“lu baca yang lama-lama juga dong” kata lama-lama berarti merujuk pada buku-buku Karl Marx yang terbit sebelum-sebelumnya. Atau saat Ari menanyakan konsep marriage kepada Cania Citta “Ada hal yang bikin orang-orang-orang terkejut.
Dalam video podcast yang diunggah oleh Total Politik, Ari menanyakan ada dua hal yang membuat orang-orang terkejut dengan Cania.
Pertama adalah opinina di ILC dan kedua, perihal keputusannya untuk menikah. Imagenya sebagai seorang liberalis membuat orang-orang berpikir bahwa dirinya tidak akan menikah.
Ini pun sama seperti yang diasumsikan oleh host dan mungkin beberapa orang yang menganggap pemikiran Cania berbeda.
“Sempat heboh juga saat lu memutuskan untuk menikah, emang lu gak takut property right lo terganggu?” Kalimat ini merujuk pada pemikiran liberalis milik Cania yang umumnya dikenal tidak akan menikah karena menjaga kebebasan pribadinya.
Lalu Cania menjawab “Menurut gue tergantung siapa yang kita nikahin sih, kalau nikah sama fasis kan susah, ya” Cania merujuk pada fasis karena berlawanan dengan ideologinya yang liberal.
Menurut Cania, seseorang harus menikah didasarkan dengan kesamaan tidak hanya dalam bentuk ideologi tapi juga harus dari segi nilai yang ingin dipertahankan. Dengan begitu, masing-masing bisa mengatur hak pribadi masing-masing.
Ari pun menanyakan makna konsep pernikahan di mata Cania. Dalam pertanyaannya yang ketiga ini, Ari menggunakan nama dan referensi yang sama yaitu kata pernikahan.
“Tapi bagi lu, konsep marriage itu apa? Gue gak ngomongin kehidupan rumah tangga lu, ya.” Berarti yang dimaksud oleh Ari adalah konsep status pernikahannya. Lalu Cania menyamakan konsep pernikahan seperti membuat KK, KTP, dan SIM. Status legalitas pernikahan itu urusan administrasi saja.
Jawaban Cania yang menyamakan status pernikahan dengan membuat KTP dan urusan administrasi lainnya, mengundang gelak tawa dan keheranann beberapa orang.
Karena analogi yang digunakan adalah analogi yang tidak umum. Umumnya orang-orang akan menjawab pertanyaan tersebut dengan jawaban yang filosofis, atau pernikahan itu mengacu pada sebuah proses yang sakral.