Mohon tunggu...
Salsabila Rahma Julianti
Salsabila Rahma Julianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

idk.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Debat Capres Perdana Penentu Gerbang bagi Gen-Z dan Pemilih Pemula

17 Desember 2023   23:14 Diperbarui: 17 Desember 2023   23:15 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari awal hingga akhir, Anies secara konsisten menyerang Prabowo Subianto, calon terdepan saat ini, yang menandai kehadirannya bukan hanya sebagai kandidat, tetapi juga sebagai penantang serius untuk kursi kepresidenan.
Anies mengambil sikap yang kuat terhadap kondisi demokrasi di Indonesia, mengkritik menurunnya kepercayaan publik terhadap partai politik dan menyuarakan isu-isu yang lebih luas tentang kebebasan berekspresi dan transparansi pemilu.

Argumennya bahwa demokrasi Indonesia telah terbukti tidak dapat dipercaya, sangat menarik perhatian banyak pemilih yang kecewa dengan status quo. Ambivalensi Prabowo terhadap sikap politiknya, yang sering kali merujuk pada pencapaian pemerintahan Jokowi, memperkenalkan dualitas dalam pesan kampanyenya.

Anies Baswedan juga diuntungkan dengan ketidak siapan Prabowo Subianto pada sesi tanya jawab, Anies pun untung dengan pertanyaan-pertanyaan Ganjar Pranowo yang justru memberi panggung untuk dirinya. Anies Baswedan fokus mencitrakan diri sebagai seorang intelektual yang tercermin dari berbagai paparan data, Anies juga sering melabeli jawaban lawannya dengan "Kurang komprehensif" ataupun menanyakan data.

Namun dari semua yang dibahas apalagi tentang HAM warga negara indonesia untuk menolak adanya Rohingya di negara Indonesia. Mengapa dari ketiganya tidak ada yang menyinggung soal Rohingnya yang semakin hari semakin banyak yang datang ke Indonesia bahkan itu bisa menjadi suatu daerah sendiri. Indonesia menjadi negara dengan jumlah kelahiran terbanyak dan masa iya mau menampung Rohingya yang datang yang jelas-jelas bukan warga asli, di Indonesia saja masih banyak warganya yang kekurangan utamakan warga asli dulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun