Mohon tunggu...
Salsabila Lastri Yunita
Salsabila Lastri Yunita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate Student of Library and Management Science of Universitas Indonesia

Gadis berlesung pipi yang mecoba menulis kembali setelah tenggelam bertahun-tahun. Temukan penulis di laman instagram: @ssalsabiile.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Remuknya Menjadi Mahasiswa Gak Enakan!

3 Agustus 2023   12:04 Diperbarui: 3 Agustus 2023   13:12 905
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
credit: @awreceh.id on Instagram

Titik fokusmu cuma dirimu, yang lain biarkan blur saja.

Hai good people! I'M BACK!

Topik kali ini akan menyuarakan isi hatiku selama menjadi mahasiswa yang gak enakan atau yang ramai dikenal dengan sebutan people pleaser. (actually still is :'D)

Dikutip dari laman Hipwee, People Pleaser adalah sebutan bagi seseorang yang selalu berusaha untuk menyenangkan orang-orang di sekitarnya. 

Seorang people pleaser akan memiliki kecenderungan untuk melakukan apa pun yang disenagi oleh orang lain, agar orang lain tidak kecewa terhadapnya. 

Selama menjadi mahasiswa, 4 semester ini sudah ku lalui dengan penuh rasa gak enakan! Hariku terasa berat karena selalu mengorbankan diri sendiri untuk kepentingan orang lain. 

Aku tahu, kamu pasti menganggapku bodoh. "kenapa si mau-mau aja ngorbanin diri sendiri diatas kepentingan orang lain"

Ya.. kamu benar, memang begitu adanya. Aku selalu kesulitan untuk menentang sesuatu yang tidak sejalan dengan pikiranku. 

Sehingga pada akhirnya aku yang mengalah, aku yang menuruti apa yang orang lain inginkan sampai lupa dengan keinginan diriku sendiri. Miris sekali bukan?

Awalnya aku menormalisasi hal ini, karena dianggap baik. Namun, semakin hari aku semakin tersadar bahwa sifat ini tidak baik untuk diriku, tidak baik jika kulakukan secara berlebihan. 

Akupun capek. Begitu capek ketika sifat gak enakan ini dimanfaatkan oleh orang lain. Tidak sekali dua kali, berkali-kali aku merasakannya. Alih-alih menjaga perasaan orang lain, sehingga orang lain dengan mudahnya menginjak diriku secara perlahan namun menyakitkan.

4 semester ini, 2 tahun ini, aku terjebak dengan situasi jahanam seperti ini. Terlebih dalam hal akademisku, sifat ini begitu mengganggu. 

Hingga teman-teman terdekatku menyadari bahwa sifat yang kumiliki ini banyak dimanfaatkan oleh orang lain. Pun gambar di atas merupakan gambar yang diberikan oleh temanku kepadaku.

Betul, yang bisa mengubah semua ini hanya diriku. Hanya diriku yang memiliki kuasa atas diriku sendiri. Perlahan, aku mulai berani untuk berkata TIDAK atas sesuatu hal yang tidak aku sukai. 

Berani MENOLAK rayuan-rayuan yang perlahan menarikku untuk mengikuti keinginannya. Hal itu dapat terjadi karena dukungan orang-orang terdekatku. 

Satu waktu aku ketakutan akan kehilangan teman juga ketakutan jika dibicarakan di belakang, sehingga aku melanjutkan hari dengan sifat yang gak enakan (lagi). Sehingga pasanganku, teman terdekatku sangat geram ketika mengetahui hal itu. 

Dalam satu sisi aku dibuat bersyukur karena dapat mengetahui mana orang yang mendekatiku hanya untuk memanfaatkan saja, dan mana orang yang mendekatiku dengan tulus. 

Kini aku memasuki semester baru, semester 5. Membuka lembaran baru, hari yang baru dan suasana yang baru, aku akan berjuang untuk diriku sendiri. Aku harus berani untuk MENOLAK dan berkata TIDAK. Demi kemaslahatan diriku.

Semangat untuk teman seperjuanganku yang merasakan apa yang aku rasakan. Mari bangkit. Demi dirimu. Diriku. Diri kita semua!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun