Adanya pandemi Covid-19 membuat pemerintah untuk menganjurkan penerapan protokol kesehatan. Salah satu anjuran protokol kesehatan adalah dengan terus menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari paparan virus Covid-19.Â
Pandemi Covid-19 membuat masyarakat harus lebih berhati-hati terutama dalam hal berinteraksi yang dapat menyebabkan penularan virus Covid-19. Hal ini membuat masyarakat harus memiliki kesadaran lebih terhadap kebersihan diri dari masyarakat.Â
Kebersihan tangan merupakan salah satu hal yang perlu dijaga karena tangan merupakan bagian tubuh yang paling sering melakukan kontak secara fisik dengan benda-benda. Program kerja pembuatan sabun cuci tangan ini diharapkan dapat menjadi salah satu bentuk antisipasi dalam mencegah penyebaran virus Covid-19 ini.Â
Selain itu, program kerja ini diharapkan dapat membuat masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan tangan dimanapun berada agar terhindar dari penyebaran virus Covid-19. Sehingga sosialisasi pembuatan sabun cuci tangan ini diperlukan untuk tetap menjaga kebersihan diri dari virus Covid-19 ini. Dengan adanya program kerja ini maka dapat dilakukan pula penyediaan sabun cuci tangan secara mandiri oleh masyarakat di tempat umum.Â
Disamping itu, dengan adanya program kerja ini diharapkan pula mampu menciptakan peluang bisnis sabun cuci tangan berbasis minyak atsiri sebagai usaha sampingan maupun usaha rumahan warga RW 002 Pandean Lamper, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang.
Inovasi pembuatan sabun cuci tangan dari limbah kulit jeruk nipis memberikan manfaat yang banyak sekali disamping dari kandungan kulit jeruk nipisnya, dengan memanfaatkan limbah kulit jeruk nipis ini dapat pula meminimalisir terjadinya pencemaran lingkungan. Bahan alami yang digunakan sebagai bagan aktif dalam penyediaan sabun cuci tangan ini memiliki aktivitas baik sebagai bakteriostatik (menghambat pertumbuhan bakteri) maupun bakterisid (membunuh bakteri).Â
Dalam kulit jeruk nipis ini terkandung minyak atsiri. Senyawa aktif yang paling banyak ditemukan di daun dan kulit jeruk nipis itu antara lain limonene dan -pinen. Senyawa-senyawa ini diduga memiliki aktivitas antivirus. Manfaat dari minyak atsiri ini sangat banyak salah satunya sebagai senyawa aktif antibakteri dan sebagai pewangi/parfum.
Sabun cuci tangan ini dibuat dengan menggunakan bahan-bahan berupa kulit jeruk nipis, texapone, soda ash, garam, bibit parfum, air, dan pewarna. Adapun step-step pembuatan sabun cuci tangannya adalah sebagai berikut ini :
- Rebus kulit jeruk nipis hingga mendidih dan diamkan sampai dingin.
- Tuangkan texapone 1 kg ke dalam ember
- Tambahkan 150 gram soda ash dan aduk hingga merata
- Tambahkan air rebusan kulit jeruk nipis
- Tambahkan bibit parfum secukupnya
- Tambahkan air secukupnya dan aduk hingga merata
- Tambahkan pewarna
- Dan terakhir tambahkan 1,5 kg garam
- Aduk hingga merata, sabun siap digunakan
Pelaksanaan program monodisiplin I "Sosialisasi Pembuatan Sabun Cuci Tangan Memanfaatkan Ekstrak Kulit Jeruk Nipis" dilakukan pada hari Selasa (20/07/2021) secara daring melalui whatsapp grup yang diikuti oleh 30 warga RW 002 Pandean Lamper dengan memberikan video tutorial yang telah diunggah pada platform YouTube.Â
Pelaksanaan secara daring ini dikarenakan sedang diberlakukannya PPKM dan juga dalam rangka memutus rantai penyebaran Covid-19 tanpa menyebabkan kerumunan. Adapun produk hasil diserahkan kepada Ketua RW untuk dibagikan lagi kepada warga RW 002.Â