Mohon tunggu...
Salsa Bilana
Salsa Bilana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Salsa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Revitalisasi Budaya Lokal di Tengah Dominasi Budaya Luar: Peran Gen Z dan Strategi untuk Menguatkan Identitas Budaya Lokal

29 Agustus 2024   08:05 Diperbarui: 29 Agustus 2024   08:21 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Krisis identitas nasional merupakan masalah serius yang dihadapi Indonesia saat ini, disebabkan oleh dampak kuat dari arus globalisasi. Banyak budaya asing yang telah masuk dan dengan cepat berakar dalam kehidupan masyarakat Indonesia, terutama di kalangan generasi muda. Fenomena ini membuat nilai-nilai budaya lokal mulai terkikis, karena generasi muda semakin terpapar dan mengadopsi kebiasaan serta gaya hidup dari luar. Akibatnya, warisan budaya Indonesia menghadapi tantangan dalam mempertahankan eksistensinya di tengah perubahan zaman yang cepat dan dinamis.

Generasi Z sering kali menunjukkan ketertarikan yang kuat terhadap budaya luar karena mereka tumbuh dalam lingkungan yang sangat terpengaruh oleh globalisasi dan teknologi. Mereka terpapar pada berbagai konten dari berbagai negara, mulai dari musik, film, hingga tren fashion melalui media sosial dan platform streaming. 

Pengaruh ini membuat mereka cenderung mengidolakan budaya pop dari negara-negara seperti Korea Selatan, Jepang, atau Amerika Serikat yang sering dianggap lebih keren dan dinamis. Selain itu, rasa ingin tahu yang tinggi dan keinginan untuk menjadi bagian dari komunitas global membuat mereka lebih terbuka dan bahkan cenderung mengadopsi elemen-elemen budaya luar dalam kehidupan sehari-hari mereka. Hal ini sering kali mengakibatkan pengaruh budaya lokal menjadi kurang dominan di kalangan Gen Z, karena mereka lebih memilih gaya hidup yang dianggap lebih modern dan kosmopolitan.

Untuk mengatasi krisis identitas budaya lokal dan menarik minat Gen Z agar lebih menghargai budaya mereka sendiri, pendekatan yang lebih integratif dan inovatif diperlukan. Salah satu caranya adalah dengan mengemas budaya lokal dalam format yang lebih modern dan sesuai dengan selera Gen Z, seperti menggabungkan elemen tradisional dengan desain dan teknologi terkini, misalnya dalam fashion, musik, atau seni visual. Mendorong kolaborasi antara kreator konten lokal dengan seniman atau influencer yang memiliki daya tarik bagi generasi muda juga dapat menjadi strategi efektif. 

Selain itu, perlu ada peningkatan akses dan eksposur terhadap budaya lokal di ruang-ruang digital, di mana Gen Z menghabiskan banyak waktu mereka, termasuk melalui platform streaming, media sosial, dan game. Program edukasi yang lebih interaktif dan partisipatif, seperti pengenalan budaya lokal melalui proyek berbasis pengalaman atau pertukaran budaya, juga bisa membantu meningkatkan rasa bangga dan kepemilikan terhadap budaya sendiri. Dengan pendekatan yang tepat, budaya lokal dapat menjadi sesuatu yang keren dan relevan di mata Gen Z, tanpa harus mengesampingkan pengaruh budaya luar.

Gen Z dapat memainkan peran penting dalam perkembangan budaya lokal melalui berbagai langkah konkret, antara lain:

1.Promosi Digital

Menggunakan platform media sosial dan blog untuk mempromosikan aspek-aspek unik dari budaya lokal, seperti seni, makanan, dan tradisi, agar lebih dikenal luas.

2.Inovasi dan Kreativitas

Menggabungkan elemen budaya lokal dengan tren modern dalam fashion, musik, atau desain, sehingga budaya lokal tetap relevan dan menarik bagi generasi sekarang.

3.Partisipasi Aktif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun