Mohon tunggu...
Salsabila Luqluq
Salsabila Luqluq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kimia - FSM - Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa Undip Sosialisasikan Pembuatan Hand Soap Ekstrak Kulit Jeruk Nipis

10 Agustus 2021   09:59 Diperbarui: 10 Agustus 2021   10:02 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Video Tutorial dan Kegiatan Sosialisasi Pembuatan Sabun Cuci Tangan (Dokpri)

Adanya pandemi Covid-19 membuat pemerintah untuk menganjurkan penerapan protokol kesehatan. Salah satu anjuran protokol kesehatan adalah dengan terus menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari paparan virus Covid-19. 

Pandemi Covid-19 membuat masyarakat harus lebih berhati-hati terutama dalam hal berinteraksi yang dapat menyebabkan penularan virus Covid-19. Hal ini membuat masyarakat harus memiliki kesadaran lebih terhadap kebersihan diri dari masyarakat. 

Kebersihan tangan merupakan salah satu hal yang perlu dijaga karena tangan merupakan bagian tubuh yang paling sering melakukan kontak secara fisik dengan benda-benda. Program kerja pembuatan sabun cuci tangan ini diharapkan dapat menjadi salah satu bentuk antisipasi dalam mencegah penyebaran virus Covid-19 ini. 

Selain itu, program kerja ini diharapkan dapat membuat masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan tangan dimanapun berada agar terhindar dari penyebaran virus Covid-19. Sehingga sosialisasi pembuatan sabun cuci tangan ini diperlukan untuk tetap menjaga kebersihan diri dari virus Covid-19 ini. Dengan adanya program kerja ini maka dapat dilakukan pula penyediaan sabun cuci tangan secara mandiri oleh masyarakat di tempat umum. 

Disamping itu, dengan adanya program kerja ini diharapkan pula mampu menciptakan peluang bisnis sabun cuci tangan berbasis minyak atsiri sebagai usaha sampingan maupun usaha rumahan warga RW 002 Pandean Lamper, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang.

Inovasi pembuatan sabun cuci tangan dari limbah kulit jeruk nipis memberikan manfaat yang banyak sekali disamping dari kandungan kulit jeruk nipisnya, dengan memanfaatkan limbah kulit jeruk nipis ini dapat pula meminimalisir terjadinya pencemaran lingkungan. Bahan alami yang digunakan sebagai bagan aktif dalam penyediaan sabun cuci tangan ini memiliki aktivitas baik sebagai bakteriostatik (menghambat pertumbuhan bakteri) maupun bakterisid (membunuh bakteri). 

Dalam kulit jeruk nipis ini terkandung minyak atsiri. Senyawa aktif yang paling banyak ditemukan di daun dan kulit jeruk nipis itu antara lain limonene dan -pinen. Senyawa-senyawa ini diduga memiliki aktivitas antivirus. Manfaat dari minyak atsiri ini sangat banyak salah satunya sebagai senyawa aktif antibakteri dan sebagai pewangi/parfum.

Sabun cuci tangan ini dibuat dengan menggunakan bahan-bahan berupa kulit jeruk nipis, texapone, soda ash, garam, bibit parfum, air, dan pewarna. Adapun step-step pembuatan sabun cuci tangannya adalah sebagai berikut ini :

  • Rebus kulit jeruk nipis hingga mendidih dan diamkan sampai dingin.
  • Tuangkan texapone 1 kg ke dalam ember
  • Tambahkan 150 gram soda ash dan aduk hingga merata
  • Tambahkan air rebusan kulit jeruk nipis
  • Tambahkan bibit parfum secukupnya
  • Tambahkan air secukupnya dan aduk hingga merata
  • Tambahkan pewarna
  • Dan terakhir tambahkan 1,5 kg garam
  • Aduk hingga merata, sabun siap digunakan
    Alat dan Bahan (Dokpri)
    Alat dan Bahan (Dokpri)
  • Video Tutorial dan Kegiatan Sosialisasi Pembuatan Sabun Cuci Tangan (Dokpri)
    Video Tutorial dan Kegiatan Sosialisasi Pembuatan Sabun Cuci Tangan (Dokpri)

Pelaksanaan program monodisiplin I "Sosialisasi Pembuatan Sabun Cuci Tangan Memanfaatkan Ekstrak Kulit Jeruk Nipis" dilakukan pada hari Selasa (20/07/2021) secara daring melalui whatsapp grup yang diikuti oleh 30 warga RW 002 Pandean Lamper dengan memberikan video tutorial yang telah diunggah pada platform YouTube. 

Pelaksanaan secara daring ini dikarenakan sedang diberlakukannya PPKM dan juga dalam rangka memutus rantai penyebaran Covid-19 tanpa menyebabkan kerumunan. Adapun produk hasil diserahkan kepada Ketua RW untuk dibagikan lagi kepada warga RW 002. 

"Terimakasih atas ilmu yang telah disampaikan, ibu senang sekali dengan diadakannya sosialisasi ini jadi bisa tahu cara membuat sabun sendiri, penjelasan dari videonya pun sangat mudah dimengerti, kalau dilihat dari video waktu dicoba busa dari sabunnya juga banyak ya, oh iyaa mbak kalau bisa produknya sama dibagikan ke kami ya, biar bisa nyoba juga", ucap ibu Juliana salah satu warga RW 002 Pandean Lamper. 

Harapan dari ibu Juliana untuk keberlanjutan program ini semoga bisa dibentuk UMKM yang memproduksi sabun cuci tangan di Pandean Lamper, sehingga dapat meningkatkan perekonomian warga yang terdampak pandemi Covid-19.

Penulis                         : Salsabila Luqluq Aljanati Al-Zaytun-Kimia- FSM

Dosen Pembimbing     : Oktavianto Eko Jati, S.Pi., M.Si

YouTube                     : https://youtu.be/CfmHjp4t61U

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun