Rebusan Daun Salam: Alternatif Alami untuk Meningkatkan Kadar Hemoglobin
Banyuwangi, 17 Desember 2024 - Hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang bertugas mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan. Kekurangan hemoglobin atau anemia dapat menurunkan kualitas hidup dan produktivitas seseorang. Untuk itu, berbagai upaya untuk meningkatkan kadar hemoglobin secara alami semakin mendapat perhatian, salah satunya melalui konsumsi rebusan daun salam.
Daun salam (Syzygium polyanthum) dikenal di Indonesia sebagai bahan herbal dengan berbagai manfaat kesehatan. Selain digunakan untuk mengatasi kolesterol, asam urat, dan diabetes, daun salam juga diduga memiliki potensi dalam meningkatkan kadar hemoglobin. Penelitian terbaru yang dilakukan oleh tim peneliti di Universitas Airlangga mengungkapkan hasil yang menarik mengenai efek rebusan daun salam terhadap kadar hemoglobin pada mencit (Mus musculus).
Penelitian di Universitas Airlangga
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pemberian rebusan daun salam terhadap kadar hemoglobin pada mencit. Daun salam dipilih karena mengandung berbagai senyawa bioaktif seperti flavonoid, saponin, triterpenoid, dan alkaloid, yang diduga dapat membantu proses pembentukan sel darah merah (hematopoiesis). Selain itu, daun salam juga diketahui memiliki kandungan zat besi yang tinggi dibandingkan dengan tanaman lainnya.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Infeksius dan Laboratorium Hewan Coba FIKKIA Universitas Airlangga pada November 2024. Para peneliti menggunakan 10 ekor mencit jantan sehat yang dibagi menjadi tiga kelompok perlakuan: kelompok kontrol (P1) yang tidak diberi rebusan daun salam, kelompok P2 yang diberi rebusan daun salam secara oral, dan kelompok P3 yang diberi rebusan daun salam melalui injeksi.
Metode Penelitian dan Hasilnya
Rebusan daun salam dibuat dengan cara merebus daun salam segar seberat 500 gram dalam aquades selama 15-30 menit. Setelah disaring, filtrat rebusan daun salam digunakan untuk perlakuan pada mencit. Pengambilan sampel darah dilakukan pada hari ke-7 penelitian dan kadar hemoglobin diukur menggunakan hematology analyzer.
Hasil pengukuran kadar hemoglobin menunjukkan bahwa kelompok perlakuan P2 dan P3 memiliki kadar hemoglobin yang lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Secara khusus, kelompok P3 yang menerima injeksi rebusan daun salam menunjukkan peningkatan kadar hemoglobin yang lebih signifikan dibandingkan kelompok P2 yang diberi rebusan secara oral.
Keunggulan Rebusan Daun Salam
Pemberian rebusan daun salam terbukti efektif meningkatkan kadar hemoglobin, terutama dengan metode injeksi. Kandungan bioaktif dalam daun salam, seperti flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan, saponin yang membantu penyerapan zat besi, serta tanin yang mendukung pembentukan sel darah merah, diyakini menjadi kunci dalam peningkatan kadar hemoglobin.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa pemberian rebusan daun salam melalui injeksi lebih efektif dibandingkan metode oral, karena senyawa aktif langsung memasuki sistem peredaran darah tanpa perlu melalui proses metabolisme di saluran cerna.
Kesimpulan
Penelitian ini memberikan bukti ilmiah bahwa rebusan daun salam memiliki potensi dalam meningkatkan kadar hemoglobin dan dapat menjadi alternatif pengobatan alami untuk mengatasi anemia. Namun, lebih lanjut diperlukan penelitian untuk menguji dosis dan metode terbaik dalam penggunaan daun salam untuk terapi anemia pada manusia.
Dengan hasil yang menjanjikan ini, rebusan daun salam bisa menjadi solusi alami yang aman dan efektif bagi mereka yang ingin meningkatkan kadar hemoglobin secara alami.
Penulis : Gardina Pratiwi, Salsabila Nurina N., Renata Nadia D., Lutfiyah Zain, Adi Nugroho, Devi TamaraÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H