Mohon tunggu...
Salsa Bilara
Salsa Bilara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendongeng

pemilik akun ini akan mencoba menggali ide-ide yang telah lama tertimbun untuk direalisasikan menjadi tulisan yang menghibur di akun ini.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Memahami Dinamika Hubungan Kompleks Orang Tua dan Anak yang Beranjak Dewasa

14 Juni 2024   12:36 Diperbarui: 14 Juni 2024   13:09 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hubungan antara anak dan orang tua adalah salah satu hubungan yang paling penting dalam kehidupan seseorang. Meskipun hubungan ini seringkali penuh dengan cinta dan kasih sayang, namun tidak dapat dipungkiri bahwa hubungan dengan orang tua juga dapat menjadi kompleks.

Apalagi Ketika seseorang menginjak dewasa, terkadang ada dinamika yang membuat hubungan dengan orang tua menjadi rumit. Hal tersebut bisa terjadi karena beberapa faktor seperti, faktor psikologis, sosial, emosional, dan beberapa alasan lain.

Bila melihat dari sudut pandang Psikologi, terdapat Berbagai faktor psikologis yang memainkan peran dalam kompleksitas hubungan ini, dan pemahaman yang lebih dalam tentang dinamika psikologis di baliknya dapat membantu menjelaskan mengapa hal ini terjadi.

Peran dan Harapan

Salah satu faktor utama yang membuat hubungan dengan orang tua menjadi kompleks adalah peran dan harapan yang melekat pada hubungan tersebut. Orang tua sering memiliki harapan tertentu terhadap anak-anak mereka, sementara anak-anak juga memiliki harapan dan ekspektasi terhadap orang tua mereka. Perbedaan dalam harapan dan ekspektasi ini dapat menyebabkan konflik dan ketegangan dalam hubungan.

Perubahan Peran

Seiring berjalannya waktu, peran dan dinamika hubungan antara anak dan orang tua juga berubah. Saat anak tumbuh dewasa, mereka mulai mencari otonomi dan identitas mereka sendiri. Proses individuasi ini dapat menimbulkan konflik dan ketegangan dalam hubungan, karena anak mencoba menemukan keseimbangan antara kemandirian dan hubungan dengan orang tua.

Konflik Generasi

Konflik generasi adalah fenomena umum dalam hubungan antara anak dan orang tua. Perbedaan nilai, keyakinan, dan pandangan hidup antara generasi yang berbeda dapat menyebabkan ketegangan dan konflik dalam hubungan. Misunderstanding dan kesulitan dalam berkomunikasi juga dapat memperburuk konflik generasi ini.

Trauma dan Masalah Emosional

Trauma masa lalu atau masalah emosional yang tidak terselesaikan baik oleh anak maupun orang tua dapat memengaruhi hubungan mereka di masa dewasa. Trauma masa lalu dapat menciptakan ketidakmampuan untuk membentuk hubungan yang sehat dan harmonis, sementara masalah emosional yang tidak terselesaikan dapat memicu konflik dan ketegangan dalam hubungan.

Perbedaan Kepribadian dan Gaya Komunikasi

Perbedaan kepribadian dan gaya komunikasi antara anak dan orang tua juga dapat membuat hubungan menjadi kompleks. Misalignment dalam cara berpikir, merespons, dan berkomunikasi dapat menyulitkan kedua belah pihak untuk memahami dan mendukung satu sama lain.

Meskipun kompleksitas dapat muncul dalam hubungan, Dengan memahami faktor-faktor psikologis di atas, kita dapat lebih memahami mengapa hubungan dengan orang tua dapat menjadi kompleks. Penting untuk terus berkomunikasi secara terbuka, memahami perspektif satu sama lain, dan bekerja sama untuk memperkuat hubungan yang sehat dan harmonis dengan orang tua.

gambar orang tua dan anak yang terlihat bahagia. Dok. BFI finance 
gambar orang tua dan anak yang terlihat bahagia. Dok. BFI finance 

Selain itu, terdapat juga langkah-langkah konkret yang dapat diambil untuk memastikan hubungan tetap sehat, harmonis, dan bermakna. Berikut adalah beberapa cara untuk membuat hubungan anak dewasa dengan orang tua menjadi lebih mudah dan menyenangkan.

1. Komunikasi Terbuka dan Jujur

Komunikasi adalah kunci utama dalam membangun hubungan yang sehat dengan orang tua. Penting untuk berkomunikasi secara terbuka, jujur, dan penuh pengertian. Dengarkan dengan seksama dan berbicaralah dengan penuh rasa hormat. Saling berbagi pikiran, perasaan, dan harapan dapat membantu mengurangi potensi konflik dan ketegangan.

2. Menetapkan Batasan yang Sehat

Menetapkan batasan yang sehat dalam hubungan dengan orang tua adalah penting untuk menjaga keseimbangan antara kemandirian dan hubungan yang baik. Tentukan batasan-batasan yang jelas dalam hal waktu, ruang pribadi, dan keputusan pribadi. Hal ini dapat membantu mencegah konflik yang tidak perlu dan memastikan bahwa kedua belah pihak merasa dihargai.

3. Memahami Perbedaan dan Menghargai Perspektif

Setiap orang memiliki pengalaman, nilai, dan pandangan hidup yang berbeda. Penting untuk memahami perbedaan ini dan menghargai perspektif orang tua tanpa harus setuju sepenuhnya. Berusaha untuk melihat dari sudut pandang orang tua dapat membantu memperkuat hubungan dan menciptakan kedekatan yang lebih dalam.

4. Menyelesaikan Konflik dengan Bijak

Konflik adalah bagian alami dari setiap hubungan, termasuk hubungan dengan orang tua. Namun, penting untuk menyelesaikan konflik dengan bijak dan dewasa. Hindari konfrontasi yang tidak perlu dan cari solusi yang saling menguntungkan. Berbicaralah dengan tenang, rasional, dan empati untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak.

5. Menyediakan Dukungan Emosional

Sebagai anak dewasa, memberikan dukungan emosional kepada orang tua juga merupakan bagian penting dari hubungan yang sehat. Dengarkan dengan penuh perhatian, tunjukkan empati, dan berikan dukungan saat diperlukan. Menunjukkan bahwa Anda peduli dan siap mendukung dapat memperkuat ikatan emosional antara Anda dan orang tua.

Dengan menerapkan cara di atas, Anda dapat membangun hubungan yang sehat, harmonis, dan bermakna dengan orang tua Anda. Ingatlah bahwa setiap hubungan membutuhkan kerja keras, komitmen, dan pengertian dari kedua belah pihak. Dengan kesabaran, pengertian, dan cinta, hubungan Anda dengan orang tua dapat menjadi sumber kebahagiaan dan dukungan sepanjang hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun