Mohon tunggu...
SALSABILA KHAIRUN NISA
SALSABILA KHAIRUN NISA Mohon Tunggu... Mahasiswa - 191231086

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Cegah Stunting Pada Ibu Hamil, Bagaimana Caranya?

17 Agustus 2023   11:04 Diperbarui: 17 Agustus 2023   11:06 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Status Indonesia masih berada di urutan keempat dunia dan urutan kedua di Asia Tenggara terkait kasus balita stunting. Diketahui, jumlah kasus stunting di Indonesia pada tahun 2019 mencapai 27,67 persen. Angka itu berhasil ditekan dari 37,8 persen pada tahun 2013. Namun, angka ini masih lebih tinggi dibandingkan toleransi maksimal stunting yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu kurang dari 20 persen.
Meningkatnya kasus stunting tersebut, membuat para tenaga Kesehatan bekerja sama dengan pemerintah untuk mengatasi hal tersebut.

Yang telah kita ketahui secara luas bahwa 1000 hari pertama kehidupan merupakan periode emas dalam mengoptimalkan pertumbuhan guna mencegah stunting. Sejak masa pra-konsepsi memastikan nutrisi yang ada kuat juga merupakan hal yang tidak kalah penting. Stunting merupakan kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan usia. Stunting memiliki efek jangka pendek hingga jangka panjang. Selain itu, stunting juga dapat berefek pada perkembangan anak yang buruk dan gangguan kapasitas belajar, peningkatan risiko infeksi serta penyakit tidak menular. Efek risiko tersebut berpengaruh pada tumbuh kembang anak di masa depan, maka dari itu penting untuk dilakukan pencegahan stunting sejak awal masa kehidupan.

Langkah pencegahan yang efektif menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia salah satunya adalah memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil. Kebutuhan nutrisi ibu hamil akan meningkat selama masa kehamilan untuk mendukung janin. Ibu hamil juga memerlukan tambahan kalori kurang lebih 350 -450 kalori per hari. Zat yang harus dipenuhi selama masa kehamilan diantaranya yaitu protein, kalsium, asama folat, dan zat besi. Meningkatnya kebutuhan tersebut adakalanya sulit untuk dipenuhi karena kembali lagi pada fisik ibu hamil yang juga mengalami gangguan seperti mual hingga muntah. Namun dalam kesehariannya, ibu hamil dapat melakukan model nutri 5J, yang meliputi (1) Jumlah kalori, (2) Jadwal makan,  (3) Jenis makanan, (4) Jalur pemberian nutrisi dan (5) penJagaan terhadap pelaksanaan.

Sumber Literatur:

  • Cegah Stunting Sejak dalam Masa Kehamilan (2022). diakses pada 17 Agustus 2023 dari

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1092/cegah-stunting-sejak-dalam-masa-kehamilan

  • Atasi Kasus Stunting, SIL Universitas Indonesia Berikan Edukasi SPAH (2023). diakses pada 17 Agustus 2023 dari

https://www.kompas.com/sains/read/2021/05/19/090300723/kasus-stunting-terbanyak-indonesia-tempati-urutan-keempat-dunia  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun