Halo semuanya.
Kali ini penulis akan membahas tentang pengertian sastra, politik dan ideologi secara singkat. Serta membahas tentang hubungan di antara ketigannya.
Sastra merupakan seni Bahasa yang berupa karya sastra lisan maupun tulisan yang biasanya memiliki makna tertentu. Menurut Sugiantomas, sastra adalah hasil kegiatan kreatif manusia yang dituangkan ke dalam media Bahasa, baik lisan maupun tulisan. Sebuah karya seni yang dapat dikatakan sebagai karya yang bernilai sastra bukan hanya karena Bahasa indah, beralun-alun, penuh dengan irama dan perumpamaan, melainkan harus dilihat secara keseluruhan, dari nilai-nilai estetika, nilai-nilai moral dan nilai-nilai konsepsi yang terdapat dalam karya sastra tersebut.
Selanjutnya, jika membahas tentang politik itu biasanya di berbagai negara memiliki sistem yang berbeda. Tetapi politik biasanya mencakup hubungan antarmanusia yang melibatkan tentang aturan dan kewenangan. Politik sendiri biasanya membahas suatu hal yang sangat penting secara bersama dalam mengambil sebuah keputusan agar mencapai tatanan sosial yang baik dan adil bagi masyarakat di suatu negara tersebut.
Kemudian ideologi merupakan kumpulan gagasan dan ide-ide dari hasil pemikiran seseorang atau golongan tertentu dalam memandang sesuatu hal. Dan ideologi adalah gagasan yang disusun secara sistematis dan diyakini kebenarannya untuk diwujudkan dalam kehidupan manusia.
Lalu adakah hubungan diantara ketiganya? Mari kita coba bahas.
Pertama, hubungan sastra dengan politik.
Jika kita mendengar kata sastra dan politik pasti akan berfikir jika mereka tidak memiliki hubungan. Namun kenyataanya, ada yang namanya politik sastra. Politik sastra merupakan sebuah karya yang berisi atau membahas tentang politik menggunakan karya sastra sebagai medianya. Politik sastra sendiri merupakan penggambaran atau pengungkapan situasi yang terjadi di masyarakat kemudian dituangkan menjadi karya sastra. Politik sastra biasanya digunakan untuk sindiran politik.
Contoh karya sastra yang mengandung politik di dalamnya yaitu novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer. Pada novel tersebut membahas tentang bangsa Indonesia sekitar tahun 1898 sampai 1918 yang sedang berkembang pemikirannya tentang politik etis dan awal kebangkitan. Novel ini menceritakan tentang Minke dan Nyai Ontosoro yang berusaha membela diri dari hukum orang kulit putih (Bangsa Eropa).
Kedua, hubungan sastra dengan ideologi
Seperti yang sudah di bahas di atas. Karya sastra dapat di lihat dari nilai-nilai tertentu dan ideologi merupakan gagasan atau ide-ide. Jadi dapat di katakan bahwa ada hubungan antara sastra dengan ideologi, karena melalui ideologi dapat menghasilkan sebuah karya sastra ataupun melalui ideologi juga dapat menilai atau memahami isi dari karya sastra tersebut.
Ketiga, hubungan politik dengan ideologi
Hubungan politik dengan ideologi dapat diartikan sebagai ide atau tujuan untuk menjelaskan bagaiaman cara untuk mengambil keputusan atau mengatur kekuasaan. Atau secara singkatnya, jika kita ingin memahami tentang politik, maka kita perlu memahami ideologinya terlebih dahulu.
Kesimpulan hubungan sastra, politik dan ideologi
Jadi menurut saya setelah memahami isi tulisan secara singkat diatas, antara sastra, politik dan ideologi memiliki hubungan yang berkaitan satu sama lainnya. Karena ideologi sendiri memiliki peranan yang sangat penting bagi karya sastra dan politik untuk memahami isi dan teori yang ada di dalamnya. Melalui ideologi juga karya sastra dapat dicipatakan untuk membahas tentang politik dan sebagainya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H