Mohon tunggu...
Salsabila Rahima Nurida
Salsabila Rahima Nurida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030041, UIN Sunan Kalijaga

pemilik akun ini berusaha untuk menulis hal-hal yang bermafaat bagi pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Awas! Jangan sampai Keliru Menganggap Obsesi sebagai Cinta

12 Juni 2024   20:52 Diperbarui: 12 Juni 2024   20:57 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi ketidak bebasan dalam hubungan yang dilandasi rasa obsesi. Dok. fluidotecnica.com

Rasa cinta kepada lawan jenis adalah perasaan yang mendalam dan kompleks yang dirasakan seseorang terhadap individu dari jenis kelamin yang berbeda. Cinta ini seringkali melibatkan perasaan kasih sayang, keintiman, kepedulian, dan dorongan untuk merawat serta mendukung pasangan tersebut. Rasa cinta ini dapat memengaruhi perilaku, pikiran, dan emosi seseorang, dan seringkali menjadi dasar dari hubungan romantis yang kuat dan berkelanjutan. Cinta kepada lawan jenis juga dapat memunculkan perasaan bahagia, kebahagiaan, dan kepuasan yang mendalam dalam hubungan tersebut.

Sedangkan, Obsesi terhadap lawan jenis merupakan kondisi di mana seseorang mengalami perasaan yang berlebihan dan tidak sehat terhadap individu dari jenis kelamin yang berbeda. Obsesi cenderung melampaui batas-batas normal dalam hubungan antar pribadi dan dapat mengarah pada perilaku yang merugikan baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Orang yang mengalami obsesi terhadap lawan jenis mungkin akan terus-menerus memikirkan orang tersebut, merasa gelisah jika tidak bersama, dan sulit untuk mengendalikan pikiran atau tindakan terkait orang tersebut. 

Cinta dan obsesi adalah dua emosi ekstrem, satu berakar dalam perasaan kasih sayang yang mendalam, sedangkan yang lain adalah kegilaan yang intens. Meskipun obsesi kadang-kadang terasa seperti cinta, ada perbedaan yang jelas antara kedua emosi ini. Kesalahan dalam mengira obsesi sebagai cinta dapat memiliki konsekuensi yang serius dalam hubungan antar pribadi. Untuk itu, agar tidak sanpai terjerumus pada hal tersebut kita perlu menggetahui Tanda-tanda seseorang terobsesi dengan kita, meskipun tanda-tanda tersebut dapat bervariasi tergantung pada tingkat obsesi dan karakteristik individu tersebut. berikut Beberapa tanda-tanda umum yang mungkin menunjukkan bahwa seseorang terobsesi bukan mencintai, meliputi:

Kontak yang berlebihan: Orang tersebut akan terus-menerus mengirim pesan, telepon, atau mencoba untuk bertemu dengan Anda tanpa henti.

Memantau aktivitas secara berlebihan : Mereka mungkin selalu memantau aktivitas media sosial Anda, mengikuti setiap langkah Anda, dan mencoba untuk selalu terlibat dalam kehidupan pribadi Anda.

Perhatian yang berlebihan: Orang tersebut memberikan perhatian yang berlebihan kepada Anda, bahkan melebihi batas-batas kenyamanan Anda.

Kecemburuan yang tidak wajar: Mereka cenderung cemburu secara berlebihan terhadap interaksi Anda dengan orang lain, bahkan yang bersifat ramah atau biasa.

Perilaku posesif: Orang tersebut mungkin bersikap posesif terhadap Anda, seperti mengontrol waktu dan kegiatan Anda, atau menunjukkan tanda-tanda kepemilikan yang tidak sehat.

Kesulitan menerima penolakan: Mereka sulit menerima penolakan atau batasan yang Anda tetapkan, dan terus-menerus mencoba untuk mendapatkan perhatian atau persetujuan dari Anda.

Ketidakmampuan untuk melepaskan: Orang tersebut sulit untuk melepaskan hubungan atau obsesi terhadap Anda, bahkan ketika Anda sudah jelas-jelas menunjukkan ketidakminatan atau ketidaknyamanan.

ilustrasi ketidak bebasan dalam hubungan yang dilandasi rasa obsesi. Dok. fluidotecnica.com
ilustrasi ketidak bebasan dalam hubungan yang dilandasi rasa obsesi. Dok. fluidotecnica.com

Jika Anda merasa bahwa seseorang menunjukkan tanda-tanda obsesi terhadap Anda dan hal tersebut mengganggu kehidupan Anda, penting untuk menetapkan batasan yang jelas, berkomunikasi dengan jujur, dan jika diperlukan, mencari bantuan dari orang yang tepat untuk mengatasi situasi tersebut.

Perlu di ingat dengan seksama bahwa perbedaan antara cinta dan obsesi itu Nyata. Bila Cinta didasarkan pada rasa sayang dan kepedulian yang tulus, sementara obsesi cenderung bersifat posesif dan mengendalikan. Cinta mendukung kesehatan emosional dan kesejahteraan, sementara obsesi dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan ketidakstabilan emosional. Cinta melibatkan keterbukaan, kepercayaan, dan penghargaan, sedangkan obsesi seringkali melibatkan kebutuhan akan validasi dan kontrol. Dan terakhir, Cinta memperhatikan keseimbangan dalam hubungan, sementara obsesi cenderung tidak seimbang dan membebani satu pihak.

Penting untuk memahami perbedaan antara obsesi dan cinta yang sehat. Cinta yang sejati didasarkan pada keterbukaan, kepercayaan, penghargaan, dan dukungan yang saling menguntungkan antara dua individu, sementara obsesi cenderung melibatkan kontrol, posesivitas, dan ketidakseimbangan dalam hubungan. Mengenali perbedaan ini dapat membantu seseorang untuk membangun hubungan yang sehat dan berkelanjutan. Jika ada kekhawatiran tentang obsesi dalam hubungan, penting untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental atau konselor untuk mendapatkan panduan yang tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun