, karya ilmiah untuk anak sekolah dasar, pekan literasi sains, dan kegiatan lain yang sejenis. Kegiatan ini diharapkan dapat memfasilitasi peserta didik dalam melakukan eksplorasi sains secara lebih mendalam, di samping itu dapat menjadi salah satu alternatif pembelajaran sains yang notabene masih minim dengan ragam praktik dan eksplorasi sains (Kemendikbud, 2019: i).
Melalui aktivitas sains ini, beragam keterampilan proses sains dapat dioptimalkan seperti mengamati, mengukur, mengklasifikasi, memprediksi, mengolah data, menyimpulkan, dan mengomunikasikan.Â
Beragam pendekatan dalam mengoptimalisasi literasi sains peserta didik di sekolah dasar dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya proses observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan, dan inferensi dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. Beragam aktivitas literasi sains di satuan pendidikan sekolah dasar dapat memanfaatkan beberapa sarana dan kegiatan.
Menyediakan sumber belajar literasi sains juga dapat menjadi solusi dalam meningkatkan kesadaran untuk berliterasi sains. Beberapa ragam sumber belajar berbasis literasi diantaranya yaitu buku-buku yang berkaitan dengan sains, bahan ajar berupa rancangan proses pembelajaran sains, penggunaan permainan tradisional edukatif tentang sains, Kegiatan Festival Literasi Sains, dan juga memperbanyak kegiatan jelajah alam sekitar karena sains pada dasarnya adalah ilmu yang berasal dari alam.
Dalam upaya guna meningkatkan tingkat melek literasi, mahasiswa - mahasiswi UPI melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata Tematik Literasi Semester Genap 2020/2021 yang berada di bawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia.Â
KKN tematik literasi ini diadakan dalam bentuk pendampingan oleh mahasiswa peserta KKN kepada individu-individu yang ada dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam rangka pembelajaran sepanjang hayat sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup.
Literasi sains, bersama dengan literasi baca tulis dan literasi numerasi, masuk kedalam salah satu dari tiga program wajib yang dilaksanakan oleh mahasiswa dengan sasaran siwa, guru, serta orang tua siswa TK/PAUD, SD/MI, TPA, SMP/MTs, TBM, dan PKBM yang bertempat di sekitar tempat tinggal mahasiswa.
Pengadaan program KKN Literasi ini bertujuan untuk mengembangkan budaya literasi di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam rangka pembelajaran sepanjang hayat sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup, dengan harapan adanya penguatan budaya literasi dalam pembelajaran daring pada tingkat pendidikan TK/PAUD, SD/MI, TPA, SMP/MTs, TBM dan PKBM.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H