Menurut Fani Fadilah dalam kompasiana.com, Sabtu (4/9/2021) menyatakan bahwa dapat diperkirakan dalam jangka panjang device metaverse akan kian menurun sebagaimana dulu android adalah hal yang hanya dimiliki oleh pemegang otoritas dan kekuasaan dunia ekonomi. Namun, saat ini android menjadi hal yang murah dan menjadi salahsatu kebutuhan primer oleh sebagian besar masyarakat di dunia.
Lalu, apakah Indonesia siap menerima perubahan tersebut?
Metaverse akan menjadi tantangan baru bagi Indonesia sebab akan dibutuhkan banyak persiapan untuk melaksanakan hal ini. "Ini menjadi tantangan serius, apakah negara punya cukup regulasi untuk mengatur metaverse nantinya. Karena ini kan seperti tanah wilayah tapi di wilayah siber.Â
Bagaimana regulasinya, apakah kita siap atau tidak, masih ada waktu 1-2 tahun untuk negara siap menghadapi ini," ujar Pratama pada CNNIndonesia.com, Kamis (16/12/2021).
"Metaverse akan datang bersamaan dengan 5G yang semakin masif. Jelas metaverse membutuhkan lebih banyak data dan kecepatan dari 5G akan sangat menunjang. Jadi ini akan sangat banyak sekali hal baru. Termasuk transaksi di metaverse bagaimana teknisnya dan bagaimana skema pajaknya. Jangan sampai kita kesulitan seperti saat ini menarik pajak dari Google dan FB " imbuhnya.
Pratama juga menjelaskan bahwa sejumlah otoritas pemerintah seperti dalam bidang keuangan, bidang pertahanan dan keamanan akan memiliki tugas tambahan untuk menghadapi tantangan tersebut.Â
Jika negara ini tidak siap menerima hal baru tersebut, maka kemungkinan masyarakat akan menerima dan mempelajari ini secara otodidak tanpa bekal apapun.
 Justru hal ini akan menjadi lebih berbahaya karena banyak kemungkinan kejahatan akan terjadi dengan mudah di sana dan tentunya negara akan semakin sulit dalam melakukan pengawasan dan perlindungan warganya apabila menjadi korbannya.
 Oleh karena itu, kita semua sebagai warga dunia harus bijak dalam menggunakan teknologi baru ini agar lebih banyak manfaat yang dirasakan daripada kerugian dan bahaya yang tengah mengintai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H