Mohon tunggu...
Salsabila Luqluq
Salsabila Luqluq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kimia - FSM - Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kreatif! Mahasiswa Undip Manfaatkan Kulit Bawang Merah Menjadi Pupuk Organik Cair (POC) yang Ramah Lingkungan

11 Agustus 2021   06:56 Diperbarui: 11 Agustus 2021   06:59 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak kegiatan rumah tangga yang menghasilkan sampah dapur, baik itu sampah organik maupun sampah anorganik. Sampah organik dalam kegiatan rumah tangga bersumber dari kegiatan masak-memasak. Tidak sedikit masyarakat yang membuang sampah dapur dan belum memanfaatkan limbah domestik dengan optimal.

Adanya penumpukan sampah dapat menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan yang memicu timbulnya penyakit dan menyebabkan meningkatnya degradasi kebersihan lingkungan, karena mengeluarkan gas metal yang menyebabkan global warming. Salah satu cara yang dapat menyelesaikan permasalahn sampah organik adalah dengan pendekatan teknologi yaitu merubah limbah domestik menjadi pupuk organik cair.

Pupuk organik cair merupakan salah satu jenis pupuk yang banyak beredar di pasaran yang dapat meningkatkan aktivitas biologi, kimia dan fisika tanah sehingga tanah menjadi subur dan baik untuk pertumbuhan tanaman. Pupuk organik cair kebanyakan juga diaplikasikan melalui daun yang mengandung hara makro dan mikro esensial (N, P, K, S, Ca, Mg, B, Mo, Cu, Fe, Mn, dan bahan organik). 

Salah satu bahan alami yang dapat dimanfaatkan menjadi POC adalah kulit bawang merah. Kulit bawang merah itu sendiri mengandung banyak sekali senyawaan kimia, seperti Kalium (K), Magnesium (Mg), Fosfor (P), dan Besi (Fe)  yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik cair yang menyuburkan tanaman. selain itu, Dalam kulit bawang merah terdapat hormon auksin dan giberelin yang merupakan hormon pertumbuhan sehingga kulit bawang merah dapat dimanfaatkan sebagai zat pengatur tumbuh (ZPT). 

Adanya kandungan senyawa acetogenin didalam kulit bawang merah dapat menjadikan kulit bawang merah sebagai pestisida nabati. Aplikasi pestisida nabati dari kulit bawang merah pada tanaman dapat mengakibatkan terganggunya organ pencernaan hama serangga yang menyerang tanaman.

Perlu diketahui pula, kelurahan Pandean Lamper merupakan kelurahan yang juga terkenal sebagai kampung sayur maka banyak warga yang menanam tanaman sayur di rumah dan lingkungan sekitar, maka dengan adanya edukasi pembuatan POC ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas produksi sayuran dan mengatasi permasalahan yang muncul pada saat proses penanaman sayur-mayur yang berkaitan dengan patogen yang dapat merusak kualitas sayur. 

Selain itu, dengan memanfaatkan limbah kulit bawang merah juga dapat mengurangi tingkat pencemaran lingkungan.

Proses pembuatan POC inipun sangat mudah, sederhana dan membutuhkan biaya yang sangat murah. POC dibuat secara alami melalui proses fermentasi sehingga menghasilkan larutan dari hasil pembusukan dari sisa tanaman, maupun kotoran hewan. Adapun bahan yang digunakan adalah kulit bawang merah, air cucian beras dan gula pasir. 

Air cucian beras disini berperan dalam pengadaan karbohidrat, nutrisi dan bakteri yang dibutuhkan oleh tanaman. Sedangkan penggunaan gula pasir bermanfaat sebagai sumber energi bagi bakterinya. Berikut langkah-langkah dalam membuat POC :

  • Rendam kulit bawang merah dengan air sebanyak 1,5 L selama semalaman
  • Pisahkan air rendaman kulit bawang merah dengan kulitnya
  • Kumpulkan air cucian beras hingga 1,5 L
  • Campurkan air rendaman kulit bawang merah dan air cucian beras dengan perbandingan 1:1
  • Aduk hingga merata
  • Tambahkan dengan 5 sendok gula pasir
  • Kocok hingga merata dan pupuk siap untuk digunakan

Proses Perendaman Kulit Bawang Merah dan Proses Penyaringan Air Rendaman Kulit Bawang Merah (Dokpri)
Proses Perendaman Kulit Bawang Merah dan Proses Penyaringan Air Rendaman Kulit Bawang Merah (Dokpri)

(Dokpri
(Dokpri

(Dokpri)
(Dokpri)

Edukasi mengenai pembuatan POC ini dilakukan secara daring melalui whatsapp grup dengan diikuti oleh 35 ibu-ibu warga RW 002 Pandean Lamper, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, yangmana telah dilaksanankan pada hari Rabu (06/08/2021) dengan memberikan penjelasan dalam bentuk narasi dan dengan membagikan link video edukasi yang telah di unggah pada YouTube. 

Serta dilakukan pula penjelasan singkat kepada warga secara langsung dengan menunjukkan poster mengenai POC. Dengan mempertimbangkan kondisi pandemi Covid-19 dan diberlakukannya PPKM maka edukasi secara daring ini cukup efektif dalam menjalankan program monodisiplin KKN TIM II UNDIP 2020/2021. 

Menurut ibu Inayah "Sosialisasinya bagus, jadi bisa buat pupuk sendiri di rumah dengan mudah, murah lagi". Harapan dari ibu Inayah kedepannya semoga dengan diadakannya program sosialisasi ini warga Pandean Lamper khususnya RW 002 bisa lebih terampil dalam mengolah limbah domestik menjadi produk yang dapat dimanfaatkan kembali.

Penulis                         : Salsabila Luqluq Aljanati Al-Zaytun-Kimia- FSM

Dosen Pembimbing     : Oktavianto Eko Jati, S.Pi., M.Si

YouTube                     : https://youtu.be/aRheJMYoacU

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun