Alo frens!
Pasti kan baru-baru ini kita sudah tidak asing lagi dengan berita “kesehatan mental mahasiswa yang terganggu karena kuliah online”
Yap, semenjak menyebarnya virus Covid-19 secara luas di Indonesia, menimbulkan banyak dampak pada aspek ekonomi, politik, sosial, sampai dengan pendidikan. Adapun upaya yang dilakukan pemerintah untuk menekan penyebaran virus ini dengan mengambil kebijakan untuk membatasi seluruh aktivitas masyarakat.
Seperti yang kita ketahui kebijakan tersebut biasa dikenal dengan Work From Home (WFH) untuk para pekerja, sedangkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) untuk para pelajar. Alhasil, sebagian besar dari masyarakat di Indonesia khususnya para pelajar sudah belajar di rumah atau belajar online nyaris setahun!
Kebiasaan baru ini memaksa masyarakat agar segera beradaptasi, namun untuk sebagian orang tidak mudah untuk mengadaptasi hal ini. Sangat disayangkan dalam proses pelaksanaannya, kebijakan ini malah menimbulkan permasalahan baru bagi pelajar khususnya di kalangan para mahasiswa. Huft, selalu ada aja ya frens sisi negatif dari hal-hal yang sekalipun itu baik.
Oiya, permasalahan yang paling disorot dalam hal ini adalah masalah psikologis yang sering muncul dan timbul karena perangkat serta koneksi internet yang seringkali terkendala sehingga banyak pihak yang merasa belum siap dan kesulitan saat proses pembelajaran dimulai.
Sesuai dengan yang dikatakan oleh World Health Organization (WHO), secara tidak langsung kebijakan dari pandemi Covid-19 ini memberikan dampak kepada kesehatan mental.
Tapi ternyata bukan itu aja!
Seseorang dengan kesehatan mental yang buruk akan memiliki masalah dengan suasana hati, kemampuan berpikir, dan kontrol emosi yang tidak stabil hingga pada akhirnya dapat menyebabkan permasalahan psikologis dan perilaku yang buruk. Huhu, miris sekali bukan?
Beberapa mahasiswa dengan orang tua yang berpenghasilan rendah pun dikatakan resah karena harus membeli kuota internet untuk dapat mengakses perkuliahan online. Bahkan menurut hasil angket yang disusun oleh FKIP UKI menyebutkan bahwa mereka juga khawatir jika kuota internet tidak mencukupi untuk mengikuti jadwal kuliah online, maka akan timbul kemarahan dan kejengkelan yang berujung pada rasa bosan dan jenuh saat proses pembelajaran.
Iyap, aku menjadi saksi bahwa pernyataan di atas adalah benar. Aku merupakan mahasiswa yang bertempat tinggal jauh dari hingar bingar perkotaan. Yang artinya aku pun kesulitan untuk mengakses internet hingga terkadang seringkali merengek hingga menyebabkan keresahan karena kendala internet yang tak bisa ditebak kapan datangnya. Ahh! saat-saat seperti itu kesehatan mentalku sangat diuji.
Daaaan ternyata… bukan hanya anak desa sepertiku yang mentalnya digoyahkan oleh jaringan internet, bahkan teman-temanku yang bertempat tinggal di tengah ibukota pun ikut merasakan kejengkelan yang luar biasa merusak mentalnya. Hmm, kalo sudah seperti ini siapa ya yang akan bertanggung jawab untuk menyelamatkan kesehatan mental para mahasiswa ini?
Eits, namun jangan khawatir. Kini aku menemukan hero si penyelamat mental para mahasiswa.
Right! Ada IndiHome yang menyediakan layanan jaringan Internet Cepat on Fiber hingga 300Mbps dan tentu saja layanan ini adalah salah satu produk yang dikeluarkan oleh PT Telkom Indonesia yang kelebihannya tak perlu diragukan lagi.
Aku merasakan sendiri loh begitu cepat dan lancar internetnya Indonesia satu ini. Karena saat mengetik tulisan ini pun aku menggunakan IndiHome. Lancar tanpa kendala!
Teruntuk para pelajar yang orang tuanya berpenghasilan rendah pun jangan risau. IndiHome menyediakan paket khusus pelajar untuk menggapai prestasi di dunia pendidikan, belum lagi tambahan diskon lainnya. Demi kesehatan mental yang lebih baik, bukan?
Dengan begitu tidak bisa dipungkiri bahwa peran dan manfaat internet saat ini sangat dibutuhkan dalam setiap aktivitas.
Seperti IndiHome yang selalu siap dan sigap saat dibutuhkan oleh masyarakat khususnya kalangan mahasiswa dan pelajar lainnya. Dan tentu saja, IndiHome adalah sang hero penyelamat kesehatan mental bagi kita semua.
Apakah sudah ada hero di rumahmu?
Referensi:
Data Riset Kesehatan Mental Mahasiswa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H